Chapter 19

2.7K 469 31
                                    

"Poker itu seperti seks, jika kau tidak memiliki pasangan yang baik, maka lakukanlah dengan baik!"



☜☆☞


Perasaan bersalah menjalar dihatiku saat aku mencium seseorang yang tidak seharusnya. Rasanya tidak enak sama sekali. Tidak, bukan ciumannya. Itu adalah perasaan yang merasuki diriku setelah aku menarik diri. Sebuah denyutan mengalir di bibirku saat aku melirik Taehyung. Kemarahan menggelora di dalam dirinya, matanya menjadi merah padam, dan wajahnya dipenuhi amarah.

Aku seharusnya tidak melakukannya.

Penjaga itu dengan cepat lari dari tempat kejadian karena takut diamuk oleh Taehyung. Itu bukan salahnya, tapi dari apa yang tampak sepertinya Taehyung tidak mau mengambil waktu sedetik pun untuk mematahkan penjaga itu menjadi dua bagian, karena sampai saat ini dia hanya menatapku, mengabaikan penjaga itu yang sudah lari kepalang panik.

Sedangkan aku masih tetap diam karena malu. Taehyung masih menatapku sebelum tangannya mencengkeram pergelangan tanganku, menarikku ke dalam kamar, dan membantingku ke tempat tidur.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud seperti itu,"

Aku tidak ingin mencium siapa pun, tetapi semua drama dan suasana yang ada mendorongku begitu saja. Aku tidak bisa menahan diri untuk melihat bagaimana Taehyung terbakar amarah. Aku bertindak tanpa malu-malu, dan sekarang membayar harga untuk itu.

"Itu terlalu berlebihan, sayang." ucapnya tajam. Kepalanya menggeleng karena kecewa saat ia meraih wajahku.

"Maaf, aku–aku salah," suaraku bahkan nyaris tidak keluar.

Jarak di antara kami menghilang saat Taehyung mulai mendekat dengan mata dinginnya yang senantiasa menatapku.

Butuh beberapa saat baginya untuk berpikir –memikirkan apa yang akan dia lakukan terhadapku.
Saat kobaran api di matanya lenyap, dia tertawa.

"Kau membuat kesalahan besar, sayang." ucapnya.

"Maaf—"

Seakan tak ingin argumen ini berlanjut. Taehyung menarik dan mendorong ku ke tempat tidur.

Bukankah ini yang ku inginkan? Lalu kenapa tubuhku bergemetar hebat dibawah kungkungannya.

"Kumohon......"

Aku tidak tau apa yang akan Taehyung lakukan padaku. Perutku mencekam karena takut. Ini sangat tidak bagus bagiku saat Taehyung menampilkan seringai di wajahnya –seringai jahat.

"Sstt," Taehyung memperingatkan sebelum tangannya menjamah tubuhku dengan tidak sabar. Jari-jari hangatnya menyentuh payudaraku dan merobek gaun yang ku kenakan dengan mudahnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku dengan mataku membelalak ketakutan. Aku mencoba untuk bangkit dan mencoba melawan, tetapi Taehyung mendorongku kembali hingga berbaring.

"Bukankah sudah jelas?" jawabnya sebelum meletakkan tubuh berototnya di antara pahaku dan kemudian merobek satu-satunya kain yang menutupi tubuh bagian bawahku.

"Tunggu—"

Taehyung membungkam protesku dengan menempelkan bibirnya pada bibirku.

Kepanikan membuatku gelisah saat ciuman intens yang diberikan Taehyung memicu suatu keinginan dalam diriku. Sensasi geli yang aneh memenuhi tubuhku saat Taehyung mulai menjadi lebih kasar.

"Tunggu." bisikku terengah-engah mencoba untuk berhenti

Taehyung melepaskan ciuman kami dan kemudian menatap payudaraku yang terbuka di bawah genggamannya.

"Bukankah ini yang kau inginkan?" tanyanya sambil melingkarkan tangan di leherku dan mendorongku ke kepala tempat tidur.

Jeritan keras keluar dari bibirku saat lidahnya menyelinap di antara kedua kakiku. Pinggulku menusuk dengan ritme yang bersamaan dengan mulutnya.

Taehyung mencium, mengisap, dan melahap lipatan lembab dan hangat di antara pahaku. Membuatku merintih dalam diam saat merasakan giginya mulai menggodaku disana. Tangannya mengunci kakiku agar tak mengapit kepalanya.

"Ahh..." aku tersentak saat dia mulai menjadi lebih kasar.

Taehyung menjauh darisana dan kembali menatapku. Aku merasa diriku menyusut karena tatapan dinginnya. Jantungku berdegup kencang saat Taehyung mulai melepas bajunya, memperlihatkan ototnya yang sempurna, ada beberapa bekas luka dan tato di dadanya.

"Tunggu, apa yang akan kau lakukan?" tanyaku takut. "Apa kau akan mengklaim ku?"

"Aku akan melakukan yang lebih buruk dari itu," Taehyung memberikan jarak dan mulai membuka ritsleting celananya. "Kau hanya akan melihat bintang setelah hari ini,"

Aku menelan ludah gugup, segala sesuatu di sekitarku  tiba-tiba menjadi sesak.

Tunggu! Mengklaim tidak hanya menggigit seseorang, itu juga kawin dengan mereka. Taehyung akan menghancurkanku.

Ketakutanku semakin menjadi saat Taehyung mengekspos bagian bawah tubuhnya kepadaku. Dia membelai dirinya sendiri dan kemudian mulai membuka pahaku lebih lebar.

Taehyung membasahi tangannya dengan salivanya sendiri sebelum membasahi milikku.

Tidak tidak, ini tidak mungkin, aku tidak bisa berhubungan seks dengannya. Kami bahkan tidak memiliki hubungan seperti suami istri.

Saat Taehyung mulai menggesekkan miliknya dengan milikku, saat itu juga aku tidak peduli apakah akan masuk neraka atau tidak.

"Apa akan sakit?" tanyaku khawatir.

Taehyung mendekat dan memelukku, membenamkan wajahnya pada ceruk leherku, mengecupnya lembut dan berbisik. "Aku akan sangat lembut,"

Sepertinya dia tidak akan bersikap lembut sama sekali.

"Begitu lembut hingga aku akan membuatmu tidak pernah melihat pria lain lagi," lanjutnya sebelum mendorong kemaluannya ke dalam diriku tanpa aba-aba.

Aku menjerit dan Taehyung membungkam jeritan dan tangisanku dengan menempelkan bibirnya ke bibirku.

Vaginaku mengencang otomatis saat milik Taehyung memasuki ku sepenuhnya. Dia sangat besar, dan itu sangat menyakitkan. Tangannya memegang pinggangku, dan mulai bergerak mundur.

Kenikmatan dan rasa sakit menusuk tubuh ku saat Taehyung masuk lebih dalam. Jeritan dan erangan yang keluar dari diriku bergema memenuhi kamar.

Ini bukan lagi tentang lidah atau jarinya; ini tentang miliknya yang berada dalam diriku.

Taehyung memindahkan kepalaku ke samping dan mulai melakukan ciuman pada leherku. Kenikmatan itu kemudian diganti dengan rasa sakit saat Taehyung mulai bergerak dengan kasar.

Aku mencengkeram bahunya kuat saat merasakan sepasang gigi taring tajam menyentuh daging leherku.

"Tae—"

Dengan jantung berdebar kencang dan tubuh yang bergetar, aku melihat bintang saat Taehyung menggigit leherku. Gigitan itu melepaskan segala rasa aneh dalam diriku.

Darah mulai mengalir dari leherku saat jari runcingnya mencakar punggung ku. Taehyung memeluk tubuhku erat dan menghentakkan hentakan terakhirnya dibawah sana dengan sangat kencang dan dalam.

Setelah pelepasan itu terjadi, yang ku tahu adalah diriku berakhir dalam pelukan hangat Taehyung.


___tbc.

Hi! Apa kabareu yeorobun?
💚🐻

Équitation The AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang