Yedam speechles melihat pemandangan di hadapannya. Beberapa saat yang lalu, sang kekasih menyeretnya ke mobil dan tidak memberitahu kemana tujuan mereka.
Dan sekarang, oh seharusnya Yedam tidak terkejut.
Ada papan besar bertulisan seperti,
'TODAY IT'S YOURS<3'
Di depan taman bermain.
Saat ditanya, Doyoung dengan mudahnya mengatakan bahwa ia merasa bosan dan berakhir menyewa taman bermain seharian agar bisa kencan sepuasnya tanpa desak-desakan dengan orang lain.
"Itu! Ayo naik kora-kora!" Doyoung berujar semangat sambil menarik tangan mungil Yedam.
Di sini bener-bener hanya ada mereka berdua sama para petugas taman bermain.
"Wah! Tinggi bangett! SERU!" Doyoung terus berteriak kesenangan.
Sedangkan Yedam di sebelahnya hanya menutup mata erat dengan mulut yang terus bergumam kecil menyanyikan lagu.
Jichin haneulbit
Haeneun jamdeulgo
Barami bulmyeon
Da jinagago isseo~"Kkk~ Buka mata! Kok malah nyanyi sih???" Yedam tidak memedulikan ejekan Doyoung padanya, ia tetap lanjut menyanyi.
Begitu usai kora-kora itu berhenti, Yedam segera berlari keluar. Doyoung di belakangnya tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan Yedam.
Segala hal kecil dilakukan Yedam selalu menggemaskan dimata Doyoung. Bahkan bernafas.
Bucin.
"Pusing?" Yedam menggeleng.
Doyoung memijat pelipis Yedam pelan, ia mengambil air putih yang ada di salah satu stand makanan dan memberikannya pada Yedam.
"Naik rollercoaster yuk!"
Plak!
Yedam refleks memukul pundak Doyoung membuat sang empu tergelak. "Bercanda."
"Ayo ke toko aksesoris!" serunya menarik pergelangan tangan Yedam menuju tempat jualnya pernak-pernik.
Doyoung berkelana mengitari seisi toko, tangannya dengan lihai mengambil barang-barang imut di matanya. Tatapannya jatuh pada salah satu bando berbentuk kucing, sebuah senyuman terbit begitu saja.
Lelaki itu segera menghampiri Yedam yang juga tak kalah asik melihat aksesoris.
Dengan cepat, Doyoung memasangkan bando itu dikepala Yedam. "Ih lucu!"
Yedam mendelik, "Gak usah aneh-aneh deh Al!"
"Enggak aneh-aneh kok! Al mau beli ini! Pokoknya Kak Biru harus pakai!" ujarnya mutlak.
Anak sulung itu hanya mampu menghela nafas dengan segala tingkah tunangannya.
Tangannya menarik jemari Doyoung, ia memasangkan sebuah gelang berwarna hitam dengan dua huruf ditengahnya. Selepas itu ia langsung pergi meninggalkan Doyoung yang kebingungan menatapnya.
Sedetik kemudian senyuman Doyoung merekah, "GEMES BANGET!" teriaknya begitu melihat Yedam juga mengenakan gelang yang sama dengannya.
Miliknya dengan huruf B dan A, sedangkan milik Yedam huruf A dan B. Hanya beda peletakan huruf.
Al & Biru.
Telinga Yedam memerah, ia berpura-pura tidak mendengarkan teriakan heboh Doyoung di belakangnya.
Doyoung segera berlari memeluk Yedam, ia tertawa riang dan mengusak pucuk kepala sang kekasih. "Makasih," ujarnya girang sambil mengecup pipi Yedam yang memerah.
Yedam menarik tangan Doyoung berjalan mengikutinya, "Ayo naik bianglala!"
Pemandangan malam hari di atas bianglala memang selalu menjadi yang terbaik.
Yedam tidak berhenti bergumam begitu bianglala bergerak keatas.
Doyoung menarik pinggang mungil Yedam dan memeluknya.
"Jadi, kenapa sampai menyewa taman bermain seperti ini?" tanya Yedam.
Doyoung cemberut, "Bentar lagi skripsian! Takut gak ada waktu buat kencan, takut kangen juga sama Kak Biru," ujarnya mendramatisin keadaan.
Yedam menghela nafas, "Al, kita satu rumah. Kalau kamu lupa."
Yedam jadi ingat dulu ketika ia sibuk skripsi, bedanya mereka belum tinggal bareng. Saking sibuknya, Doyoung sampai kesal dan berakhir membeli kasur yang kemudian ia gunakan untuk menaruhnya di kamar Yedam; menginap di sana selama 3 bulan.
Makanya pas mereka tunangan Doyoung membeli rumah sendiri untuk ditinggali keduanya. Tapi mereka tidak satu kamar ya! Yedam menolak keras usulan satu kamar.
Doyoung mengangkat bahu acuh, "Sama aja!"
Yedam terkekeh, ia menangkup kedua pipi Doyoung. Matanya menatap dalam manik pemuda dihadapannya.
"Kak Biru I love you," ujar Doyoung sesaat sebelum kemudian meraup bibir manis Yedam.
Di atas puncak bianglala, di bawah sinar rembulan serta ribuan bintang. Kedua insan yang berstatus sepasang tunangan itu saling menyalurkan rasa cinta yang tidak pernah redup.
Doyoung melumat bibir Yedam, tangannya semakin menarik tengkuk leher Yedam memperdalam ciuman mereka.
Kedua tangan Yedam mengalung indah dileher Doyoung, di sela-sela ciumannya, Yedam tersenyum.
"I love you too, Al."
my stomach full of butterflies waw.-sabtu, 5 juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Flawless
FanfictionFlawless; everything never can be without you. ❝They're not perfect, but flawless.❞ ft. dodam || on-going. [season 2 of 'rich ex'] ↳ fluffy-romance, shortstory, bxb.