10 ✎*ೃ Hubungan mereka yang bagaikan nirmala

1.7K 343 25
                                    

"Gimana sama Kak Yedam?"

Doyoung mengepulkan asap rokoknya. "Enggak gimana-gimana ...?"

"Bagus deh," ujar Haruto.

Keduanya kini tengah berada di warung makan biasa yang dulu selalu menjadi tempat tongkrong mereka selama kuliah.

Tidak hanya mereka berdua, ada juga Yoonbin dan Jaehyuk.

Mereka tengah reuni kecil-kecilan.

I was born to love you~

Entah dari mana, tiba-tiba suara Yedam muncul di tengah keramain mereka bermain uno.

"Bucin banget ampe dijadiin ringtone," decak Jaehyuk males.

Iya itu suara dering ponsel mahal Doyoung yang diletakkan di atas meja. Udah hp mahal, dering telfonnya langka lagi.

Doyoung bangkit dari duduknya seusai membuang rokoknya, lelaki manisnya akan marah jika tau ia merokok. Ia menepi dan segera mengangkat panggilan dari sang kekasih.

"Al ...."

Suara lirih terdengar begitu Doyoung menerima panggilan telfon dari seberang sana.

"Kak Biru? Kok suaranya gitu."

"Al kangwen..!"

Doyoung menajamkan pendengarannya, "Kak Biru mabuk?" Matanya membola, ia segera balik ke meja tadi dan mengambil jaket serta kunci mobilnya. Gak bawa dompet btw, hpnya sumber duit.

"Hueee Kak Jii!"

Dahi Doyoung berkerut bingung. Ia kini tengah menyetir mobilnya dan membiarkan suara Yedam meracau melalui speaker mobil.

"Kak Ji kenapa?"

"Kak Jiii, hueeeee katanya Al mau nikah." Perlahan suara isakan terdengar.

Mata Doyoung berkedip. Hah?

"Nikah sama siapa?" tanya Doyoung iseng.

"Ngga tau! Tapi katanya mau nikah hik, Yedam gimana dong kalau Al nikah?"

Doyoung terkekeh.

Efek samping orang mabuk gini kah? Bikin gemes.

Sepanjang jalan menuju rumah, pendengaran Doyoung hanya diisi dengan racauan Yedam mengenai kesalnya ia terhadap orang yang mendekati Doyoung, isakan tangis yang mengatakan Doyoung akan segera menikah, dan lain sebagainya yang tak jauh dari pemuda Mahendra itu.

"KAK JI ADA AL DIRUMAH YEDAM!"

Pip.

Suara teriakan Yedam sontak mengagetkan Doyoung sehingga secara spontan mematikan panggilan mereka. Doyoung terkekeh melihat Yedam yang semula terkulai di atas sofa kini berdiri menatapnya tak percaya dengan tangan kanan yang memegang ponsel.

Sesuai dugaan, pemuda manis itu memang mabuk melihat ada sebotol wine di atas meja.

Doyoung menghela nafas. Ia berjalan mendekat.

"Kenapa minum?" tanyanya—menusuk. Menatap tak suka ke botol alkohol di atas meja itu. MANA BISA DOYOUNG NATAP GAK SUKA KE YEDAM?

Lampiaskan saja pada botol alkohol.

Kedua mata Yedam menatap sayu pemuda itu.

"Al..."

Dengan cepat Yedam berlari melompat, memeluk Doyoung. Kakinya melingkar di pinggang pemuda tersebut dan wajahnya mendusel ke leher sang kekasih.

FlawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang