02 ✎*ೃ Doyoung-nya makin ngambek

2.5K 454 49
                                    

Ancaman Yedam benar-benar tak main-main, buktinya lelaki itu kini tengah berada di klinik miliknya pada jam sembilan malam.

Tangan kirinya menopang dagunya, matanya menatap layar televisi yang sedang menayangkan kartun botak kembar.

Pikirannya berkelana, dirinya seketika mengalami flashback.

Ini telah tiga tahun sejak adegan bertemu mantan dan balikan mantan. Setahun yang lalu tepat ketika Yedam wisuda, sebagai hadiah, sang kekasih melamarnya dan mereka resmi bertunangan.

Setelah lulus sarjana 1, Yedam memang sempat ditawari lanjut sarjana 2 di luar negri. Tetapi lelaki itu memilih menolak, pertama karena ia tidak mau pisah sama Doyoung dan keluarganya, kedua karena ia merasa cukup. Cukup dengan klinik yang ia buka hasil modal tabungannya selama ini.

Jujur saja, ini kecil tapi Yedam merasa puas. Ia tidak perlu lebih untuk mencapai sesuatu karena ia merasa telah mencapai kebahagiaannya.

Ngomong-ngomong mereka berencana menikah setelah Doyoung lulus, sksksk gak sabar deh!

Kling

Yedam mendongak begitu mendengar bell masuk. Dapat ia lihat sosok lelaki dengan keadaan sedikit mengenaskan.

"Ah maaf, kliniknya masih buka, kan?" Yedam dengan cepat mengangguk dan menuntun lelaki itu duduk di salah satu kursi. Ini udah malam, tentu saja kliniknya begitu sepi.

Yedam mengambil barang —gak tau deh namanyaguna mengobati pemuda itu.

Dengan telaten, tangannya bergerak mengobati wajah lelaki itu yang terdapat luka serta darah.

Yedam seolah melihat dirinya di masa lalu yang suka berantem. Maklum, lelaki itu sudah tobat karena sudah lulus (sebenarnya karena gak ada sasaran lagi).

Lelaki di hadapannya tampak seperti anak kuliahan, terlihat tampan dan kaya. Lumayan buat dijadiin yang kedua. Bercanda!

Selepas mengobati lelaki tersebut, pemuda yang tak Yedam ketahui namanya tersenyum, "Makasih banget!"

Yedam tersenyum tipis dan mengangguk, "Lain kali hati-hati, dek."

"Dek? Saya kira kakak masih anak SMA lho!"

Yedam terkekeh kecil, "Gak kok! Udah lulus kuliah gini pun," ujarnya.

Pemuda itu sedikit tertegun, ia suka melihat pemilik klinik itu tertawa seperti tadi. Manis banget.

"Kakak udah punya pacar?" tanyanya spontan.

Tak bisa dipungkiri, Yedam sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. Tanpa sadar sebuah senyuman terbit di bibirnya, tangannya terulur menunjukkan cincin berwarna silver di jari manisnya. "Tunangan," bisiknya.

Win—pemuda itu mendesah kecewa.

"Gak usah deket-deket ish!" Keduanya terlojak kaget mendengar seruan keras. Tanpa berpikir dua kali, kita semua tahu itu siapa.

Ini orang suka muncul di mana-mana secara mendadak ya...

Doyoung mengerucutkan bibirnya, kakinya menghentak-hentak kesal. "Kak Biru! Nyebelin banget. Lo juga! Gak usah deket-deket calon gue! Gue buat miskin lo ya?!" serunya galak.

Yedam menghela nafas kecil, "Al," ujarnya merentangkan kedua tangan. Doyoung makin cemberut, tapi ia tetap berlari memeluk Yedam.

"Aku cuma ngobatin dia, gak usah cemburu. Dasar bocah," gumamnya kecil di akhir kalimat.

"Siapa yang cemburu? Al? Enggak tuh!"

Yedam mendelik, "Ya udah sana pergi."

"Kak Biru usir Al?!" Doyoung berujar kesal.

Bodo amat Yedam gak peduli.

Ia lebih memilih menatap Win yang tampak bingung, "Udah jam 10 malam, saya mau nutup klinik. Kamu masih mau disini?" tanyanya bermaksud mengusir secara halus.

"Maaf, eh makasih kak, bayarannya ...?"

Yedam menggeleng, "Gak usah, ikhlas kok."

"Ikhlis kik," cibir Doyoung pelan.

Yedam menatap tajam pemuda itu. Yang ditatap? Balik melotot lah.

Selepas kepergian Win, Yedam mulai sibuk menutup kliniknya dengan Doyoung yang masih menatap cemberut pada Yedam di sofa.

"Gak usah ngambek, kalau ngambek lagi aku beneran gak pulang ya?!"

Doyoung beringsut mendekati Yedam, "Gak boleh! Harus pulang bareng Al!" ujarnya memeluk erat tubuh sang kekasih.

"Eh tapi orangnya tadi ganteng ya, masih muda lagi," ujar Yedam menjahilinya.

"KAK BIRU ISH!"

bestiee bahagia itu sederhana, contohnya begini;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



bestiee bahagia itu sederhana, contohnya begini;

bestiee bahagia itu sederhana, contohnya begini;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AKSJAISJJJSA BANGET

-jumat, 4 juni 2021

FlawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang