08 ✎*ೃ Biru dan pertolongan pertamanya

1.8K 354 51
                                    

Doyoung gila.

Iya Doyoung gila karena yang ia lakukan sekarang ngebut di tengah siang terik gini.

Semua ini berawal ketika oknum bernama Jihoon menelfonnya sambil teriak-teriak mengatakan muka Yedam bonyok dan parahnya gak mau diobatin kalau gak ada Doyoung.

Doyoung yang lagi pusing ngurusin berkas kerjaannya—dia mulai kerja sama ayahnya sejak SMA—langsung panik dan segera ke klinik milik Yedam sesuai yang diucapkan Jihoon tadi.

Kling

Pemandangan pertama Doyoung begitu sampai di klinik adalah sang calon yang duduk manis di kursi tempat tunggu dengan kakinya yang luka serta wajah penuh lebam. Di sebelahnya ada Jihoon yang memegang kotak P3K segala macam.

Ketika melihat Doyoung, Jihoon lantas bangkit dan menghampiri pemuda itu, "Nih cowok lo! Habis ribut sama preman karna malak anak kecil, syukurnya dia menang," serbu Jihoon begitu berada di hadapan Doyoung.

Tangannya menyerahkan seperangkat alat kedokteran yang tidak ia pahami itu kepada Doyoung.

"Obatin ya, dia bilang gak mau diobatin kalau obat aslinya gak ada," ucap Jihoon memberikan penekanan pada kata obat dan kemudian pergi dari klinik itu, takut jadi nyamuk.

Usai Jihoon meninggalkan klinik tersebut, Doyoung lantas menghampiri Yedam yang hanya menatapnya polos.

Ia menghela nafas dan duduk di sebelah Yedam.

"Kenapa gak mau diobatin sama Kak Ji?"

Pertanyaan Doyoung dihiraukan Yedam. Pemuda Sanjaya itu malah merentangkan tangannya seolah minta peluk.

Karena Doyoung memiliki tingkat peka yang tinggi, ia tentu saja memeluk Yedam.

Kak Biru-nya lagi manja kah?

Yedam terkekeh dan memeluk Doyoung erat. "Pertolongan pertama aku kan Al!"

Doyoung menggeleng kepala tak habis fikir dengan segala tingkah Yedam saat ini. Namun di dalam hatinya terbesit perasaan hangat dan nyaman. Jantungnya berdetak kencang dan pikirannya terus mengulang kalimat yang sama; pertolongan pertama aku kan Al.

Shit! Doyoung fall in love again with the same person.

Dengan telaten, Doyoung mulai mengobati setiap inci luka Yedam.

Rasanya kayak deja vu gitu.

"Kak."

Yedam mendongak. Maniknya bertuburkan dengan sepasang mata yang menatapnya dalam.

"Al gak suka ngelihat Kak Biru luka."

Masih dengan tatapan yang sama, kalimat yang sama, dan orang yang sama.

Doyoung dengan sejuta pesonanya yang kini memeluk Yedam. Membawa tubuh pemuda manis itu ke dalam dekapannya.

"Duh Kak, Al panik banget tadi pas tiba-tiba dapat telfon dari Kak Ji. Khawatir, tapi rasa takut lebih mendominasi."

Yedam tersenyum dalam hati mendengar ujaran khawatir dari bibir Doyoung. Kalau ini bergaya animasi, pasti di sekitarnya sudah ada bunga-bunga yang mendeskripsikan seberapa senengnya ia.

"Eh btw Gracillia siapa sih? Kemarin ada nomor gak dikenal kirim foto kamu mana capt-nya 'Doyoung dirumah gue' padahal kita habis gadang nonton netflix. Pas aku lacak ip adress-nya atas nana Gracillia."

Doyoung berhenti bergerak sesaat dan memutar otak memikirkan nama Gracillia.

"Kayak pernah dengar namanya ... OH! Itu loh Kak! Yang pernah masuk Bk sama Kak Biru pas SMA dulu!" serunya usai mengetahui sosok itu.

Yedam mengerutkan dahi bingung namun sedetik kemudian ikut berseru, "Oh yang kalau ngenalin diri itu ngomongnya don't call me GRAcillia but call me with GREYcillia itu kan?"

Doyoung mengangguk heboh. Ketahuilah, mereka seratus persen kompak jika ingin ghibahin orang.

"Terus kamu apain?" tanya Doyoung penasaran, mengingat dulu pemuda itu juga pernah masuk Bk bersama Gracillia karena berantem di perpustakaan usai gadis itu mengatakan ingin merebut Doyoung.

Yedam tersenyum tipis, "Ya aku block lah nomornya."

Doyoung memicingkan matanya tak percaya. Bagaimana pun ia bukan sehari dua hari mengenal Yedam, sudah jelas ia tau tabitat pemuda manis tersebut yang tidak akan diam saja jika ada yang ingin mengusik hubungan mereka.

"Sekalian aku blacklist dari hidup."

"Kak kamu gak bunuh dia kan?" tanya Doyoung takut-takut.

Yedam mendelik, "Ya enggak lah! Aku terlalu baik buat bunuh titisan setan. Maksudku aku blacklist dia dari hidup kita karena dia gak bakal bisa ganggu kita."

Doyoung menggaruk leher tak paham.

"Aku pindahin dia ke Desa no internet."

Jadi, jangan coba main-main sama pasangan gila ini oke?

Jadi, jangan coba main-main sama pasangan gila ini oke?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



akhirnya update setelah sekian lama:b

-sabtu, 10 juli 2021

FlawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang