MIDORIYA POV
Aku melirik kanan dan kiri mencari keberadaan seseorang yang Okaa-san kirim untuk menjemputku. Ada dimana sih orang itu ? Kenapa lama sekali menjemputku ?
Tidak bisakah ia lihat pasangan suami istri yang sedang bercumbu mesra di sebelahku ini dan memperlakukanku seperti manusia tak kasat mata !
Lagipula kenapa Okaa-san tidak memberitahuku ciri-ciri orang itu sih ? Aku jadi terlihat seperti orang bodoh yang menoleh ke kanan dan kiri mencari seseorang yang bahkan tidak aku kenali rupa atau namanya !
"Ekhem !" Deham ku kesal saat sekertarisku dan suaminya semakin memanas tanpa tau tempat.
"Ah ! Maafkan kami, Midoriya-sama," Ujar Ochaco kikuk sembari mengusap mulutnya yang belepotan karena kegiatannya barusan.
Aku memutar mataku malas mendengar ucapannya. Aku melambaikan tanganku mengusirnya.
"Sudahlah, lebih baik kalian pulang daripada bermesraan di depanku," Usirku kesal melihat mereka yang saling menempel.
"Lalu bagaimana dengan Midoriya-sama ? Kami bisa mengantarkan Midoriya-sama pulang terlebih dulu," Tawar Tenya Iida, suami Ochaco.
"Itu tidak perlu. Okaa-san sudah mengirimkan seseorang untuk menjemputku," Jelasku padanya.
Ia terlihat ragu. Sepasang suami istri itu saling menatap dalam diam lalu menganggukkan kepalanya. Keduanya menatapku lalu berpamitan dengan sopan untuk pulang terlebih dulu.
Sekarang, kembali pada pertanyaan pertama. Ada dimana orang yang menjemputku berada ?
Hufft...
Aku menghembuskan napas lelah sembari melangkahkan kakiku menuju sebuah cafe untuk menunggu kedatangan orang itu. Aku merogoh saku ku untuk mengambil ponsel. Aku mengutak-atiknya dan memberitahukan pada Okaa-san jika aku menunggu kedatangan orang yang menjemputku di dalam cafe.
Aku membuka aplikasi email dan membaca email masuk yang dikirimkan oleh sepupu bodoh yang menggantikanku memimpin perusahaan pusat selama aku di Jepang.
Aku memesan secangkir kopi dan salad untuk mengisi perut sembari membaca dan membalas email-email penting yang membutuhkan persetujuanku dalam mengambil keputusan sekaligus menunggu kedatangan orang yang entah siapa yang Okaa-san kirim untuk menjemputku di bandara.
"Oi ! Apa kau anak Inko ba-san ?" Celetuk seseorang mengganggu aktivitasku.
Aku mengalihkan perhatianku dari layar ponsel menatap sorang bocah jabrik pirang yang kini berdiri di hadapanku. Siapa bocah ini ?
"Jika yang kau maksud itu Inko Midoriya, itu benar. Apakah kau orang yang disuruh Okaa-san untuk menjemputku ?" Balasku sembari melirik penampilannya dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Cih ! Aku tidak mengira anak Inko ba-san akan setua ini. Pria tua sepertimu seharusnya tidak perlu dijemput. Benar-benar merepotkan," Gerutu bocah pirang itu.
Ujung mata kananku berkedut kesal mendengar gerutuan kurang ajar bocah pirang itu. Perempatan imajiner muncul di pelipis ku saat ia memanggilku 'pria tua'.
"Jaga bicaramu, bocah pirang. Asal kau tau saja, jika bukan karena Okaa-san menyuruhku menunggu kedatanganmu untuk menjemputku, aku pasti sudah ada di kamarku dan tidur. Ah ! Dan aku peringatkan kau untuk tidak memanggilku 'pria tua'. Kau mengerti bocah pirang ?" Ujarku sembari tersenyum tipis menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sexy Husband [Slow Update]
FanfictionIzuku Midoriya. Seorang alpha dominan tampan bersurai hijau, sang pemimpin sekaligus pemilik tunggal Mido Group yang berpusat di Eropa, terpaksa pulang ke Jepang setelah lelah mendapatkan teror dari Ibu nya yang memintanya untuk pulang. Sesampainya...