Ting-tong ~
Kepalaku menoleh ketika bel pintu berbunyi. Aku menghentikan kegiatanku mengupas kulit udang lalu membilas tanganku yang berbau amis. Aku mengeringkan tanganku dengan apron yang aku pakai.
Ting-tong~
Bel pintu kembali berbunyi.
"Tunggu sebentar !" Ujarku cukup keras agar orang yang membunyikan bel pintu dapat mendengar suaraku dari luar.
Aku mengulurkan tanganku menggendong anak kecil bersurai sakura yang tidak mau berjauhan denganku sejak kemarin. Dia akan langsung menangis jika aku tidak terlihat dalam jarak pandangnya. Aku bahkan kesulitan saat ingin mandi setelah memandikannya.
Cklek !
Aku menarik gagang pintu dan membuka nya dengan sebelah tangan yang menggendong bocah bersurai sakura.
Aku terdiam di tempatku beberapa saat melihat orang yang bertamu di markas ku pada pagi hari. Pria bersurai hijau dengan tubuh yang tinggi menjulang itu menarik ujung bibirnya dan tersenyum tipis padaku.
Tidak ada yang berubah dari nya kecuali hidungnya yang memerah dan pelipisnya yang tergores.
"Ohayou, Kacchan. Apa aku boleh masuk ?" Suara berat nya yang khas memasuki gendang telingaku.
Aku segera menggeser tubuhku dan memberinya ruang untuk masuk ke dalam. Aku membawanya ke ruang tamu setelah menutup pintu rumah.
Ia mendudukkan dirinya di sofa sembari meletakkan satu kantung plastik besar dan satu buah tas kain berwarna toska di atas meja.
"Hai ! Kau pasti bocah kemarin kan ? Kemarilah," Kelereng hijaunya terpaku pada anak kecil yang berada dalam gendonganku.
Bocah itu menatapku ragu lalu meminta untuk di turunkan setelah aku menganggukkan kepalaku. Dengan langkah kaki nya yang tidak seberapa itu, ia mendekati Deku yang menunggunya dengan sabar.
"Hi, boy ! Apa kau tidur dengan nyenyak semalam ?" Sebuah pertanyaan yang terucap dengan lembut terlontar dari mulut Deku.
Bocah itu ragu-ragu memegang kedua tangan Deku dengan tangannya kemudian menganggukkan kepalanya. Aku tersenyum tipis melihatnya mau berinteraksi dengan si alpha hijau tam- ekhem ! -maksudku, si alpha bodoh itu.
"Yu--Yuuji ti-tidul dengan nyenyak belsama Kat-nii," Bocah itu menjawab lirih.
Aku menatapnya takjub.
Bocah itu selalu mengunci mulutnya dan tidak mau bersuara atau pun mengucapkan apapun kecuali untuk menangis ketika aku tinggal mandi, semalam. Tidak ada yang berhasil membuatnya berbicara, bahkan aku pun gagal.
"Yuuji ? Apa itu namamu ? Apa Yuuji bisa beritahu nama lengkap Yuuji ?" Deku memeluk lembut tubuh mungil bocah itu dan sedikit menariknya mendekat tanpa menakuti.
"Yu-Yuuji I-Itadoli," Jawab bocah- maksudku Yuuji.
"Yuuji Itadori. Hmm.... Nama yang cantik. Secantik yang punya nama," Senyum jahil terpancar di wajah Deku.
Aku menutup mulutku menahan tawa melihat tingkah konyolnya.
"Na-nama Nii, si-siapa ?" Menakjubkan, percakapan mereka terus mengalir.
"Namaku Izuku Midoriya. Yuuji bisa memanggilku Izuu-nii," Jawab Deku dengan ramah.
Bersamaan dengan senyum menyilaukan yang mustahil di miliki oleh seorang pimpinan mafia, hidung yang merah itu mengeluarkan darah dan membuatku sedikit panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Sexy Husband [Slow Update]
FanficIzuku Midoriya. Seorang alpha dominan tampan bersurai hijau, sang pemimpin sekaligus pemilik tunggal Mido Group yang berpusat di Eropa, terpaksa pulang ke Jepang setelah lelah mendapatkan teror dari Ibu nya yang memintanya untuk pulang. Sesampainya...