PART 5

44 7 0
                                    

Sinar matahari menyorot melewati tirai, membangunkanku dengan sinarnya.

"Mora kangen mama sama papa" Gumamku sambil meneteskan air mata.

Aku memutuskan untuk mandi dan berencana untuk berjalan-jalan di sekitar apart ini.


"Wahh ada taman!!!" ucapku antusias. Aku langsung mengelilingi taman kota itu.
"Didesaku sepagi ini orang-orang sudah pergi ke kebun, ada yang menanam padi, ada juga yang pergi berkerja tapi masih terlihat sepi. Tapi lihat dikota besar ini, sepagi ini saja sudah banyak kendaraan yang berlalu lalang. Entahlah, aku jadi rindu rumah" batinku

*****
Aku memutuskan untuk duduk disalah satu bangku ditaman ini.
Aku menatap langit pagi yang sendu lalu menutup mata, merasakan angin yang menyejukkan. Aku cukup terhanyut dalam suasana dan pikiranku. Hingga tanpa sadar air mata melolos begitu saja, mengalir hingga membasahi pipi.

"Hei, Are you okay?" aku terkejut langsung membuka mata

"Woahhhhh" batinku.

"Hei" Dia mengibaskan tangannya didepan mukaku.

"Ahhh, iyaa saya oke" kataku sambil memalingkan pandangan karena malu.

"Disini tidak hujan, tapi kenapa pipimu basah?" ucapnya sedikit tersenyum mengejek.

"What?? Kok lancar banget ngomong bahasa indonesianya??!!" batinku menerka-nerka.

"Heii, kenapa malah melamun?"

"ha ? maaf saya mengira anda tidak bisa berbahasa Indonesia. Makanya saya agak sedikit bingung hehe"

"Haha,,daddy ku asli Amerika, sedangkan mommy asli Jakarta. Dan aku juga sudah pasif berbahasa Indonesia, karna sejak kecil aku memang sudah mempelajarinya" ucapnya smbil tersenyum.

"Ouhh blasterann,,, tapi apa bener dia manusia?? Ahh aku rasa dia bukan manusia! Malaikat tampan!! Woaa"

"Heiii, sedang membicarakan aku di dalam hati hemm??" ucapnya sambil menatapku.

"Haa? Ahh tidak saya hanya lagi bingung saja kok" ucapku sambil memalingkan mukaku dan menatap kebawah.

"Tolong jangan bersikap seperti orang bodoh dong morr" batinku.

"Apa sekarang kamu sedang berbicara dengan sepatumu?" ucapnya dengan nada mengejek sambil mendudukan tubuhnya disebelahku.

"yahh Tuhann, guguppp. Harus pergi sebelum terlihat lebih bodoh" batinku
"Maaf saya harus pergi" ucapku tanpa menoleh dan langsung berjalan cepat.

"Ada apa dengan anak itu. Lugu!." Sambil menggelengkan kepala dan menatap kepergian wanita itu.





A CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang