PART 10

28 2 0
                                    

"Wahh"
"Wahh"
Aku terpesona dengan bangunan yang ada didepan mataku.

Gedung bertingkat dengan interior yang sangat mewah, aku merasa aku sudah berada disurga..

"Cepat masuk!"

"Wahhh" sejak aku menginjakan kaki dirumah ini, hanya kata wahh yang keluar dari mulutku.

"Mia.. (kepala pelayan di rumah Jackson) Siapkan kamar untuk dia.
Ouh yaa, kamarnya harus di dekat kamarku dan urus semua keperluan dia."

Kata-kata pak direktur membuat alisku terangkat.
"Maaf pak.. Pakk direktur.." aku berlari mengejarnya

"Ada apa?" jawabnya dengan nada sinis

"Kenapa bapak membawa saya kerumah bapak? Saya harus pulang pak. Maaf. Permisi." ucapku

Belum sempat aku membalik badan, dia sudah menggenggam tanganku erat.
"Jangan mencoba keluar dari rumah ini tanpa seizinku!. Terlalu rumit jika saya menjelaskannya sekarang. Tidurlah, ini sudah terlalu larut." katanya lalu melepaskan genggamannya dan melenggang pergi.

*****
Kamar yang bernuansa abu-abu, dengan kasur king size.
"Kasurnya seukuran kamar yang ada di apartemenku.." ucapku tidak habis pikir.

Aku duduk di tepi jendela dan meresapi semua yang terjadi lalu menangis sejadi-jadinya.
"Apa lagi ini ya Tuhan!!" batinku.
*****
Aku terbangun,"hauss,, hemm kenapa aku malah tidur di pinggir jendela?" kataku dan melenggang keluar kamar

"Dimana dapurnya si ?" kataku

"Kamu tahu Sweety, dia akan melakukan hal yang sama dengan hal yang dia lakukan kepadamu waktu itu, tapi wanita yang satu ini,,aku rasa dia terlalu sulit untuk lelaki berengsek itu..
Aku harus apa sweety? Hemm??"

Kamar yang tidak tertutup rapat itu.. Suara itu??
Aku mencoba membuka pintu itu sedikit demi sedikit..
Gelap. Bau alkohol dan suara deru nafas.

"Pak Direktur?? Astaga pak!!" aku kaget melihat pak direktur yang sedang berbaring dilantai dan bergegas membersihkan pecahan kaca yang berceceran dilantai.

"BERANINYA KAU MASUK KEKAMAR INI TANPA IZINKU!" teriak pak direktur itu padaku dan mendorongku

"Awww" rintihku
Goresan panjang dilengan kiriku karena pecahan kaca dan darah mulai mengalir menetes kepiama tidurku.

Mia datang dan menyalahkan lampu
"Yah ampun tangan non berdarah" mia berlari kearahku dan menelepon seseorang.

Tidak lama Beberapa pelayan datang dengan membawa ember berisi air&handuk, dan kotak p3k

"Tolong bersihkan pecahan kaca ini dulu, aku tidak mau nanti malah melukai pak direktur juga" ucapku sedikit meringis karena menahan rasa sakit di lenganku

"Keluar!" tiba-tiba pak direktur bangun dan mendekatiku.
"APA KALIAN TULI?!"

"Tapi tuan, biar saya bersihkan dulu pecahan kacanya" ucap mia

"Tidak perlu! Saya bisa melakukannya sendiri" pak direktur mulai memunguti pecahan kacanya
"Kamu tetap disini" dia menahanku.
"Dan letakan p3k itu di sofaku" perintahnya pada pelayan.

"Kemari biar ku bersihkan lukamu" katanya dan menyuruhku duduk disebelahnya.

"Tidak apa pak,biar saya minta tolong sama mba mia saja" ucapku agak sedikit takut

"Kemarilah cepat!" lalu ia menarikku duduk disebelahnya.

"Awww" aku menggigit bibirku dan sedikit mengeluarkan air mata, menahan sakit ketika dia membersihkan lukaku dengan alkohol.

"Sudah selesai. Kembalilah ke kamar mu.
Jika kamu memerlukan sesuatu, tekan tombol yang ada dipojok kanan kasurmu. Jangan berkeliaran dirumahku! Karna aku tidak menyukai orang yang berkeliaran dirumahku!." ucapnya sambil menatapku tajam

"Baik" kataku lalu melenggang pergi.
"Ada apa dengan suasana hati pak direktur? Tempramen sekali" ucapku sambil berjalan menuju kamar

*****
"Aduhh bagaimana inii,,aku harus bekerja,, dan piyama ini?! Akhhh bagaimana ini? Aku harus pulanggg ke apartku!!!"ucapku dengan frustrasi

"Non? Sudah bangun? Saya siapkan air hangat untuk berendam ya?" mia yang tiba-tiba masuk dengan membawa kotak p3k

"Mbaa,, saya harus pulang, saya harus bekerja,,yah ampunn,, kenapa pak direktur bawa saya kesini sii"

"Kamu tidak usah bekerja lagi." tiba-tiba pak direktur masuk

"Hah!??? Tuhkan bener dugaanku,, aku dipecat huaaaa" ucapku dan menangis

"Ehem"pak direktur menahan tawanya

"Saya baru melihat tuan jack terseyum lagi setelah kejadian 3tahun yang membuatnya kehilangan senyumnya itu" batin mia dan ikut tersenyum.

"Bangun, saya tidak memecatmu kimora. Berhenti menangis" katanya sambil tertawa

"Bener pak??" ucapku dan langsung spontan berdiri

"Iyaa, tapi ada beberapa masalah yang harus saya selesaikan. Ini menyangkut keselamatanmu. Itu sebabnya saya membawamu ke mensionku." ucapnya dengan serius.

"Keselamatan saya? Emang ada apa dengan saya sampai bapak harus nyelamatin saya?" ucapku penasaran

"Kamu akan tahu, tapi tidak sekarang.
Saya berangkat dulu, jika butuh sesuatu beritahu mia."
"Mia,, kamu sudah tahu harus melakukan apa kan?!"

"Iya tuan, saya mengerti."

Lalu pak direktur melenggang pergi.





















A CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang