PART 11

28 2 0
                                    

"Bahkan aku tidak membawa handphone" ucapku jenuh karna sedari pagi tidak melakukan aktivitas apapun.

Akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamar
"Kenapa dirumah sebesar ini hanya ada pelayan yang berlalu lalang. Sangat disayangkan" ucapku berjalan menelusuri lorong-lorong
"Itu kamar yang semalam.." batinku
Akhirnya aku memasukinya perlahan
"Jika pak direktur melihatku dikamar ini lagi, pasti dia akan marah lagi. Sebaiknya aku keluar saja" aku memutuskan untuk kembali keluar.

"ini,,ini bukannya pak Direktur??Ahhh mungkin ini kekasihnya"
"Jackson And Angella? Emm ternyata nama pak direktur, Jackson,," ucapku melihat beberapa foto yang ada di atas lemari

"Saya sudah memperingatkanmu untuk tidak berkeliaran dirumahku!"ucapnya sambil mengambil foto yang sedang aku pegang.

"Maaff pak,, maaff. Tadi saya sangat bosan karena tidak melakukan apa-ap,,"

"DIAM!! Saya juga sudah memperingatkanmu untuk tidak masuk ke kamar ini! Apa kamu tuli hah!" teriaknya sambil menggenggam tanganku.

"Awwww,, maaff pakk,, maaff, awww" aku meringis kesakitan, ternyata pak direktur menggenggam kuat lengan kiriku yang terluka.

Lukaku kembali berdarah.
Pak direktur menyadari, langsung melepaskan genggamannya.
Lalu dia menarikku keluar dan memasuki kamar yang bernuansa hitam.

"Waahh,, kamar ini lebih besar dari kamar yang aku tepati" batinku

"Duduk" dia menyuruhku duduk di sofa yang berada tepat didepan kasur dan pergi kesebuah lemari dan membawa kotak p3k.

"Ssssess" aku mendesis menahan sakit saat sedang diobati.

"Maaff sebelumnya pakk,, saya ga tahu alasan bapak membawa saya kerumah bapak. Tapi saya ingin pulang ke apartemen saya. Saya juga harus kembali bekerja. Saya tida,,,"

"Kamu tidak nyaman disini?kenapa?"

"Sudah jelas! Karena ini bukan rumah saya!"batinku.
"Emm kenapa wajahnya?" dengan spontan aku menatap wajahnya dan menyentuh nya. Terdapat lebam biru dimata dan lebam merah di samping bibir

"Wajah bapak?!" aku mengambil salep didalam p3k dan mengoleskan ke lebamnya

"Hentikan"ucapnya sambil menggenggam tanganku
"Saya belum selesai mengobatimu"

"Tidak pak,, biar saya mengobatimu dulu"

Tiba-tiba pak direktur menggenggam tanganku.
"Aku tahu kenapa dia sangat menginginkanmu" gumamnya sambil menatapku

"Siapa?"

"Hah??? Tidak ada,, kembali ke kamarmu" ucapnya terlihat gugup

*****
"Kamu yang menyembunyikan wanita itu hah!? Apa kamu menyembunyikannya di kandangmu itu? Hahaha jangan bilang kamu akan mengambil wanitaku lagi Jackson!!" Hanzell memukul  wajah Jackson .

"Apa buktinya Hanzell? Untuk apa aku menyembunyikan dia?" ucap jack santai

"Aku sudah mencari di apartnya. Dan Kamu yang menghapus jejaknyakan? Jawab!! Bajingan!!"

"Hanz,, kenapa kamu menginginkan wanita hanya untuk kesenanganmu?!
Ahhhh,, itu sebabnya Angella lebih memilihku.." jackson menyunggingkan senyumannya

"Apa urusannya denganmu sialan!"
"Jangan salahkan aku, jika aku melakukan hal yang sama dengan wanita itu!" kata Hanzell 

"Aku tidak akan membiarkanmu untuk melakukannya lagi Hanz!" batin Jackson

"lakukan sesukamu Hanzell. Tapi kali ini aku akan lebih waspada dan tidak akan membiarkan kamu menyakiti dia."  Ucap ku dengan serius.

Hanzell yang naik pitam saat mendengar perkatan Jack langsung memberikan tinjunya ke wajah Jackson. Hingga perkelahian keduanya di lerai dengan bodyguard mereka. 





































A CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang