Perih..
tapi bukan karna rasa perih pada jari ku, entah kenapa dada ku tiba tiba sesak saat dia meninggikan suaranya seperti sedang membentak di depan muka ku langsung.
selesai dia memasangkan hansaplast pada jari telunjukku, dan menatapku yang sedang menunduk menyembunyikan air mata yang mengalir.
"kau menangisi? hei." Pak direktur mencoba membuat ku menatapnya
"maaf saya tidak bermaksud, maaf sudah meninggikan suara ku dan membuatmu takut"
kata - katanya membuat air mata ku mengalir lebih deras. Entah kenapa.
apa karena aku tidak pernah di bentak secara langsung seperti itu. Bahkan papaku pun tidak pernah membentakku selama aku hidup. Mungkin itu yang membuat hati terasa perih.
"ikut saya." Dia menarik tanganku pelan dan aku mengikutinya
"tidur lah disini, akan saya bangunkan jika sudah sampai"
"kamar dalam pesawat? ini benar-benar VVIP. Kenapa sifat pak direktur menghalus tiba-tiba? akhh tidak perduli aku mau menetralkan pikiranku" batinkuAku duduk di dekat jendela, memandang ke luar melihat ketinggian dan gumpalan awan putih, hingga terhanyut.
Denpasar bali,
aku yang bosan menunggu pak direktur yang sedang rapat akhirnya memutuskan untuk berjalan di pinggir taman yang sangat asri.
"ini bunga apa pak ?" aku bertanya pada tukang kebun yang sedang membersihkan rumput liar di taman itu.
"bunga krisan putih non. Cantik bukan ? tapi arti makna sebenarnya dari bunga krisan putih ini sangat menyedihkan non " saut tukang kebun itu
"menyedihkan? memang apa makna dari bunga krisan ini pak? "
"perpisahan."
DEG
kata itu mampu membuat ku mematung.
entah mengapa perasaan ku tiba-tiba berubah menjadi sangat tidak nyaman mendengar kata itu.
"saya ambil pupuk dulu ya non ke belakang" kata tukang kebun sambil melenggang pergi.
aku yang masih terhanyut dengan kata itu tersadar kalau tukang kebun sudah melenggang pergi.
"perpisahan? mengapa kata itu sangat menusuk ku?". aku menyentuh bunga itu dan kembali teringat bahwa aku sudah terlalu lama meninggalkan ayah dan ibu ku di jogja.
aku bangun dan ingin beranjak dari tempat itu tapi tiba tiba..
HEBBB
aku meronta ketika seseorang tiba tiba membekapku dengan sapu tangan dari belakang.
**************************************************************************
aku terbangun
"kepalaku" aku memengang kepalaku yang berdenyut kencang.
aku terkaget setelah aku ingat ada yang membekapku tiba tiba. Dan aku tersadar kalau aku sudah tidak berada di villa pak Jackson saat ini.
ruangan yang bernuansa hitam yang menghiasi hanya sofa dan kasur disini.
aku berlari ke arah pintu.
"SIAPAPUN!! BUKAA!! TOLONGGGG!!!" aku berteriak dan memukul pintu sekuat kuatnya.
aku mendengar suara langkah kaki yang mendekati pintu lalu aku langsung bersembunyi di belakang pintu.
pintu terbuka...
mata ku terbelak.
DIA..
KAMU SEDANG MEMBACA
A CRUEL MAN
RomansaJackson Richer ; "Akan Kuhancurkan Takdirmu, Jika Kau Tidak BersamaKu!." Kimora Agustin ; "Aku Tidak Ingin Ini Terjadi Padaku. Tapi Aku Juga Tidak Bisa Menolak Takdirku." Hanzell Richer Cornelius ; "Maaf, Akan ku Perbaiki Jika Takdirmu Di Hancurk...