PART 15

17 0 0
                                    

aku terbangun saat merasakan tangan yang menyentuh lembut wajahku

"sedang apa kau!" aku kaget melihat Hanzell di dekatku.

"kau menangis semalaman. Aku akan menyiapkan makanan untukmu. Bersihkan dirimu aku sudah menyiapkan pakaian untukmu di ruang ganti pakaian." ucapnya sembari membuka rantai di tangan ku dan langsung bangun dari tempat tidur lalu melenggang pergi.

aku terpatung saat dia berbicara dengan lembut setelah semalam dia membentak dan bersikap kasar.

"yah ampun pendek banget" ucapku kaget melihat dress yang ku kenakan.

"Wow"

aku terhentak ketika hanzell dengan tiba tiba membuka pintu dan spontan aku menutup paha yang terlalu terekspos.

"aku tidak akan menyantapmu sekarang. jadi tidak perlu di tutupi." ucapnya dengan santai sambil kembali menuju pintu

"ayo, aku sudah menyiapkan makanan."

rumah yang bernuansa gelap ini mampu membuat ku merinding di setiap langkah.

hening dan sunyi hanya ada suara sentuhan dari sendok dan garpu yang bersautan.

"tidak ada pelayan ataupun penjaga. Rumah ini menyeramkan sama dengan pemiliknya yang ada di hadapanku." ucapku dalam hati yang sedari tadi mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan ini

"makananmu akan dingin. Makan."

"Kenapa bapak menculik saya?" ucapku dengan sangat pelan

heningg

tidak ada jawaban

"kalau kamu tidak mau makan, kembali ke kamarmu." ucapnya lalu meninggalkanku sendirian di meja makan.

aku berlari menuju pintu yang ku yakini pintu keluar dari rumah ini.

"apaan ini? dari besi?" kataku sambil memukul mukul pintu yang ternyata yang terbuat dari besi kokoh

"kamu tidak akan bisa keluar Kimora. Jadi aku bebaskan kamu mengelilingi rumah ini jika kau mau." ucapnya dari lantai dua yang sedang melihatku sambil mengantongkan tangan di saku celananya.

"BAJINGAN!! wajah tampannya menutupi akhlaknya yang buruk!!. umpatku dalam hati sambil memincingkan mataku kearahnya

***

Hanzell membawanya kemana? Kenapa aku begitu simpati pada wanita itu sekarang?

"FUCK!" Jackson yang putus asa mulai merasa kesal

Dia bukan gadis yang istimewa bagi Jackson. Padahal sebelumnya sudah banyak yang menjadi korban Hanzell tapi entah kali ini mengapa aku malah ikut campur.

apa cuma karna ku teringat masa lalu ku dan merasa iba kepada kimora?

tapi kenapa? kenapa aku harus iba kepada gadis yang tidak ku kenal?

Jackson coba membuka galeri di handphone lama dia, melihatnya saja sudah seperti kembali mengulang masa lalu

"apa dia membawanya ke tempat itu?" Jackson menerka 

****


aku terduduk di sofa yang ada di depan jendela.

"aku mau pulang, aku kangen mama papa." ucap ku lirih sambil menitikan air mata.

tidakkah takdir sedang membuat skenario yang kejam padaku saat ini?

orang tua yang terpecah belah. Bahkan aku harus pergi meninggalkan mereka. Dan sekarang aku malah terjebak disini. Perubahan besar saat aku tiba di Jakarta. perubahan buruk tentunya.

"berenti menangis mora, atau matamu akan bengkak" ucapnya berjalan ke arah ku dengan membawa mangkuk dan air putih

"mataku memang sudah bengkak bodoh" batinku

"kamu belum makan dari kemarin, bahkan kamu tidak menyentuh makananmu tadi. Sekarang ayo makan. aku membuatkanmu bubur." ucapnya sambil mendudukan dirinya di sampingku

aku bergeser sedikit,

"ayo buka mulutmu, aaa" ucapnya sambil menyodongkan sendok ke mulut ku

aku tidak menggubrisnya dan menatapnya tajam.

"jangan buat aku marah lagi mora.! buka mulutmu"

aku masih enggan membuka mulut ku

tiba tiba dia menyuapkan bubur itu kemulutnya lalu menarik leherku dan menciumku.

aku terkaget dan melotot spontan mendorong dadanya.

menjijikkan dia menyuapi aku dengan mulutnya sendiri.

dia tersenyum semirik dan membersikan bekas bubur di bibirnya.

"mau ku suapi lagi dengan mulutku kimora?" ucapnya sambil tersenyum licik

aku tidak menjawab langsung mengambil alih mangkuk dan sendok yang berisi bubur itu dan langsung memakannya.

"Goodgirl" katanya sambil mengelus kepala ku

"aku bukan anjingmu" aku menepis tangannya

"kamu tahu kimora, I'm obsess with you" dia membisikan kata itu tepat di telingaku

"MENJIJIKAN! KAU TAHU? KAU SANGAT MENJIJIKAN!!" teriakku lalu menaruh bubur si atas meja dan berniat pergi dari sampingnya.

"aku tahu aku sangat menjijikkan. itu sebabnya aku tidak pernah dicintai sepenuhnya" ucapnya sambil menarik tanganku

oh astaga posisi yang mengerikan, dia menarik ku duduk di pangkuannya.

"lepas. lepas.!" ucapku coba untuk melepaskan tangannya yang melingkar di pinggangku.

sungguh posisi yang tidak biasa dan sangat intim.

"jangan bergerak kimora, tolong menurut lah. maka aku tidak akan kasar dan merantaimu lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang