PART 8

37 7 0
                                    


Aku balik ke pantry untuk mencuci mukaku.

"Kok bisa sampe ketiduran sie morr!! Didepan ruang Direktur pula! Coba kalau tadi pak direktur! Pasti sudah dipecat aku" kataku sambil merasa takut.

"Tapi kenapa pria itu tau namaku? Padahal kita baru sekali ketemu?! Membingungkan.." kataku sambil menggaruk-garuk kepala lalu berjalan menuju ruangan direktur.

"Lampunya sudah mati, berarti pak direkturnya sudah pulang. Huftt" kataku sambil masuk keruangan direktur.

*****
"Apa yang kamu bicarakan tadi diluar bersama rekan saya?"

Suara yang cukup Berat, tapi terdengar menembus masuk ke lubang telingaku yang tertutup headset.
Aku mencoba tenang dan mencari keberadaan orang yang berbicara tadi.

"Siapa itu??" kataku sambil memegang gagang pel dengan cukup erat, lalu berjalan mencari saklar lampu

"Saya Bertanya! JAWAB!" dengan suara dan nada tinggi sambil mendebrak meja.

"Emm Kita hanya pernah berpapasan waktu di taman kota. Tadi dia hanya menyapa saya. Saya mohon jangan pecat saya pak. Saya baru saja bekerja disini dan saya juga sedang membutuhkan pekerjaan. Saya mohon" ucapku sambil menundukkan kepala dan menangis.

"Jauhi Dia.." Dengan nada yg sedikit rendah

Kata-katanya mampu membuatku menatap pak direktur itu.

Wowww tidak bisa dideskripsikan.
Tampan,
dengan tubuh yang tegap dan kekar. Kancing kemeja yang dibuka dua.
Lengan yang kekar sampai rasanya terlihat dikemeja ketatnya.

"Hei! Saya Sedang Bicara! Kamu Tuli hah!" Bentaknya.

Aku kembali menunduk "i,,iiya pak maaf"

"Keluar"

"Tapi pak saya harus membersihkan ruangan bapak dulu. Maaf sebelumnya karena sudah masuk tanpa izin keruangan bapak, Tadi lampunya sudah mati, jadi saya pikir bapak sudah pulang"

"Tidak apa. Bersihkan besok pagi saja. Saya masih ada pekerjaan disini. Pulanglah. Ini sudah lewat jam kerjamu.

"Baik kalau begitu pak. Saya permisi"

*****

Setelah kejadian malam itu, aku tidak lagi membersihkan ruangan direktur. Aku meminta untuk bertukar sift tempat setiap ditugaskan untuk membersihkan ruangan direktur itu.

"Pria itu lagi?? Gawatt!!" aku buru-buru berlari kearah gudang agar tidak bertemu/berpapasan dengan dia. Aku takut bila membuat direktur marah lagi, lalu dia akan memecatku..
Jadi aku langsung buru-buru melarikan diri.

Terengah-engah ketika sudah masuki gudang.

Tiba-tiba Ada yg menarik lenganku..

"Kenapa kamu lari saat melihat saya Kimora?! Apa saya semenakutkan itu?!
"Kimora say.."

"Maaf pak saya harus kembali bekerja. maaf permisi."

Tiba-tiba dia menahan lenganku dan mendorong, hingga punggungku menabrak dinding.

"Jawab Kimora. Kenapa beberapa hari ini kamu malah menghindar ketika melihat saya!"

"Maaff sebelumnya.. Kenapa bapak bisa tahu nama saya? Bahkan kita hanya sekali betemu waktu itu?!" ucapku memberanikan diri

"Sekali menurutmu.. Bahkan kamu tidak menyadari saat di minimarket, saat berjalan didepan apartemenmu.." ucapnya santai

Kata-katanya membuatku mengerutkan keningku.
"Apa selama ini dia menguntitku?! Tapi kenapa?" Batinku

"Karena,, karena anda rekan bisnis pak direktur. Saya hanya tidak mau dibilang tidak sopan karena langcang berbicara dengan petinggi. Tolong lepasin saya pak." saya mencoba untuk keluar dari situasi yang tidak jelas ini.

"Sssuuttt. Kenapa Kamu memikirkan apa yang orang lain pikirkan? Bukankah kita memang sudah kenal bahkan sebelum kamu bekerja disini?! Untuk apa merasa takut?" ucapnya terdengar dingin.

"Kita tidak saling kenal dan Saya juga tidak ingin nanti ad.."

Clupp
Untuk pertama kalinya..
Dengan orang yang tidakku kenal!
Yah Tuhan. Apa yang terjadi.
Aku berusaha mendorong dan memukul lengannya. Tapi aku merasa aku tidak cukup kuat.

Aku tidak bisa menggubrisnya, kedua tanganku serasa sedang di borgol oleh tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya mulai membuka kancing kemejaku.

Brukk






Lanjut ga niee???😌😌
IG: siennaartiewiguna

Comment jika ada kata yang melenceng ya..biar aku up😁🙏🙏
































A CRUEL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang