DIONARA 2

564 50 7
                                    

Siap lanjut baca lagi?
Siapin hati ya, karena kamu bakal dibawa senyum-senyum sama Dion.

Selamat Membaca 🤗

🐣🐣🐣🐣

"Ambilin bonekanya, ya."

"Nara mau yang mana?"

"Itu yang gede. Pokoknya Dion harus dapetin."

"Kalo dapet nanti dikasih apa?"

"Nanti, Nara cium deh."

"Oke, siap!"

Nara tersenyum melihat Dion yang semangat begitu. Rasanya bahagia banget bisa jalan bareng lagi. Apalagi Dion mau dimanjain sama Nara.

Nara itu manja banget, kalau udah sama Dion. Ya yaudah semua sifat manjanya keluar.

"Yess, dapet. Nih pipi kiri." Tunjuknya pada pipi kiri.

Sedikit berjinjit karena Dion lebih tinggi darinya. Cup, satu kecupan mendarat sempurna di pipi Dion.

Hal itu tentu membuatnya malu setengah mati. Karena banyak pasang mata yang melihatnya.

"Gapapa, gak usah malu." Diraihnya jemari Nara dan dikecup.

Nara tercengang. "Dion?"

"Its, better, Nar." Diam, Nara tak bisa berkutik.

"Laper gak?"

Nara mengangguk.

"Makan apa?"

"Pulang aja, Nara mau masak nasi goreng sendiri."

"Oke, kita pulang. Gak sabar makan masakan Nara nih," ucapnya mengusap perut.

-
-
-

Nara sibuk di dapur, Dion sibuk merecokinya. Yang harusnya jadi cepat, jadi lama. Itu semua karena ulah Dion.

"Mamah, Papah kamu ke mana?"

"Bentar lagi juga pulang."

"Wah ada tamu nih." Baru diomong, sudah muncul duluan.

Dion segera menyalimi tangan kedua orang tua Nara.

"Udah lama, Nak?" tanya papahnya Nara.

"Lumayan, Om. Hehe." Sambil menyengir.

"Om, Tante tinggal ke dalam dulu ya."

"Siap hehe."

Masakan sudah siap santap. Buru-buru Dion ke meja makan.

"Satu piring berdua aja. Biar romantis," kata Dion mencegah Nara yang mau ambil dua piring.

"Mau, Nara suapin?" tawarnya.

Aji mumpung sekali rupanya Dion ini.

"Wajib itu, Nar."

Nara menyuapi nasi goreng ke mulut Dion. "Enak gak?"

"Banget, good lah masakan Nara." Nara tersenyum malu.

Selesai makan, Dion mengajak Nara ke teras depan rumahnya.

"Duduk sini, sambil lihatin bintang tuh." Menepuk sisi kanannya agar Nara mendekat.

"Kamu kedinginan?" Nara ngangguk.

Dion melepaskan jaketnya, disandarkannya jaket tersebut pada badan Nara.

"Supaya anget."

"Makasih."

DIONARA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang