Halooo welcome back ...
Boleh dong votenya jangan lupa biar makin semangat updatenya nih :)Happy Reading !!!
🐣🐣🐣🐣🐣
"Nih minum dulu jusnya."
"Aku kan gak minta, Dion."
"Biar sehat dong."
"Gak mau, aku mau teh poci aja awas." Nara berdiri hendak menghampiri tukang es poci.
"Udah duduk aja biar aku yang ke sana."
Nara tercengang, Dion kenapa jadi posesif gini dari kemarin. Tumben-tumbenan Dion bersikap seperti ini.
"Gila, doi lagi kenapa, Nar?"
"Dion lagi kesambet kayaknya," jawab Raffi sambil merangkul kekasihnya, Najwa.
Jadi sekarang mereka lagi di kantin. Di meja yang sama.
"Nar, malem temenin gua ke kedai yang deket rumah lo ya."
"Mau ngapain?"
"Jajanlah mumpung abangnya cakep banget haha."
Saat itu juga Raffi menatap tajam Najwa. "Gak cukup punya aku, Yang?"
"Kamu nyebelin sih."
"Mana ada aku nyebelin."
"Tadi, awas tangannya. Alergi aku dipegang-pegang sama kamu."
Dua sejoli ini lagi mode berantem. Nara jadi pusing lihatnya. Biasanya ngebucin terus, sekarang malah suka gitu.
Gak lama dari itu, Dion udah Dateng bawain es teh pocinya sama telur gulung kesukaan Nara.
"Buka mulutnya," katanya, mau menyuapi telur gulung.
Nara menurut saja, kegiatan suapan Dion membuat Raffi dan Najwa tak berkedip sedikit pun.
"Itu beneran Dion ya?" tanya Najwa sambil mencubit paha Raffi.
"Aw sakit bego!" Dengusnya.
"Ya maap, lagian temen kamu aneh banget," bisiknya pelan.
Dion mengkode Raffi lewat mata agar mereka berdua pergi dari hadapannya.
"Wah gila si Dion." Najwa berkomentar.
"Yaudah biarin mereka perlu ruang buat berdua," ucap Raffi.
Sekarang sudah tidak ada Raffi dan Najwa di meja ini.
"Mau lagi?" tanya Dion begitu manis.
"Udah abis telurnya hehe." Cengirnya.
Nara kemudian bingung kenapa sudah tidak ada dua sejoli lagi di hadapannya.
"Mereka pamitan duluan tadi katanya," kata Dion berbohong. Tentu saja, tidak mungkin dia berkata jujur apa adanya.
"Ohh, Dion gak makan?"
"Suapin tapinya."
"Kok manja sih."
"Kan tadi juga aku nyuapin kamu."
"Oh kamu gak ikhlas?"
"Bukannya gak ikhlas, tapi simbiosis mutualisme, Naraaa ...."
"Dion kenapa sih aneh banget akhir-akhir ini." Nara bertanya kepadanya. Kedua tangannya ia lipat di atas meja. Dan matanya menatap Dion dalam.
Dion tidak langsung menjawab. Dia diam dulu, mengambil napas. "Gapapa, lagi pengin manjain kamu aja," katanya.
"Kamu sadar gak sih, dengan kamu yang ngetreat aku like a queen gini. Bikin aku tambah berharap sama kamu." Jujurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIONARA {On Going}
Novela Juvenil"Kenapa gak pacaran aja, kita?" "Nar, kalo pacaran itu nantinya kalo putus. Ya ujung-ujungnya musuhan." "Jadi, kita ada kemungkinan bakal berpisah?" "Jalanin aja dulu." Ini bukan tentang hubungan yang memiliki status pasti. Melainkan sebuah hub...