Di tengah malam yang gelap, di bawah cahaya terang sinar rembulan. Seorang wanita berusia dua puluh lima tahun, diam- diam membuka pintu gerbang rumahnya sepelan mungkin. Wanita itu langsung berlari secepat mungkin, setelah berhasil keluar melewati gerbang itu. Memang, tadinya dia sudah memasukan obat tidur pada minuman pengawalnya. Tapi, obat itu tidak akan bekerja lama. Sebelum mereka tersadar, alangkah baiknya dia pergi secepat mungkin dari sini.
Dengan napas terengah-engah. Alicia menatap rumahnya itu dari kejauhan.
"Akhirnya, aku bisa kabur dari rumah terkutuk itu," ucapnya lega, mengusap keringat yang bercucuran di dahinya.
"Ayah, aku yakin, kau akan menyesal kehilangan putrimu ini!" teriaknya keras meluapkan amarahnya.
Tanpa basa-basi lagi, Alicia segera memasuki taksi yang sudah di pesannya tadi. Dia harus cepat pergi dari tempat ini.
Alicia Aresha, seorang anak tunggal pemilik perusahaan Aresha Company. Memang, hidupnya selalu dalam kemewahan dari sejak dirinya kecil. Tetapi, semenjak ayahnya menikahi seorang janda, hidupnya berubah drastis.
Wanita itu selalu menghasut ayahnya, dia selalu memberikan saran agar Alicia menikah dengan seorang pria tua untuk menjadi istri ketiganya.
Bayangkan saja? Tindakan itu seperti menjual putri satu-satunya kepada pria tua yang sudah hampir memiliki cucu. Dan lebih parahnya lagi, ayah Alicia menyetujui hal itu. Entah kenapa, ayahnya selalu mempercayai apa yang wanita itu katakan.
Dengan tekad yang bulat, Alicia tidak mau melakukan hal itu. Lebih baik dirinya melajang seumur hidup daripada menikah dengan pria tua yang memiliki banyak istri. Apa Alicia tidak layak? Hidup bahagia bersama pria yang dicintainya? Alicia memutuskan untuk kabur tepat sehari sebelum pernikahannya.
Malam ini dimana semuanya akan berakhir, taksi yang wanita itu tumpangi berhenti di tempat tujuannya. Alicia segera mengambil ranselnya, dia hanya membawa sedikit barang kabur dari rumahnya itu.
Dengan langkah gontainya Alicia bergegas menuju pesawat. Dia sudah merencanakan hal ini dari jauh-jauh hari. Wanita itu mengedarkan pandangannya, menikmati suasana malam terakhirnya di Indonesia.
"Aku tidak akan pernah kembali," ucapnya yakin.
"Aku akan menjalani hidup yang aku inginkan."
"Selamat tinggal, akhirnya aku bisa hidup bebas mulai malam ini," teriak Alicia senang, menikmati kebebasannya itu.
Akankah hidup wanita itu baik- baik saja setelah ini? Atau mungkin lebih buruk dari ini?
_________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia
Romance[Completed] Sebuah kejadian mengharuskannya terpaksa kabur dari rumah. Hilangnya arah dan tujuan, tak tahu harus kemana lagi, membuat hidupnya terombang abing badai kehidupan. Namun, hidupnya berubah drastis setelah seorang pria tidak dikenalnya men...