Cahaya ventilasi menyilaukan matanya, Alicia mulai mengerjapkan matanya perlahan terbangun dari tidurnya. Dia menatap sekeliling, ini bukan kamarnya? Melainkan kamar Arsen. Apa gara- gara mabuk kemarin dia salah memasuki kamar? Terlihat juga pakaian yang digunakan berserakan di lantai. Apa yang terjadi dengannya?
Untung saja Arsen tidak ada dirumah kemarin. Jadi, tidak mungkin mereka melakukan itu.
Alicia mengambil ponselnya, terlihat panggilan dari Arka. Wanita itu langsung mengangkatnya.
"Halo."
"Kau sudah mengemasi barang-barangmu? Kita akan berangkat sejam lagi. Aku sudah dalam perjalanan." ucap Arka dari seberang.
"Apa?! Kenapa kau tidak memberitahuku?"
"Bukankah aku sudah memberitahumu kemarin? Kau hanya membaca pesannya."
"Bersiaplah, aku akan menjemputmu."
Alicia segera bergegas turun dari ranjang. Dia merasa sedikit nyeri, berjalan tertatih- tatih keluar dari kamar Arsen. Entah, kejadian apa yang terjadi semalam. Sungguh, dia tidak bisa mengingat apapun.
Alicia mengambil kopernya, memasukan semua pakaian dan barang-barang miliknya. Meskipun, ini semua pemberian keluarga Arsen, dia akan membawanya sebagai kenang-kenangan.
Tak lupa juga dia meninggalkan secarik surat di samping surat cerai yang sudah dia tanda tangani. Alicia juga meninggalkan, cincin pernikahan yang dipakaikan Arsen saat itu.
Alicia keluar dari apartemennya, memasuki mobil Arka yang sudah menunggunya dari tadi. Mobil itu melaju kencang kearah bandara.
Beberapa menit kemudian, Alicia tiba di bandara. Sebelum dirinya memasuki pesawat, Alicia merasa gelisah. Dia belum memberitahukan kepada siapapun jika dirinya akan pergi hari ini.
Siapa yang harus dia beritahu? Jika ibu mertuanya, pasti dia akan mencegahnya. Iya hanya satu orang yang masih tersisa, hanya adik iparnya saja.
Alicia segera menelpon adik iparnya Aldric. Hanya Aldric yang bisa dia percaya saat ini. Dia juga membantunya menemukan surat cerai yang di sembunyikan Arsen.
"Halo, apa Arsen ada disana?"
"Tidak kak, aku rasa dia mengurus Tania, hari ini dia melahirkan."
"Baguslah," ucap Alicia sedikit sendu.
"Kau baik-baik saja kak?"
"Aku akan pergi. Aku akan pulang ke negaraku."
"Maukah kau membantuku lagi?"
Alicia mematikan ponselnya, menghela napasnya panjang. Merasa lega setelah mengatakan itu semua kepada adik iparnya. Sekarang, dia bisa pergi dengan tenang.
"Selamat tinggal Arsen. Aku yakin, kau tidak akan menemukanku lagi."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicia
Lãng mạn[Completed] Sebuah kejadian mengharuskannya terpaksa kabur dari rumah. Hilangnya arah dan tujuan, tak tahu harus kemana lagi, membuat hidupnya terombang abing badai kehidupan. Namun, hidupnya berubah drastis setelah seorang pria tidak dikenalnya men...