▪️ Rasa

4.3K 316 1
                                    

Tiga bulan kemudian.

Di malam yang sunyi nan sepi. Alicia menatap kearah balkon, melihat suaminya baru pulang di tengah malam. Dia sangat tahu, sebulan terakhir ini, Arsen jarang di rumah. Dia selalu pergi ke tempat Tania, mantan kekasihnya itu.

Alicia memang bukan istri yang baik. Tentu, jangan harap dia akan menjadi istri sempurna seperti wanita lainnya. Dia hanyalah wanita pengganti, yang terpaksa menikah karena tidak memiliki tempat tinggal.

Ting.

Sebuah notifikasi pesan masuk di ponselnya. itu dari Arka sepupunya.

Arsen, sudah pulang?

Katakan sejujurnya, kau harus menceraikannya sekarang.

Mintalah, tanda tangannya secepatnya.

Alicia menghela napasnya, mengarah ke kamar Arsen membawa surat perceraiannya. Dia akan terus mendesak Arsen agar cepat- cepat menceraikannya.

"Tok, tok, tok."
Alicia mengetuk pintunya tiga kali.

"Arsen apa kau di dalam?" tanya Alicia.

Tidak ada yang menyahutinya, Alicia langsung membuka pintunya. Betapa terkejutnya, Alicia melihat Arsen tergeletak begitu saja di lantai. Wajah pria itu terlihat pucat, serta suhu tubuhnya meningkat drastis.

"Arsen, bangunlah," Alicia mengguncang tubuh pria itu. Namun nihil, pria itu tidak mau terbangun.

Alicia berusaha mengangkat Arsen pelan, dia terlihat kesusahan,  merebahkan tubuh pria itu di ranjang. 

Alicia segera berlari ke dapur, mengambil air hangat. Lalu mengompreskannya di dahi Arsen menggunakan handuk kecil.

Alicia mentap lekat pria dihadapannya. Arsen terlihat sangat tampan, rahang yang tegas, hidung mancung, serta bibir tipisnya, sangat sempurna.

'Apa aku menyukai pria ini?' batinnya  tersenyum menatap Arsen.

'Sadarlah, Alicia. Bukankah kau ingin kembali ke Indonesia? Jangan mencintai pria ini.' Alicia berdebat dengan pikirannya sendiri.

Tiba-tiba, bibir Arsen bergerak mengucapkan sesuatu.

"Tania.." bibir pria itu mengucap nama mantan kekasihnya lagi.

Alicia menunduk. Entah kenapa, dia merasa tidak terima Arsen memanggil nama wanita itu.

"Apakah tidak ada nama lain selain nama Tania?" gerutu Alicia kesal. Segera pergi dari kamar pria itu.

****

Keesokan harinya, Alicia memasuki kamar pria itu. Dia membawa semangkuk bubur untuk suaminya. Terlihat Arsen sudah tersadar, membaringkan tubuhnya di bantalan ranjang.

"Arsen, kau sudah sadar?" ucap Alicia senang.

"Dimana Tania?" tanya pria itu.

Raut wajah Alicia berubah seketika.
"Entahlah, dia tidak datang kesini," sahut Alicia malas.

Alicia mengubah posisinya duduk dihadapan suaminya. "Arsen, makanlah. Aku akan menyuapimu ya," ucap Alicia.

"Tidak, biar aku saja," tolak pria itu ketus.

Alicia merasa jengkel dengan pria dihadapannya, padahal dia sudah bersikap sangat baik dari kemarin. Inikah yang dia dapatkan? Alicia segera mengambil surat cerainya.

"Tolong, tanda tangani ini," kata Alicia  memberikan suratnya kepada Arsen.

Arsen menyerit bingung. "Bukankah masih tersisa beberapa bulan lagi?"

AliciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang