7

1.6K 161 0
                                    

       Hari ini secara kebetulan arka sibuk dengan urusan geng nya.jadi dia yang biasanya akan berulah seperti memaksa nya pulang bersama membuat ku bebas hari ini.sekarang matahari sebentar lagi akan terbenam tentu nya aku belum ingin pulang.tadi setelah berhasil membuka tabungan untuk ku,aku masih harus mencari tempat yang sekiranya menerima anak SMA seperti ku untuk bekerja di tempat nya.sayang nya sedari tadi aku hanya menerima penolakan.aku yang lelah berjalan kaki duduk di sebuah halte bis untuk beristirahat.

       Aku yang tadinya mau memejamkan mata ku sebentar untuk menenangkan pikiran ku terkejut melihat seseorang tiba-tiba terjatuh di hadapan ku dengan keadaan babak belur.aku tadinya ingin langsung beranjak pergi tapi ketika melihat orang ini perlu pertolongan aku tak bisa mengabaikan nya.bagaimana pun juga aku pernah menjadi seorang dokter di kehidupan kedua ku.

      Degan susah payah setelah mendudukan nya di halte bus.aku membeli obat-obatan untuk melakukan pertolongan pertama pada nya.aku membersihkan luka nya dan mengoleskan salep.aku juga membuka baju nya mengingat banyak noda darah di sana dan betul saja.banyak luka di badan nya.aku membersihkan dan mengobati nya dengan telaten.setelah selesai,aku mengamati wajah pria ini.sepertinya dia sehabis berkelahi.sejujurnya wajah nya yang sedikit kebulean itu sangat tampan.seakan Utara dan Selatan wajah ini mengingatkan ku pada wajah arka yang juga tampan tapi memiliki kekhasan asia.mereka tampan tapi memiliki aura yang berbeda.

     Aku sebenarnya ingin melanjutkan perjalanan.tapi tak tega jika meninggalkan pria ini.dia dalam keadaan tak sadar bisa saja kena copet atau pun modus kejahatan lainnya.tak lama kemudian pria itu mulai sadar.ia meringis sambil melihat ku duduk hadapan nya.

"Udah baikan?maaf ya gue lancang buka baju Lo dan seenaknya ngobatin lo.tapi Lo pingsan tadi di sini gue gak tega ninggalin nya."kata ku sambil memberikan minuman yang aku siapkan seandainya dia sadar.jalanan ini cukup sepi sehingga kemungkinan dia di tolong orang lain kecil.

"Makasih.lo gak perlu minta maaf.btw,nama Lo sapa??"tanya nya ramah.

"Clara alisher, panggil aja Clara."jawabku.

"Salam kenal Clara.gue Cakra."jawabnya sambil tersenyum."btw,Lo ngapain di sini?? jarang banget ada orang dan kendaraan loh di sini."lanjut nya.

"Gue...lagi cari kerja."kata ku.

"Oh... kebetulan gue punya cafe.lo mau kerja di tempat gue?"tawar nya.

"Eh,ada lowongan??"tanya ku.

"Tapi Lo tetep harus ikut prosedur nya buat kerja disana.ntar gue kasih tau alamat cafe gue.gue boleh minta nomor Lo gak?"kata Cakra.

"Ini.makasih ya udah bantuin gue."kata ku sambil menyodorkan nomor telepon ku.

"Haha.. sama-sama.anggep aja ini balasan buat ngobatin gue."kata Cakra.

"Makasih ya cak.gue pulang dulu,Lo gak papa gue tinggal?"tanya ku khawatir.

      Cakra mengangguk sambil melambaikan tangan nya.aku pun pergi meninggalkan nya dan kembali ke rumah.
.
.
.
.
      Hari ini di sekolah entah kenapa arka datang padaku saat istirahat dalam keadaan babak belur.aku sedikit memaklumi karena bagaimanapun dia adalah ketua geng yang pasti akan terlibat perkelahian.

     Dan sekarang aku dan arka berakhir di UKS.karena desakan arzan dan Malik yang menyuruh ku mengobati luka nya,mau tak mau aku mengikuti keinginan mereka.padahal mereka berdua juga sama seperti arka.tapi entah kenapa mereka menolak tawaran ku untuk mengobati luka nya sekalian.

"Buka baju Lo ka."

"Mesum ya Lo clar..."kata arka sambil memeluk dirinya.

"Lo itu abis berantem ka,gak mungkin di badan Lo gak ada luka.gak usah macem-macem deh gue tambahin luka Lo tau rasa."kepalan tinju ku sudah siap melayang pada arka.

"Hehe...becanda elahh..."arka cengengesan sambil menggaruk kepala nya.

       Aku membersihkan dan mengobati luka arka dengan telaten.arkano Arthur Rajendra, sampai saat ini kadang aku lupa kalau dunia ini dan orang di depan ku ini adalah bagian dari sebuah novel.kecuali saat-saat tertentu ketika arka menunjukkan kesempurnaan nya atau ketika dia diam seperti sekarang.entah bagaimana,aku merasa ada hal yang berbeda dengan arka yang di jelaskan di novel.dia seharusnya adalah tipikal orang yang tidak bercanda seperti tadi.dia membuat ku lupa akan dunia ini hanyalah sebuah novel.sikap nya yang belakangan ini agak manusiawi itulah yang membuat ku jadi mengendurkan kewaspadaan ku semenjak aku adalah clara.tokoh yang akan mati.

"Udah.jangan lupa ganti perban setiap habis mandi dan kalo bisa sebelum tidur jua biar gak infeksi."

"Makasih...dokter Clara."arka tersenyum tipis.wah...memang tokoh utama novel pasti semempesona ini.aku membuyarkan pikiran ku.aku tak boleh jatuh ke pesona nya.arka punya jodoh nya nanti.

"Sama-sama."jawab ku tulus.
.
.
.
.
      Sepulang sekolah aku mendatangi kafe milik pria yang aku tolong kemarin.aku menunggu pria itu sambil menikmati minuman yang di jual di kafe tersebut.seperti nya Cakra akan telat.setelah bertukar pesan kemarin aku membulatkan tekad ku untuk bekerja di kafe cakra.aku yakin Cakra bukan orang jahat.

       Beberapa saat kemudian,Cakra datang lalu duduk di hadapan ku.
Aku segera mengeluarkan data pribadi ku yang sekiranya akan di butuhkan.

"Ehm...jadi, haruskah gue panggil Lo bos?"tanya ku memecah keheningan.pasal nya sedari tadi Cakra hanya diam memandangi ku.

"Haha... panggil Cakra aja.btw Lo masih di bawah 17 tahun dong??gue kasih gaji nya lewat apa?Lo ada rekening?"

"Ah...soal itu Lo bisa kasih cash aja gak?tapi Lo gak mau wawancara gue dulu?walau gue bantuin Lo kemaren,tetep aja Lo harus liat gue cocok apa nggak kan sama kerjaan yang nanti Lo kasih?"tanya ku balik.

"Lo kaku banget sih...gue yakin padahal kalo Lo orang baik dan bertanggung jawab jadi Lo pasti bakal kerja dengan bener secara Lo aja mau bantuin cowo asing yang lagi luka."Cakra mengambil beberapa dokumen yang aku siapkan.

"Tapi,gimana pun juga gue masih muda dan gak punya pengalaman kerja.lo udah sepantesnya mertimbangin sesuatu dengan serius apalagi bisnis kafe Lo do bangun bukan buat seneng-seneng kan?"

"Ya udah klo gitu,gimana kalo Lo kerja seminggu dulu di sini.ntar manager gue yang ngawasin dan nilai kemampuan kerja lo.baru sehabis itu kita tanda tangan kontrak kerja.gimana?"kesepakatan yang di tawarkan oleh Cakra lumayan menguntungkan.apalagi aku adalah siswa yang masih di bawah umur dan tidak memiliki pengalaman kerja,penawaran yang di tawarkan Cakra sangat menguntungkan ku.

"Oke deh,deal?"ku ulurkan tangan ku sebagai tanda bahwa aku menerima penawaran tersebut.cakra tersenyum tipis lalu membalas jabat tangan ku.

"Jadi...gue kapan mulai masa percobaan nya??"tanya ku.

"Gimana kalo mulai besok?Lo bisa kan?dari pulang sekolah sampe jam 7 malam."tawar Cakra lagi.

"Siap bos!"sambil memberikan hormat ku padanya.cakra yang melihat kelakuan ku tertawa, begitu pula aku yang malah merasa malu dengan sikap konyol ku.

       Setelah menyepakati untuk melakukan masa percobaan,Cakra mengenalkan ku pada manajer nya.umur nya sudah 24 tahun dan bekerja dari awal kafe ini dibangun.cakra yang seperti nya memiliki urusan lain menyerahkan urusan ku selanjutnya pada manajer nya.nama nya ka Reza.untung nya Reza cukup ramah pada ku yang masih muda dan tidak memiliki pengalaman kerja.

"Hari ini yang datang hanya saya dan amira.besok kamu bakal ketemu sama karyawan lain nya."ka Reza menunjuk seorang wanita yang sedang menjaga kasir.jujur saja aku cukup gugup apalagi Amira sempat menatap ku tajam.semoga saja aku bisa bekerja dengan tenang.

"H-halo ka amira.mohon bantuan nya."kata ku gugup.

"Haha...kamu sopan sekali.ya sudah hari ini saya jelasin kerjaan kamu apa saja."kata Reza sambil membimbing ku ke dapur.

"Iya ka."
.
.
.
.
     
Vote me please
Komen dan bagikan juga kalau kamu suka cerita nya ✨✨

The True EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang