Sudah sejak lama Javier berencana mengajak Yasmina untuk nonton berdua tapi sayang selalu saja gagal dan baru hari ini rencananya menonton terwujud. Sebenarnya Yasmina enggan pergi mengingat kondisi Javier yang kemarin baru saja dipukuli anak STM lain tapi Javier memaksanya untuk pergi dan jadilah cewek itu sedang bingung memilih baju di dalam lemarinya. Javier sudah duduk santai di ruang keluarga bersama ayah dan bundanya, Ayu sedang menginap di rumah temannya sejak semalam karena mengerjakan tugas. Kalau ada Ayu mungkin Yasmina tidak akan sebingung ini. Gadis itu tengah frustasi dan tiba-tiba pintu kamarnya di ketok dari luar.
"Sayang, udah belum? Kasian Javier nunggu lama!" Suara Liliana terdengar di depan pintu.
"Bentar, Bunda! Bentar lagi Yasmin turun!" Dustanya padahal dia sedang sangat bingung saat ini.
Liliana membuka pintu kamar anak gadisnya itu dan tersenyum dari depan pintu melihat anaknya itu kebingungan di depan lemari, "bingung mau pake baju apa?"
"Lagi mikir aja, Bunda! Ini udah nemu baju!" Yasmina mengambil dres selutut motif kotak-kotak dan juga sweater putihnya asal lalu bergegas menuju kamar mandi.
"Bunda tunggu di bawah ya! Jangan lama-lama!" Liliana berlalu meninggalkan kamar putrinya.
Setelah lima belas menit Yasmina turun dengan membawa tas slempangnya, cewek itu memakai sepatu kets senada dengan warna sweaternya. Javier tersenyum melihat penampilan Yasmina yang sangat berbeda, rambut cewek itu dia gerai.
"Wah, anak ayah cantik banget!" Komentar Johan yang terpukau melihat penampilan anak gadisnya.
"Namanya juga mau kencan, Yah! Ya jelas cantik dong!" Goda Liliana.
"Bunda, ih! Orang mau nonton doang!" Yasmina cemberut digoda Liliana.
"Emang cuma mau nonton doang, Jav?" Johan bertanya pada Javier yang duduk di sebelahnya.
Cowok itu tersenyum, "terserah Yasmina, Om! Nanti kalo mau main dulu, Javier anter! Om Johan tenang aja, Javier pasti jagain Yasmina kok!"
"Jadi nonton apa nggak? Malah ngobrol sama ayah!" Kesal Yasmina.
"Udah sana berangkat, Jav! Tuh, ngambek cewek kamu!" Goda Johan lagi.
"Ayah!" Yasmina semakin kesal.
"Kita berangkat dulu ya, Om, Tante!" Javier pamit pada kedua orang tua Yasmina, mencium tangan keduanya.
"Iya, hati-hati ya! Tante titip Yasmina ya, Sayang!"
"Iya, Tante! Pasti dijagain Yasminanya!"
"Bunda, Yasmina berangkat dulu!" Yasmina mencium kedua pipi ibunya setelah mencium tangannya. "Berangkat ya, Yah!" Kini gadis itu beralih pada Johan.
"Iya, hati-hati ya, Sayang!" Ucap Johan setelah mencium kedua pipi putrinya.
Setelah itu Yasmina dan Javier meninggalkan orang tua Yasmina. Hari ini cowok itu membawa mobil karena tidak mau Yasmina kenapa-napa.
"Mau mampir kemana dulu?" Tanya Javier saat keduanya sudah berada di dalam mobil.
"Hmmmm. Nggak tau!" Yasmina bingung karena Javier mengajaknya nonton juga baru tadi jam tujuh dan satu jam kemudian cowok itu sudah berada di rumahnya.
"Ya udah, jalan-jalan dulu aja nanti di mall!" Putus Javier karena dia juga bingung mau kemana.
"Kemarin katanya mau ngajak temen-temen kamu, kok malah nonton berdua aja?" Tanya Yasmina karena tiba-tiba ingat perkataan Javier yang mengatakan akan menonton bersama teman-temannya.
"Lain kali aja nonton rame-ramenya, sekarang aku cuma mau nonton berdua sama kamu!"
"Ih, nyebelin! Padahal aku udah seneng mau nonton rame-rame!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ataksia 《Selesai》
Teen FictionTeruntuk Javier, peterpanku. Kamu laki-laki pertama yang membuatku nyaman duduk berlama-lama berdua setelah ayah. Jav, aku mau bilang makasih sama kamu. Makasih ya udah nemenin aku selama ini! Udah mau repot-repot jagain aku. Kamu yang selalu ada bu...