8. Javier Cowok Idaman

86 22 4
                                    

Seperti janjinya, Javier menjemput Yasmina seperti biasa. Cowok itu sudah duduk di depan teras rumah Yasmina saat cewek itu keluar rumah. Yasmina melihat motor Javier dulu dan cowok itu masih membawa motor matic yang kemarin.

"Kenapa nggak bawa motor lo yang berisik sih? Gue mau pamer padahal," gerutu Yasmina begitu melihat motor matic hitam milik Javier.

"Nggak baik pamer itu, Yas! Lagian mau pamer sama siapa sih?"

"Anak cewek di sekolah gue, biar nggak lemes mulutnya. Sebel gue sama mereka!" Yasmina kesal.

"Udah nggak usah diladenin, nanti kalo capek juga diem sendiri! Yuk, berangkat!" Javier berjalan menuju motornya diikuti Yasmina di belakangnya.

Yasmina segera memakai helm yang disodorkan Javier padanya, cewek itu sudah terbiasa memakai helm dan sepertinya menyukai helm berwarna pink bergambar hello kitty itu. Yasmina langsung naik ke jok motor Javier setelah cowok itu menyalakan mesin motornya.

"Jav, gue minta maaf ya!" Yasmina sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan agar Javier bisa mendengarnya. Motor Javier sudah melaju keluar dari halaman rumah Yasmina.

"Minta maaf buat?" cowok itu juga sedikit memundurkan tubuhnya dan sesekali menolehkan kepalanya ke samping kiri.

"Gue posting foto lo sama nulis caption kayak kemarin karena gue nggak mau ada yang salah paham sama kebaikan gue ke mereka!"

"Maksudnya?" tanya Javier bingung.

"Banyak yang ngira gue baik ke semua cowok cuma buat PHPin mereka aja padahal gue baik ke semua cowok ya karena mereka udah baik sama gue. Sekarang kalo ada orang baik sama kita masa mau kita jahatin sih?"

"Yas, lakuin aja apa yang menurut lo bener! Soal orang lain mau suka apa nggak, nggak usah lo peduliin! Namanya hidup udah pasti ada yang suka ada nggak sama kita! Gue nggak marah lo posting foto gue di IG, justru gue seneng karena dengan begitu gue bisa ngelindungin lo dari cowok-cowok yang nggak baik. Sering-sering aja upload foto gue ke IG lo!"

"Tapi gue nggak enak sama temen-temen lo, Jav! Waktu itu kan gue bilangnya kita cuma temenan."

"Nanti biar gue yang ngomong ke mereka, mereka pasti ngerti kok!"

"Makasih ya, Jav! Maaf, gue jadi manfaatin lo!" sesal Yasmina.

"Sama-sama! Kalo lo merasa bersalah karena udah manfaatin gue, gimana kalo kita pacaran beneran aja? Kan jadinya lo nggak manfaatin gue lagi!"

Javier mendapat pukulan di punggungnya dengan keras dari Yasmina karena ucapannya barusan dan membuat cowok itu justru tertawa. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Javier tidak berhenti menggoda Yasmina meskipun dia mendapat pukulan dari cewek itu. Motor Javier berhenti di depan sekolah Yasmina, tempat biasa Javier menurunkan dan menunggu Yasmina.

"Nanti gue pulang agak telat karena ada praktek, kalo lo kelamaan nunggu minta jemput tante Lili atau kak Ayu aja!" ucap Javier setelah menerima helm dari Yasmina.

"Lo pulang jam berapa?" tanya Yasmina seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Jam setengah tiga tapi bisa aja molor sampe jam tiga!"

"Gue tunggu lo aja! Nanti kalo udah pulang kabarin gue!"

"Nggak kelamaan nunggunya?" tanya Javier khawatir.

"Nggak, nanti ada anak cheers latihan, gue nonton mereka aja kalo bosen!"

"Ya udah, sana masuk!"

"Kan hari ini giliran gue yang ngeliatin lo pergi!"

"Emang iya? Kapan lo bilangnya?" Javier pura-pura lupa padahal dia masih ingat dengan jelas.

"Kemarin! Udah sana buruan, gue malu diliatin orang-orang!" Yasmina baru sadar kalau semua anak SMA yang baru datang sedang memperhatikan mereka berdua.

Ataksia 《Selesai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang