Yasmina terbangun saat terdengar suara berisik dari kamarnya, entah pukul berapa sekarang, tadi Yasmina sempat terbangun pukul tiga pagi dan kembali tertidur karena memang masih terlalu pagi untuknya bangun. Suara berisik itu ternyata berasal dari Lian cs yang berkunjung sekaligus menjemput Javier untuk berangkat ke sekolah bersama, sementara yang ditunggu sepertinya sedang mandi. Tadi pagi sekali Titan datang untuk membawakan sarapan untuk Javier dan Liliana juga keperluan untuk sang adik. Yasmina tidak melihat keberadaan sang bunda, mungkin sang bunda sedang pulang sebentar, Yasmina tidak tahu.
Yasmina tersenyum melihat tingkah teman-teman Javier itu. Javier beruntung memiliki teman-teman yang pengertian seperti mereka, bahkan mereka tidak pernah protes atau mengeluh jika Javier lebih memilih bersama Yasmina daripada mereka. Terkadang, ada beberapa teman yang tidak suka jika teman mereka lebih memilih pacarnya daripada temannya. Pergerakan kecil Yasmina yang hendak duduk bersandar pada ranjangnya disadari oleh Danu.
"Eh, Yas! Keganggu sama suara kita ya? Sorry ya!" Danu memberikan kode pada Lian dan Yuda agar berhenti berdebat yang sama sekali tidak penting.
"Lo sih segala pake bahas Spongebob pagi-pagi!" Lian memelotot pada Yuda yang mengajaknya berdebat tadi.
"Heh, udah! Itu kasian Yasminanya!" Kevin berusaha melerai perdebatan itu agar tidak semakin melebar dan panjang.
"Maaf ya, kalian jadi harus ke sini pagi-pagi buat jemput Javier!" Sesal Yasmina.
"Nggak pa-pa, Yas! Lagian kita juga pengen jengukin lo kok! Udah lama nggak ketemu, kangen!" Vasco sudah berdiri di samping Danu yang duduk di kursi samping ranjang Yasmina.
"Javier masih mandi kalo nyokap lo tadi izin buat pulang sebentar buat ambil baju ganti," jelas Cakra yang sepertinya mengerti arti raut wajah Yasmina yang kebingungan.
"Kalian nggak telat ke sekolahnya?" Yasmina melirik jam dinding di dekat sofa.
"Class meeting, Yas! Jadi bebas mau ke sekolah jam berapa aja, kita ke sekolah juga cuma buat ngecek pengumuman doang kok masuk remed apa nggak!" Ini Sonny sebenarnya malas juga disuruh ke sekolah.
"Mau sarapan nggak, Yas? Tadi kak Titan dateng bawain makanan, gue suapin ya?" Tawar Yuda dengan suka rela yang langsung ditoyor kepalanya oleh Lian.
"Mau modusin pacar temen lo?" Tuduh Lian tak terima, maklum saja karena Lian dan Yuda ini susah sekali buat akur. Mereka saja sampai lelah dengan tingkah keduanya, setiap hari ada saja hal yang mereka ributkan padahal kalau dipikir-pikir juga tidak penting banget.
"Apaan sih, Yan? Niat gue kan baik nawarin Yasmina makan, lo mikirnya jelek terus sih sama gue?" Yuda tak mau kalah dituduh begitu saja oleh Lian.
Yasmina tertawa dibuatnya, "kalian udah sarapan juga?"
"Kita mah gampang, Yas, nanti kita bisa beli di kantin! Eh, tapi lo dapet jatah makan kan dari rumah sakit? Apa bawa sendiri dari rumah?" Tanya Yuda yang langsung dihadiahi pukulan oleh teman-temannya hingga membuat cowok itu bertanya keheranan, "kenapa sih? Sensi amat sama gue?"
"Ya lo mikirlah, mana ada kita dirawat di rumah sakit tapi bawa makan sendiri dari rumah? Lo kira piknik? Buat apa kita bayar mahal-mahal kalo makannya bawa sendiri?" Danu sudah gemas dengan tingkah Yuda sejak tadi.
"Ya kan gue tanya, siapa tau kan bawa makanan sendiri dari rumah. Itu mamanya Javier aja bawain makanan ke sini, buat siapa coba kalo bukan buat Yasmina?" Tanya Yuda dengan polosnya.
"Ya lo kira di sini cuma ada Yasmina doang? Mamanya Javier bawain makanan buat yang nungguin biar mereka nggak usah ribet keluar buat beli makan!" Ucap Vasco sedikit emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ataksia 《Selesai》
Ficção AdolescenteTeruntuk Javier, peterpanku. Kamu laki-laki pertama yang membuatku nyaman duduk berlama-lama berdua setelah ayah. Jav, aku mau bilang makasih sama kamu. Makasih ya udah nemenin aku selama ini! Udah mau repot-repot jagain aku. Kamu yang selalu ada bu...