14. Rawat Inap

74 19 1
                                    

Yasmina terbangun saat ponselnya berdering, sebuah panggilan dari Sakura. Cewek itu segera meraih ponselnya di atas nakas samping tempat tidurnya. Setelah pulang dari rumah Yuda tadi jam tiga sore Yasmina langsung tidur tanpa mengganti bajunya karena sangat mengantuk dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul lima yang artinya cewek itu sudah tidur selama dua jam dan Liliana tidak membangunkannya.

"Hmmm. Kenapa, Ra?" Tanya Yasmina setelah menerima panggilan itu dengan mata setengah terpejam.

"...."

"Hah? Gimana, gimana?" Kini mata Yasmina terbuka lebar mendengar ucapan Sakura barusan.

"...."

"Gue tadi udah keluar sama Javier, nonton! Ya udah nggak pa-pa keluar berdua aja sama Yuda! Nggak bakal diapa-apain sama tuh cowok lo tenang aja!"

"...."

"Nggak bisa, Ra! Masa mau keluar lagi sih? Besok aja gimana?" Yasmina berusaha membujuk Sakura saat temannya itu mengajaknya pergi bersama Yuda nanti jam tujuh.

"...."

"Emang Yuda mau? Ya udah coba suruh dia nelpon Javier!"

"...."

"Ya makanya! Ini gue baru bangun lho, Ra! Ngantuk banget gue!"

"...."

"Iya! Sorry ya!" Yasmina menunggu sampai Sakura memutus sambungan telepon mereka.

Ada beberapa pesan dari Javier yang belum dia buka juga dari Liliana, Yasmina meletakkan ponselnya di atas tempat tidur asal karena ingin segera mandi. Baru menjejakkan kedua kakinya di lantai, tubuh Yasmina sudah terhuyung dan membuatnya jatuh ke lantai tanpa berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh. Yasmina meraih pinggir tempat tidurnya untuk berdiri namun belum sampai cewek itu berdiri tegak dia kembali terjatuh.

"Bunda! Kak Ayu!" Panggil Yasmina lirih, entah kenapa suaranya tidak bisa keluar dengan keras.

Alih-alih berjalan untuk mengambil ponselnya, Yasmina lebih memilih merangkak mendekat ke arah ponselnya tergeletak. Dengan susah payah cewek itu meraih ponsel yang posisinya agak jauh dari tempatnya. Setelah berhasil, cewek itu segera membuka pesan dari ibunya. Ternyata Liliana pergi meeting bersama Johan karena ada pertemuan mendadak dengan rekan kerja Johan sementara Ayu masih berada di kampus karena ada acara kampus. Dan itu artinya Yasmina di rumah sendiri. Liliana sudah membangunkannya tadi tapi cewek itu tak kunjung bangun.

"Bunda, tolong Yasmin!" Yasmina memejamkan matanya, berharap ada orang yang menolongnya karena sepertinya dia kehilangan kekuatan untuk menopang berat badannya sendiri. Tidak mungkin cewek itu menghubungi Javier. Tiba-tiba saja Ayu menelponnya.

"Dek, ini kakak mau pulang, kamu mau minta beliin apa?" Tanya Ayu di seberang sana.

"Kak! Pulang aja, Yasmin nggak mau apa-apa! Yasmin pengen kakak cepet pulang!" Yasmina tak bisa menahan air matanya lagi.

"Kamu kenapa? Kenapa nangis, Dek? Kamu baik-baik aja kan?" Ayu seketika panik mendengar adiknya menangis.

"Yasmin takut, Kak! Kak Ayu cepetan pulang, Kak!"

"Iya, ini kakak pulang! Kamu tenang ya! Jangan nangis!"

Ayu segera mengubah mode panggilan dari panggilan suara ke panggilan video agar tahu kondisi adiknya itu, Ayu sempat menanyakan kenapa adiknya itu duduk di lantai namun Yasmina hanya menangis membuat Ayu semakin khawatir. Liliana memang tidak mempekerjakan asisten rumah tangga tapi setiap pagi akan ada orang yang bertugas membersihkan rumah dan tidak menginap. Biasanya mereka langsung pulang begitu menyelesaikan tugasnya.

Ataksia 《Selesai》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang