Chapter 20 : The King of Fairy

1.3K 156 40
                                    

Ini sekedar visualisasi buat ramanda tercintanya pangeran Alingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sekedar visualisasi buat ramanda tercintanya pangeran Alingga. Aslinya sih telinga Raja Lokayama runcing mirip peri pada umumnya. Kebetulan gambar ini nemu di google jadi ambil aja, deh. Hitung-hitung memanjakan imajinasi kalian. 😆😁


****

Terlepas dari status rumornya yang misterius, para Peri ternyata sangat menerima kedatangan makhluk asing. Mereka menjamu para tamu dengan ramah dan baik sekali. Aswa dan Deepsikha terlihat nyaman, juga senang bermain bersama para peri di sekitar kolam. Karena Deepsikha itu bahwasanya siluman ikan mas, maka dia pun segera berenang di air.

Tidak jauh dari kolam, ada pendopo khusus sebagai tempat jamuan. Pendopo itu besar, sehingga Raja Rugyan dapat istirahat di sana. Tempat itu juga tergolong mewah, karena ditopang oleh pilar-pilar dari batu marmer hijau.

Di tiap pilar, terdapat lampu dari kristal yang cahayanya akan disesuaikan dengan sinar matahari. Bila sinar matahari redup atau dia tenggelam, lampu itu akan menyala terang. Jika matahari terang, maka cahaya lampu akan meredup atau mati.

Pintu pendopo juga tak kalah indah, karena terbuat dari rangka emas yang melengkung membentuk gerbang. Para peri tukang kebun, menanam dan menata mawar rambat pada gerbang, sehingga tangkainya menjalar mengelilingi rangka. Melihat ukuran pendopo, agaknya tempat itu dibangun khusus untuk menyambut tamu-tamu berbadan besar.

Raja Rugyan tengah duduk sendirian di atas permadani. Permadani yang diduduki raja, terbuat dari kain bludru lembut dan dihias dengan benang emas. Raja sedikit terkejut karena mendapat sambutan yang baik, padahal ketika dia datang, Raja Lokayama hampir saja memicu gencatan adu sakti.

Tak begitu lama, beberapa peri datang. Di belakang mereka ada cangkir, teko, dan sepiring puding berukuran besar, melayang mengikuti tanpa disentuh. Dengan kekuatannya, mereka pun meletakkan benda-benda itu ke hadapan raja, sebagai suguhan.

"Silakan, Prabu?" ucap salah satu diantara peri setelah isi dalam teko dituang ke dalam cangkir.

Cangkir dan teko terbuat dari kristal bening, sehingga raja dapat melihat isinya. Isi dalam cangkir, merah----segar. Di dekat cangkir terhidang puding bunga. Semua hidangan itu harum dan tampak asing bagi raja.

 Semua hidangan itu harum dan tampak asing bagi raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wedding Proposal The King Of RugyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang