Chapter 20

415 57 0
                                    

Chaeryeong ada di rumah, bersembunyi di bawah setumpuk bantal dan selimut, menutupi telinganya. Dia takut akan kilat dan guntur yang ada di luar; oh betapa dia membencinya.

Orang tua Chaeryeong terjebak di restoran karena mereka tidak bisa pulang akibat hujan yang deras. Mina telah memberi tahu Chaeryeong bahwa mereka akan telat pulang jika hujan tersebut sudah berhenti.

Chaeryeong tidak ikut dengan mereka karena dia ingin di rumah. Tetapi sekarang Chaeryeong tidak tahan sendirian dirumah, dan dia praktis gemetaran. Gadis itu bahkan tidak menyadari ponselnya bergetar hebat, menandakan bahwa dia memiliki pesan.

Chaeryeong terlalu sibuk bersembunyi di balik selimutnya dan menutupi mata dan telinganya dalam kegelapan. Ketika dia akhirnya melihat ponselnya, Chaeryeong memeriksa untuk melihat bahwa dia memiliki banyak pesan dan panggilan tidak terjawab dari orang tua dan teman-temannya, selebihnya dari kekasihnya.

Taehyunnie 💗
Hei, Chaeryeong. Apa yang sedang kau lakukan? Badainya cukup kuat, ya?

Taehyunnie 💗
Kenapa kau tidak membalas?

Taehyunnie 💗
Apa yang terjadi? Sudah 30 menit dan kau belum menjawab. Apa kau pergi ke suatu tempat?

Taehyunnie 💗
Serius Chaeryeong, kau tidak memberi tahuku dimana kau berada!

Taehyunnie 💗
Lebih baik kau balas sekarang

Taehyunnie 💗
Sudah cukup. Aku telepon sekarang

1 panggilan tak terjawab dari Taehyunnie 💗

2 panggilan tak terjawab dari Taehyunnie 💗

Taehyunnie 💗
Chaeryeong! Aku serius! Kenapa tidak kau angkat?!

Taehyunnie 💗
Sebaiknya kau berada di rumahmu atau aku akan memastikan sendiri

"Chaeryeong! Kenapa kau tidak—" Teriak Taehyun, menerobos masuk.

"T-Taehyun," Chaeryeong mencicit.

"Astaga, kau membuatku khawatir," desahnya, berjalan ke arahnya. "Kenapa kau tidak membalas?"

"A-Aku... sedang sibuk," dia tergagap.

"Dengan apa? Apa yang begitu penting sehingga kau tidak membalasku, kekasihmu sendiri?" Dia bertanya, duduk di sebelahnya.

"A-Aku bersembunyi di tempat tidurku s-sebab..." Chaeryeong menjelaskan, tetapi terpotong oleh kilatan petir dan suara guntur yang sangat keras.

Chaeryeong berteriak, semakin membungkus dirinya dengan selimut, memegang bantalnya lebih erat.

"Chaeryeong..." Ucap Taehyun sambil berjalan mendekat ke arah gadis malang itu. "Kau takut badai petir?"

Chaeryeong membuka matanya, menoleh untuk melihat Taehyun di bahunya. Dia merasa hangat dan aman dalam pelukan Taehyun, menemukan rumah di tangan yang memeluknya erat, tidak ingin melepaskannya.

"Aku mencintaimu dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu," katanya.

"T-Taehyun," Chaeryeong mencicit.

"Iya?" Taehyung bergumam.

"Aku juga mencintaimu," Chaeryeong tersipu dan memberinya kecupan cepat di pipi.

"Hmm, kukira begitu. Sekarang tidurlah, sudah larut," dia tersenyum.

"S-Selamat malam," Chaeryeong memejamkan mata dan tertidur di pelukan Taehyun.

Bahkan guntur yang keras pun tidak bisa membuat Chaeryeong merasa takut. Tidak saat Taehyung ada.



•••

TXTZY
( TXT x ITZY )
STORIES

TXTZY( TXT x ITZY )STORIES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Sweet Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang