Akhir Tahun

15 0 0
                                    

Sha POV

Selama melakukan Latihan untuk persiapan ALGC, aku bersama Dimas dan Reza sangat bersungguh sungguh.

Kita sendiri sangat ingin Indonesia menjuarai Turnamen Esport di Game PC.

Selain itu, juara 1 di ALGC berhak mendapatkan uang sebesar 7 juta USD atau sekitar 101 Miliar rupiah.

Pihak EA dan Respawn Entertainment berani mengeluarkan uang sebesar itu untuk Juara pertamanya karena ada banyak sponsor sekaligus antusias dari Player ada banyak.

Total Hadiah untuk ALGC tak lain sebesar 17 juta USD atau sekitar 245 Miliar rupiah lebih.

Semua Team sendiri sangat bersemangat setelah melihat pengumuman Hadiahnya.

Pada hari Kamis tanggal 24 Desember ini, aku akhirnya berkumpul dengan Dimas dan Reza lagi di Jakarta.

Disitu kita bertiga langsung melakukan Syuting Video bersama Morph Team untuk persembahan dari Indonesia.

Keesokan harinya setelah Sholat Jum'at, kita bertiga pergi ke Tangerang untuk bertemu teman dekatnya mas Tepe yakni Bos Azwa.

"Kalian berangkat ke Korea kapan?" tanya Bos Azwa.

"Tanggal 28 besok habis Sholat Subuh. Sekitar jam 5" jawab Reza.

"Ditemenin siapa aja?"

"Dari Morph cuma ada players sama Manager aja. Itu bang Arap ikut sama WG soalnya jadi yang memeriahkan lah istilahnya"

"Ohh iya Sha, nanti di Korea kita boleh jalan jalan gak seh?" tanya Dimas.

"Boleh, yang penting diluar Jam Scrims, Technical Meeting, sama latihan buat di panggung" jawabku sambil bermain Handphone.

"Itu waktu Scrims ada di Panggungnya kah?"

"Kalau scrims waktu Karantina itu di Kamar Hotel masing masing. Terus waktu udah Negatif semua, baru Scrims dipanggung. Biar nyesuaiin dulu"

"Kasih tau tempat keren di Seoul ya Sha! Aku pingin beli oleh oleh juga" ucap Reza.

"Hooh, beli oleh olehnya setelah Turnamen aja! Soalnya itu ada waktu 1 Hari sebelum balik ke Negara asal"

"Oke siap!"

"Kau kan bilang mau Nikah, nah, itu kau balik ke Indonesia kapan?" tanya Bos Azwa.

"H+4 atau enggak H+5 setelah Turnamen" jawabku lagi.

"Oalah, oke lah kalau kayak gitu"

Selama mengobrol, kita membicarakan banyak hal yang perlu dibahas.

Keesokan harinya, kita bertiga kembali ke Gaming House Morph dan aku melakukan Live Streaming saja.

Memasuki hari Senin tanggal 28 Desember ini, akhirnya kita tiba di Seoul, Korea Selatan dengan selamat.

Setibanya di Hotel, kita langsung menata barang barang dan makan malam bersama setelah Sholat Isya.

Di hotel sendiri ternyata sudah ada Player TSM yakni ada ImperialHal, SnipeDown, dan Reps.

Kita berenam makan malam bersama sekaligus membangun hubungan dekat saja.

Mereka tiba di Korea sudah dari Siang tadi dan jalan jalan sedikit di sekitar Seoul ini.

Seusai makan Malam, yang kita lakukan hanya mengobrol santai saja sambil menikmati pemandangan indah dari Aula Hotel ini.

"Kita boleh Live gak?" tanya Hal kepadaku.

"Gak boleh, kekurangannya cuma disitu tuh. Gak Boleh Live Gaming, bolehnya cuma live ngobrol aja pake Laptop atau HP" jawabku.

"Gameplaymu sangat sakit. Tapi TSM tidak akan menyerah begitu aja" ucapnya.

"Kita teman sekarang bro. Pertandingan cuma waktu Ingame aja! Waktu di Lobby kita berteman"

"Besok TM duluan ya Sha?" tanya Dimas.

"Hooh, TM jam 10 pagi di Aula Hotel sini. Ada semua Team"

"Habis itu langsung Scrims yak?"

"Sekitar jam setengah 2 an atau jam 2 lah Scrimsnya. Aku penasaran sama rencana dari masing masing Team sih sumpah" jawabku.

"Yah.... Dinikmati dan main kayak biasa aja!"

"Hooh, jangan sampai terpancing musuh pokoknya!"

Keesokan harinya, kita melakukan Technical Meeting di Aula Hotel.

Nantinya, semua Team yang mendapatkan Champions akan mendapatkan hadiah tambahan uang sebesar 9 ribu USD di Group Stage.

Sedangkan ketika Grand Finals, Team yang menjadi Champions akan mendapatkan tambahan uang sebesar 15 ribu USD.

Total, dalam sehari akan ada 6 Game dan berlangsung selama 6 Hari dari 12-17 Januari 2021 serta total akan ada 36 Game yang akan kita mainkan.

Di Group Stage sendiri bisa dibilang hanya sebagai Uji Coba saja karena Game yang sesungguhnya ada di Babak Grand Finals.

Point yang dicari ada di Babak Grand Finals dan itu adalah incaran dari semua Team yang bertanding di ALGC ini.

Seusai Technical Meeting, kita Sholat Dzuhur lalu kembali ke Hotel untuk latihan sendiri.

Memasuki hari Kamis tanggal 31 Desember ini, kita mendapatkan surat dari Medis kalau Negatif Covid-19 dan sudah boleh pergi keluar dari Hotel.

Untuk Putra, Dimas, dan Reza sendiri pergi jalan jalan sendiri karena aku ingin pergi ke Rumah Mas Ibrahim.

Disitu anaknya sudah bertumbuh dan tidak sekecil dulu lagi.

Selain melepas rinduku dengan keponakan keduaku ini, aku juga mengobrol banyak bersama Mas Ibrahim mengenai Bisnis.

Dalam ALGC ini, Access memberikan sponsor uang sebesar 6 Juta USD karena Omset yang mereka dapatkan sangat banyak.

Daripada berada di Kas Perusahaan, Mas Ibrahim sebagai Owner bisa memanfaatkannya dengan sangat baik dan untuk kepentingan Players juga.

"Mbak, gimana rasanya setelah Nikah sama Mas Ibrahim?" tanyaku kepada Kakak Ipar keduaku ini.

"Alhamdulillah. Kakakmu itu bertanggung jawab banget kok. Selain ke Mbak, tapi juga ke anaknya"

"Termasuk Suami Idaman nggak?"

"Kalau pribadi termasuk Suami Idaman soalnya sesuai Kriteriaku" jawabnya.

"Habis itu, apa lagi yang bisa dibanggakan dari Mas Ibrahim?"

"Visioner, otaknya lancar kayak kamu, baik banget, gak mandang manusia dari Agamanya, banyak lah pokoknya"

"Pernah marah nggak?" tanyaku lagi.

"Marah yang bener bener marah gak pernah. Cuma paling sering ngambeknya itu. Tapi waktu udah lahiran, jarang ngambek sih" jawabnya sambil menggendong anaknya.

"Ya udah lah. Habis ini mau beli Bahan Makanan dimana mas?" tanyaku kepada Mas Ibrahim yang sedang memakai Parfum.

"Di Myeongdong. Ada Supermarketku juga disitu" jawabnya.

"Mau masak apa toh kita? Kambing atau Sapi?"

"Apapun itu yang penting Daging dan ada Ikan juga"

"Oke deh. Aku ngikut aja"

Ketika sudah siap semua, kita langsung pergi ke Myeongdong menggunakan Mobil Tesla Model X miliknya.

Disitu aku duduk di belakang sambil bermain bersama Keponakanku ini saja.

Setibanya di Supermarket, kita belanja seperlunya saja karena nanti Malam ingin bakar bakar.

Setelah selesai, kita pulang ke Rumah lagi dan mulai mempersiapkan bahan bahan untuk makan malam nanti.

Untuk Dimas dan Reza sendiri tidak ikut karena mereka berdua ingin menikmati pemandangan Tahun Baru di dekat Sungai Han.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Champions EsportTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang