Sha POV
Setahun setelah aku pertama kali terjun ke Dunia Esport yakni di akhir 2015, aku mendapatkan Kontrak fantastis dari Team asal Eropa yakni di Belanda.
Waktu itu di akhir tahun 2016, usiaku masih 14 Tahun dan tawaran tersebut langsung kuterima karena aku akan bermain di Belanda.
Disitu aku sendirian saja dan tidak bersama teman teman onlineku.
Team tersebut adalah Team Liquid dan aku masuk kedalam Divisi CSGOnya untuk Team kedua.
Bersama Team Liquid dengan kontrak 6 Bulan sampai Bulan Mei 2017, aku sangat menikmati waktuku dan skillku jauh lebih meningkat dibandingkan di Indonesia.
Di bulan Juni 2017, aku mendapatkan tawaran yang membuatku jauh lebih senang yakni bermain untuk Team Cloud9 di Amerika sebagai Pemain Pinjaman karena Team Liquid memperpanjang Kontrakku smapai Mei 2018.
Untuk pertama kalinya, aku masuk kedalam Turnamen Major CSGO bersama Cloud9 pada tahun 2017.
Pada awal 2018, aku bersama Skadoodle, Stewie2K, Tarik, dan autimatic berhasil membuat Sejarah baru di CSGO dengan menjuarai ELEAGUE Major : BOSTON 2018.
Setelah itu, Liquid menawari Cloud9 untuk membuy outku dengan harga 8 juta USD tapi C9 menolak.
Alhasil, aku kembali ke Team Liquid dan mulai menggila lagi bersama Nitr0, EliGe, NAF, dan Twistzz.
Prestasi major kita berlima adalah London 2018, Katowice 2019, dan Berlin 2019.
Pada November 2019 ini, aku akhirnya ada waktu pulang ke Indonesia selama 1 Bulan setelah bermain di Amerika dan Belanda terus menerus.
Memasuki hari Jum'at tanggal 29 November 2019 ini, aku dijemput Kakak pertamaku yang bernama Mas Yusuf di Bandara Juanda, Sidoarjo.
"Gimana karirmu?" tanyanya.
"Alhamdulillah lancar mas. Aku ikut Turnamen lagi bulan Januari soalnya pingin refreshing setelah dari 2017 gak pulang" jawabku yang duduk di bangku sebelahnya.
"Udah gede aja kamu. Padahal sebelumnya masih kecil"
"Disana aku disuruh buat Olahraga rutin juga mas. Jadi gak cuma nge game aja"
"Belajar juga gak?"
"Alhamdulillah belajar kok. Team Liquid ngasih aku Guru Pribadi buat pendidikanku biar gak berhenti gitu aja"
"Ohh, gimana rasanya juara 4 Major berturut turut?" tanyanya lagi sambil menyetir Mobil.
"Seneng banget yang pasti. Apalagi gajinya gede banget lagi" jawabku.
"Emang berapa?"
"37 ribu USD per bulan dari Team dan 40 ribu USD per bulan dari sponsor pribadi sama HyperX dan Secret Lab"
"Next Turnamen ada kapan lagi?"
"InsyaAllah akhir Januari di Korea Selatan"
"Itu Major? Minor? Atau turnamen biasa?"
"Major mas. Aku pingin banget ngambil Trofi Major kelimaku itu" jawabku dengan tersenyum.
"Kenapa nggak di Eropa atau Amerika gitu?" tanyanya yang kepo.
"Karena permintaan Official Sponsornya yaitu Access punyanya Mas Ibrahim. Mereka terima di Korsel karena Prize poolnya ditambahin jadi 5 Juta USD"
"Ohh, ya udah kalau gitu. Papa sama Mama kangen banget sama kamu, mereka sampai masak banyak"
Selama perjalanan, aku mengobrol banyak hal bersama Kakak pertamaku ini yang bekerja sebagai Dokter Bedah di Surabaya.
Setibanya di Rumah, aku disambut dengan meriah oleh Orang Tua serta Keluarga besar yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Champions Esport
FantasyMuhammad Sha Lakia, ia lahir pada 10 Desember 2002 namun sudah memiliki berbagai Prestasi di Tahun 2019. Prestasi yang ia dapatkan sendiri berasal dari Turnamen Game yang ia jalankan yakni CSGO. Awalnya, Sha dikenalkan ke dunia Esport CSGO oleh Kaka...