27

58 8 2
                                    

Hallo semua!!
Selamat membaca ya.
Have fun.

Today Playlist :
Minefields - John Legend & Faouzia

Cerita ini hanya fiktif belaka,
Kesamaan tempat, tokoh maupun cerita hanya kebetulan semata dan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.


.

Setelah berhasil membuat Yeonjun tak sadarkan diri, Mingyu tersenyum bahagia sambil menatap sang ayah yang terus meneteskan air matanya.

"Kupikir sudah cukup, Mingyu" Ucap Sir Hyungwon kepada Mingyu sambil terus menggenggam erat tangan Istrinya yang sudah tidak bernyawa.

"Urus pemakaman istrimu, setelah itu buat surat waris untukku atas perusahaanmu" Sahut Mingyu mendekati Hyungwon lalu memegang bahunya mengisyaratkan bahwa dirinya menunggu Surat Waris dari Hyungwon segera.

"Kau tidak layak men.."

"Lalu, kau pikir siapa yang layak? Yeonjun? Dia akan segera mati, jangan buang banyak waktu" Ketus Mingyu menyela Hyungwon.

"Sir Jeonghan terhormat, awasi dia" Ucap Mingyu kepada salah satu temannya itu, dan Jeonghan membalas dengan anggukan kepala saja.

Mingyu pun menuju mobilnya untuk pergi ke suatu tempat.

Dreeet..
Suara dering Ponsel Mingyu pun membuat dirinya langsung melihat nama seseorang yang menelponnya dan membuat dirinya menaikkan alis sebelah kirinya.

"Ya, ada apa?" Sahut Mingyu dengan nada datar.

"Mingyu, kemarilah"

"Kenapa?" Tanya Mingyu.

"Ada yang ingin ku bicarakan, ini serius. Kurasakan sesuatu"

"Kau sakit?" Tanya Mingyu merasa ada yang janggal.

"Hmm"

"Katakan saja apa pesan terakhirmu?" Tanya Mingyu dengan ekspresi wajah yang semakin kesal.

"Kemarilah, hanya sebentar"

"Cantumkan namaku atas seluruh aset hartamu" Sahut Mingyu.

"Kau tidak pernah berubah"

"Aku ya aku. Aku akan kesana"
Mingyu langsung menutup teleponnya.

"Ke rumah Kakekku" Perintah Mingyu ke Supir Pribadinya itu.

"Benar-benar merepotkan, kenapa tidak mati saja" Sahut Mingyu lalu menendang Kursi yang membuat Supirnya terkejut.

Setelah 30 menit, Mingyu pun sampai di kediaman Kakeknya.

Sebelum memasuki Rumah itu, Mingyu mengeluarkan Ponselnya untuk menelpon seseorang.


"Sudah sampai?" Tanya Mingyu.

"Sudah, Sir"

"Kasih telepon ini ke Joshua" Perintah Mingyu.

"

Hallo?" Sahut Joshua menjawab telepon itu.

"Jaga dirinya, kalau sampai kabur. Kau akan menanggung akibatnya" Ketus Mingyu seakan tidak akan pernah melepaskan Yeonjun.

AMD 2 SQUAD (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang