Waktu kami balik, Ray, Kenneth, dan Edgar rupanya udah "konser" di depan.
Mereka rupanya mainin lagu You Are The Reason."Eh, Ris, main gitar nih... Rin, duet kita. Lu berapa kali dipuji Kak Naraya, gk terima gw(dengan nada becanda, bukan gk terima beneran)... Duet lagu ini Ray, lu mau improve juga gpp." Kata Kenneth secara tiba2 sambil memberikan gitarnya ke Terissa
Aku cukup kaget disini, but why not?
"Wah, nantangin dia.... Ayok..." Kataku dengan sombongnya sambil mengambil micKami pun mulai menyanyi. Tapi bukannya lomba2an siapa yang lebih bagus, kami malah saling melengkapi nada, layaknya dua orang yang berduet. Sampai ke akhir lagu, kami pun malah jadi kompak.
~That you are the reason~
Lagu pun berakhir. Ngeliat Ethan yang say thanks ala2 prince, aku juga say thank ala2 princess.Tepuk tangan meriah dari semuanya.
"Jadi gimana neth? Suara siapa yang bagus? Lu apa Karina?" Tanya Ray meledek
"Eeem, jadi gini, kalo dari perspektif gw sebagai musisi gereja (Waduuuh, udah kayak Karina aja gw ngomong, haha), Karina suaranya emang bagus, tapi gw gk kalah bagusnya. Keren sih mantep, sayang ya lu gk pernah menang lomba." Kata Kenneth
"Haha, lu juga bagus banget. Tadi tuh pas tiba2 lu nantangin, gw kaget asli, mana baru balik cuci tangan, tapi ya gw pikir kenapa enggak? Tapi asli sih, dari elu gw belajar, bahwa kunci menang lomba nyanyi adalah di lepas aja, anggep gk ada orang. Gw biasanya kalah gara2 nervous, trus fales. Mantep lah" Kataku
.
.
Setelah kami duduk, suasana menjadi tenang dan Ethan selaku sie acara langsung bikin announcement.
"Oke, semuanya, thank you buat perform gratis nya, Kenneth dan Karina. (*Dia ngomong gini sambil muka ngeledek, smirk2 gitu).
Oke, skrg kita mau ngasih hadiah buat personal yang lomba Quiz tadi ya." Kata Ethan yang kemudian disambung dengan pemberian hadiah.Setelah selesai pembagian hadiah, kami pun berlanjut ke pembagian hadiah art challenge. Untuk announce yang ini, Ray yang ngomong.
"Okay, buat semua, kita lanjut ke Art Challenge or Art Competition kita ya.
Puji Tuhan banget, yang menang Quiz beda orang sama yang menang Art Challenge, jadi gk double2 dan gk ada kesenjangan sosial.
Jadi juara 1 itu kelompok Yemima dengan lukisan tema natal, Juara 2 ada kelompok John dengan drama sekaligus short film, Juara 3 ada kelompok Jangyu dengan relay dance. Untuk yang Cover Song and puisi, jujur, kalian keren banget, but sorry like kalian gk mendukung... Tapi tenang, semua dapet hadiah kok." Jelas RayRay juga menambahkan,
"Untuk kelompok Yemima, nanti kasih ke Derana ya lukisannya biar dikasih ke donatur. Untuk semua kelompok, tolong kirim video dokumentasi pembuatan ke Edgar ya, nanti Edgar dan Ethan yang bakal up di YT kita. Untuk hadiah bisa menghubungi Terissa.
Sekian Terima kasih".Setelah selesai, kami pun poto2, lalu berdoa.
Selesai berdoa, semua pun pulang, kecuali pengurus karena harus beberes :)Sebelum Jangyu pulang, aku sempet nyamperin dia dan ngobrol2 bentar.
Waktu aku mau berbalik ke ruangan ibadah, ada Edgar yang menunggu. Dari jauh, aku minus dan gk bisa liat raut mukanya dengan jelas, tapi aku ngerasa dia gk cuma sekedar nungguin aku, but there's something more than just "wait"."Gar? Lu disuruh Ray nyamperin gw?" Tanyaku
"Iya, lu lama soalnya." Jawab Edgar dengan dingin.
Lagi2, jiwa dingin dari seorang Edgar kembali aku lihat. Cowok dingin yang aku pikir bisa aku "cairkan" hatinya, ternyata tetaplah cowok dingin yang dulu. Teriakan "Kariiin" yang hangat, masih terasa jelas di ingatanku, tapi sekarang berubah.
Aku yakin ini bukan perasaan cemburu, kalo ini cemburu, dia pasti bakal jadi ketus atau ya aura nya jealous gitu. Lagian, ya kali ya dia cemburu sama gw, dih pede banget..."Euum, sorry, tadi nanya2 dulu. As you know, dia kan udah kayak abang gw sendiri kan, jadi ya wajar kan? Tadi mau nanya2 dia kuliah sini ato Korea, dia bilang Korea. Trus sekalian nanya2 akun cover kita. Sorry ya, sampe harus nyamperin." Kataku dengan merasa bersalah
Dia pun langsung senyum
"Eh, gw terlalu galak ya? Eh jan salpam(salah paham), gw cuma males ngomong aja tadi. Canda ih canda, gw gk mungkin bisa jadi es untuk bestie2 gw."Aku lega, walaupun masih kepikiran. Aku tau dia gk mungkin males ngomong, there's something, but gw lega banget.
Kami pun kembali ke kelas dan bantu beberes.Setelah selesai beberes kursi-meja, kami duduk di bawah dan ngobrol2.
"Weh, nanti perpisahan kita di Lembah Hijau setuju gk? Kan ada aer juga, jadi bisa sekalian maen aer, seru2an gitu. Setuju?" Kata Ray
"Setuju sih setuju, ajak Bang Jake kan pastinya? Ajak Bang Jake berarti Bang Bernard, Caca, sama Kak Mikha? Ya kan? Gpp sih, makin rame makin seru. Harus disegerakan sih, ya gk Than?" Ucap Kenneth sambil bertanya ke Ethan
"Iya, soalnya jadwal kita padet. Tapi kalo mau gpp nanti gw atur jadwalnya, Rin, Der, lorang bisa gk kalo Maret?" Kata Ethan
"Kalo gw sih enggak, bisanya April. Nah April dari tanggal 1 sampe 25 libur tuh gw. Ya mungkin tanggal 3 dah nyampe sini lah, gk tau kalo Derana?" Kataku
"Gw sih gk bisa, gw libur tanggal paskah normal. Ya paling ntar 1 minggu sebelum sidi gw udah izin." Kata Derana
"Tapi kalo lomba nya mau maen2 aer juga, dan nyewa banyak tempat, pasti butuh bantuan orang gereja juga kan? Trus harus diawasin Kak Naraya? Ya kan" Kata Edgar tiba2
"Iya sih. Ya udah lah gpp yang penting seru." Kataku
"Eh, katanya nanti Januari Bang Jake sekeluarga pindah, Bang Jake disini sampe wisuda kan tuh. Nah nanti berarti ada pendeta pengganti, lorang ada tau info2 gk?" Tanya Victor
"Oh iya, awal Januari Pak Budidoyo pindah, penggantinya datang kisaran tengah bulan soalnya ada urusan jadi ditunda katanya. Oh ya, anaknya yang cewek, yang kedua deh keknya, itu kelas 2 SMP, jadi bakal ikut kita. Ya semoga aja dia baik, bijak, plus pinter, supaya nanti bisa dimasukin list pengurus." Kataku
"Iya sih bener, kita harus..."
Ucapan Derana terhenti karena HP di kantongnya bergetar, dia ambil lah HP-nya.Rupanya telfon dari Mama nya, kami pun auto liat jam dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 2, yang dimana kami janji ke orangtua masing2 bakal pulang jam 1.
Kami pun diam supaya gk ganggu Derana nelpon mamanya."Derana, dimana? Janjinya kan jam 1, ini udah jam set 2 kok belum pulang?" Ucap mamanya dalam telepon
"Di gereja mah, masih bareng temen2, bentar lagi kok." Kata Derana
"Langsung pulang ya, opung udah nunggu ini." Ucap mamanya lagi
"Iya, langsung pulang ini". Kata Derana sambil menutup teleponMendengar telfon mamanya Derana, kami semua pun langsung pulang.
Aku diantar pulang dengan Derana.Hari yang melelahkan namun cukup istimewa.
Aku tau bahwa Edgar gk cemburu, dia cuma jengkel gara2 gw di tungguin malah ngobrol2 lama. But yeah, ini nampar gw, gw gk boleh terlalu berharap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story With Bestie
Teen FictionCerita ini diambil dari sudut pandang seorang Karina Giovanni, sosok gadis dengan kehidupan yang tidak rumitn tak banyak masalah, tapi tak hampa. Kisah ini akan menjadi sebuah kisah yang janggal. Karena sampai akhir penulisan pun, penulis tak tahu...