Kenangan Yang Terlupa

80 16 6
                                    

"Dia do'aku setiap malam, bagaimana aku bisa membencinya?. Perasaaan wanita itu aneh. Sekali seseorang menjadi yang pertama dihatinya, dia akan terus mencintainya."

...
..
.

╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗
~DIAKAH DO'AKU~
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝

(#Hafidzul Ahkam)

...
..
.

Tidak menyenangkan hari setelah apa yang terjadi bagi Ahkam. Dia tahu kesalahannya, tapi dia benar-benar menyesali semuanya. Ia hanya ingin bertemu dengan Aliya untuk menjelaskan kenapa ia tidak berkata langsung tentang kepergiannya saat itu.

Ahkam ingin pergi kerumah Aliya secara langsung. Tapi, dia tidak ingin melihat bagaimana respon Fahri, dan nenek. Mungkin mereka sudah menyadari terlebih dahulu. Tentang keputusannya menyembunyikan selama ini, mereka pasti juga kecewa.

Sekali lagi Ahkam menenggelamkan dirinya didalam selimut. Matahari sudah muncul sepenuhnya.

Setelah beribadah Ahkam memutuskan untuk kembali ketempat tidur. Ia ingin menghubungi Aliya lewat pesan, tetapi bukannya malah akan terjadi salah paham.

"Tidak, aku harus mengatakannya, dan meminta maaf secara langsung" tandas Ahkam kembali menenggelamkan dirinya di bawah selimut.

"Broo Lo masih galau?" Ucap Riyan dari luar kamar dengan tidak kejamnya.

Ahkam tidak menghiraukannya. Dia melihat kearah jam yang menunjukkan 06:30 WIB. Menandakan 25 menit lagi gerabang sekolahnya ditutup.

Ahkam bangkit dari tempat tidurnya. Ia bergegas ke kamar mandi. Hari ini ia harus menemui Aliya.

..

.

..

"Nak kmau yakin mau sekolah hari ini?"tanya Bu Devi dengan wajah cemas.

"Iya Bu. Lari dari masalah gak akan menyelesaikan masalah itu"balas Ahkam sambil bersiap sarapan, dan bergegas berangkat.

"Baiklah kalau begitu semangat nak, ibu mendukung semua keputusanmu"ucap Bu Devi menyiapkan makanan Ahkam.

"Iya betul, apapun yang terjadi tetaplah bernafas. Lo gak bakal bunuh diri kan gara-gara cinta" sahut Riyan tiba-tiba membuat Bu Devi melotot tajam.

"Gaklah"balas Ahkam setelah itu melanjutkan makannya.

Suasana ruang makan seketika hening. Riyan tidak bercanda lagi, dia fokus dengan melihat kenaikan sahamnya.

Menyelesaikan makannya Ahkam langsung pamit, dan mengendarai sepeda motornya.

...

..

.

..

...

Diperjalanan Ahkam melihat banyak orang yang lalu lalang. Ahkam menghentikan sepeda motornya saat melewati lampu merah.

DIAKAH DO'AKU (Hafidzul Ahkam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang