Pengacau Ulung

1.1K 62 0
                                    

"Irsyaaaaaaddddd"


"Ampuuuuuun buuuuu"


Dua anak berlari mengelilingi lapangan.

🏃🏃

Author pov~

Suara melengking terdengar sangat nyaring disekitar lorong kelas 10. Tahun ajaran baru sudah dimulai. Belum juga seminggu Aliya bersekolah di SMA Perwira ini dia dan teman-temannya sudah dikenal oh karena keonaran dia dan teman-temannya.

Hari-hari Aliya berbeda dia tidak sendiri seperti dulu,kini ada ke empat temannya yang selalu ada menemani,saling menghibur serta berbagi kekonyolan menghiasi masa-masa remajanya.

"Kyaaa Azmiii..."teriak para cewek melengking tak kalah hebat dengaan suara bu Sukma guru paling killer setelah pak Wibowo guru Matematika itu.

Bagaimana mungkin kehidupan Aliya yang tenang berubah jadi serunyem ini?penuh kejar-kejaran dengan guru ataupun siswa. Semua berawal dari MOS (Masa Orientasi Siswa)mereka yaitu yah perkenalan dengan berbagai guru dan juga kakak-kakak OSIS yang sangat sok menganggap adek kelas mangsa empuk kejahilan itu.

..

Flashback on<


"Hoi denger nggak kata kakak nggak!!!"teriakan menggema seisi ruangan calon siswa baru.

Aliya melihat ada salah satu kakak OSIS badannya kekar cukup tinggi dan berwajah sangar '-eh' itu nyatanya. Semua murid bergerombol melihat apa yang sedang terjadi,biasalah namanya juga anak baru update itu harus.

Aliya menepuk pundak anak perempuan yang juga melihat situasi dengan gelisah,dengan perlahan Aliya mencoba mengajak berbicara dan menyuruh perempuan yang gelisah itu bicara.

"Mmm a-anu itu tadi ada anak baru nggak sengaja nabrak kakak kelas sampai nubruk tong sampah. Setelah mereka bangun si kakak itu langsung marah-marah te-ternyata kakak itu anggota OSIS"perempuan itu menunjuk kearah gerombolan paling depan.

"Plakk plakk plakk plakk!"suara tamparan terdengar begitu keras sampai terdengar walaupun keadaan riuh. Dengan rasa tak enak Aliya melewati satu persatu kerumunan anak yang bergosip ria,menghiraukan tatapan sebal mereka karena disenggol Aliya.

"M-ma-maaf kak aku nener-bener nggak sengaja nggak lihat hiks hiks"merah kedua pipi pemuda itu.

"lo kira ngomong ma-" suara kakak kelas itu terhenti. Sebuah tangan memegang pergelangan tangannya.

"Woi emang kekerasan sama adek kelas jaman ya"ucap Aliya sinis.

"Cewek dilarang ikut campur mau sok pahlawan heh?!!"semua mata kini tertuju pada Aliya.

"Kalau nglawan itu yang sepadan jangan sama adek kelas beraninya,emang lo siapa cuman anggota OSIS aja belagu. Bukannya kakak kelas itu ngasih conto yang baik,bukan malah teriak,nggampar orang sembarangan tanpa tau alasan sebenarnya. Situ anggota OSIS apa preman pasar!!!" teriak Aliya menekan salah satu kata agar sang kakak OSIS itu mengerti.

"Woah lo pikir gue nggak brani nampar perempuan,jangan salahin gue kalo lo nangis!"kakak kelas itu berteriak balik.

"Hah jangan teori aja praktekin sini"Aliya menantang sambil melempar mata malas mendengar kata umpatan keluar dari kakak kelas itu.

Dan keributanpun terjadi,ternyata kakak kelas itu cuman bungkusnya aja yang gede tapi isinya lemah,dengan berbagai macam gaya nunggang kuda kakak OSIS itu menyerang Aliya. Jangan remehkan cewek Aliya pernah belajar sedikit ilmu beladiri dari pamannya dulu,walau nggak lama paling tidak ilmu itu bermanfaat paling tidak disituasi ini.

DIAKAH DO'AKU (Hafidzul Ahkam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang