Tinjuan

1.2K 76 4
                                    

Ahkam pov~~



06:30 A.M





"Ibu jangan cubit pipiku udah gepeng nih"Aku berteriak kesal dengan ibubangkatku yang satu in. Yah 'angkat??' Bundaku sudah meninggal saat kami pindah ke Malaysia. Aku tak ingin bagaimana almarhum bundayang sangatbaku cintai meninggal karena jujur aku sangat terpukul dan masih tak percaya.

Aku diadopsi oleh tante Diva dan prosesnya panjaaaang banget saat ketemu beliau. Keluargaku dan yang jadi tanggung jawabku sekarang adalah tante- eh ibu Diva lebih tepatnya,dan ibu Diva juga hanya punya aku sebagai teman dan anaknya. Ibu Diva tidak bisa memiliki anak oleh sebab itu aku diadobsi olehnya dan sangat beruntung karena beliau orang yang sangaaaat baik padaku.

"Baiklah hati-hati pergi kesekolahnya nak"ucap Bu Diva dengan nada senang sembari memelukku.

"Ayay mom"balasku dan memeluk ganti beliau.

Setelah sesi salaman aku bergegas mengambil motorku digarasi rumah. Setelah menemukan motorku aku segera naik dan menyalakannya dengan perlahan melewati jalan di pinggir taman ibuku.


..




Gerbang sekolah terlihat tapi tiba-tiba hujan turun dengan deras,memang sedari tdi sudah mendung aku bersyukur sudah tidak jau dari sekolah. Aku mengendarai motorku menuju parkiran sampai tak sengaja ada genangan air yang kuterjang dan air kotor itu mengenai seseorang.

"Wooiii berhenti ya kamu nggak papa?"ucap salah satu lrang yang terkena genangan air yang terciprat itu.

"Nggak papa tapi bajuku berubah jadi coklat  nih gimana dong?"Aliya gadis itu panik sambil membersihkan bajunya. Aku bukan pengecut yang lari tanpa tanggung jawab,aku berhenyti dan membuka helmku menghampiri korban air becek tadi.

"Ahkam jadi kamu"tunjuk Nia orang yang satunya selain Aliya.

"Iya aku minta maaf bukan usahaku buat naruh genangan air dijalan"Aku segera mendekat ke Aliya yang terkena cukup parah sampai baju atasnya basah dan beberapa dikrudung putihnya.

"Nih ambil buat nutupin baju kamu "ucapku memberikan jaket abu-abuku dan di balas dengan pelototan heran dari Aliya.

"Mau nggak malah melotot copot tu mata ntar"ucapku membuat Aliya sadar.

"Eh yaudah sini"Aliya memakai jaket yang kuberikan dan mulai beranjak pergi.

"Besok aku balikkin"kata-kata terkhirnya yang langsung kubalas dengan anggukan mengerti. Entah kenapa ada yang senang saat Aliya mengenakan jaketku.

"Sepertinya hujan memang membawa rahmat"gumamku lalu kembali ke montor dan bergegas ke tempat sepeda.


..




"Eh kam yuk ke kantin bareng"ajak Deni bersemangat sambil menarik tanganku.

"Ogah aku ke perpustakaan aja sebentar lagi ada olimpiade"balasku dengan dingin.

"Alah rileks dikit napa tuh si Aban aja selow selow wae "tunjuk Deni ke gerombolan 5 orang yang sudah tentu kalian tahu siapa.

Aliya sangat bahagia sepertinya,tawa didirinya memang favoritku dan aku tahu bukan aku penyebab tawa itu keluar. Ada entah didalam sedikit rasa tidak suka apalagi saat si Azmi sialan itu terus-terusan menggoda Aliya.

"Yasudah ayo ke kantin"ucapku kemudian berjalan pergi mendahului Deni.

"Yah gue ditinggal ka-kampret emang"Deni sedikit cekcok dengan diri sendiri sebelum menyusul aku yang hampir hilang ditelen belokan lorong.

DIAKAH DO'AKU (Hafidzul Ahkam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang