Hujan Dan Pemuda Asing

1.2K 67 0
                                    

Aliya pov~




"Neneeekkk" teriakku bergema diseluruh ruangan. Telat sudah bagaikan kebiasaan setiap hari. Hidupku ingin tenang benar-benar tenang tapi sepertinya mustahil.

Semenjak sd aku selalu bangun pagi yah karena 'ehm you know' itu selalu menjemputku untuk berangkat bareng. SMP bahkan SMA telat selalu jadi kegiatan ku setiap pagi. Sudah selalu dan berulangkali kucoba untuk berangkat pagi,tapi pasti lelet lagi sampek jam 7 entah ada aja yang hilang salahku sih naro nya terlalu benar.

Nenek adalah yang ter best selalu saja mengingatkanku. 'Tua' jangan bilang begitu nenekku bahkan ingatamnya lebih hebat tinimbang aku hehe.

Aku bersiap-siap ubtuk berangkat sekolah walaupun harus dengan beberapa kekacauan. Kuambil tasku dan segera berpamitan dengan nenek.

"Aliyaaaa"teriak beberapa oramg dari luar rumah. Dengan cepat aku menghampiri sumber suara.

"Woi bilang tuh assalamualaikum bukannya malah Aliya!!"teriakku kepada keempat temanku yah biasalah sering sih mereka datang untukmenjemputku kayak anak sd berangkatnya bareng-bareng.

"Gue bawa mobil"Azmi langsung salim ke nenek diikuti yang lainnya. Kemudian kami semua berangkat. Azmi emang dikasih mobil oleh orang tuanya asal tidak digunakan selain untuk sekolah,lebih aman lagi dia udah punya SIM ulang tahunnya yangbulan kemarin dihabiskan untuk nyari itu kemudian nyari sekolah.

"Heh mi kok kayaknya 3 orang dari sekolah sebelah itu sebel banget sama kamu?"Aban yang berada didepan bertanya dengan alis terangkat.

"Merekamusuh gue saat di SMP dulu,biasalah orang iri mah bebas"balas Azmi dengan senyum soknya.

"Heh aku kasih tau ya az seharusnya kamu itu senyum kalau ketemu orang biar nggak ada yang kira kamu tuh songong atau lainnya"Nia ikut nimbrung.

"Halah udah emang tampangnya dia aja bisa bikin 20 orang dari 21 orang langsung jadi musuh,udah kodratnya susah ngubah kali"Aku ikut membalas pelototan Azmi ke Sukma dan malah sekarang aku yang di pelototin.

"Makanya wajah kayak gue gini ramah, baik,ganteng dan tidak sombong "ucap Irsyad kemudian.

"Omg g g g "semuanya teriak bersama-sama lalu dibalas helaan nafas dari sang korban yaitu si Irsyad.



..






Setelah sampai disekolah hal buruk pun datang,gara-gara lampu merah gerbang sekolah sudah tertutup dan ditungguin pak Satpam.

"Loh kalian telat lagi,astagfirullah jam berapa sih bangunnya le nduk telat pakek jama'ah"teriak pak Satpam alias pak Maman.

"Maaf pak kami tadi kemacetan"ucap Aban kayak orang melas blom makan 5 hari.

"Ya sudah kalian boleh masuk tapi kalau nanti ketemu sama bu Sukma kalian nanti tanggung sendiri"ucap pak Maman memperingatkan lalu membuka gerbang dengan hati-hati.

Kamipun mengendap-endap di lorong menuju kelas,lorong untuk kelas 10 lumayan jauh dari gerbang jadi harus super hati-hati. Untuk jaga-jaga Irsyad jalan duluan disusul Aban,aku,Nia dan yang terakhir Azmi penjaga dibelakang.

"Eh ada bu Sukma"teriak Aban yang tak sengaja melihat cermin. Kamipun kebingungan mencari tempat sembunyi,akhirnya kami berpencar.

Aku lari melewati lapangan basket bersembunyi di salah satu pohon dan sama Azmi karena yang lain udah mencari entah kemana. Nafasku terengah-engah lari cukup jauh dari tempat tadi.

"Ya kamunggak papa??"Azmi mendekatiku dan ikut berjongkok melihat keadaanku.

"Udah nggak papa kok huh,sekarang kita gimana nih ake kelas kalau lewat sana ntar ketemu bu Sukma"tunjukku kearah tempat berpencar rombongan tadi.

DIAKAH DO'AKU (Hafidzul Ahkam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang