𝐂𝐑𝐀𝐙𝐘

4.8K 475 157
                                    

🍑

Scorpius menggenggam erat tangan adiknya menuju kompartemen Slytherin, terlihat sudah ada sepupu mereka yang sudah melambaikan tangannya sedari tadi. Zeno Evan Rosier.

"Apa Adhara membuat ulah lagi?" Tanya Zeno pada Scorpius yang sudah duduk depannya.

"Ulah?" Tanya Adhara kesal.

Scorpius terkekeh melihat wajah kesal adiknya.

"Setelah kau membuat kekacauan 'Aku mau James Potter' " Zeno rasanya ingin melihat adegan itu lagi ketika Adhara mengatakan nya di depan Lucius Malfoy yang membuat kakek gadis itu shock.

"Oh shut up Zeno" Adhara mendelik tajam pada kakak sepupunya.

"Scorp ku harap tahun ketiga mu baik-baik saja" Kata Zeno sambil melirik Adhara.

"Ku harap Brother"

"Fuck, go away you two" Adhara mendengus.

"Ehhh bukannya harus nya kau mencari James mu itu" kata Scorpius.

Adhara menatap kakaknya tak percaya, kenapa harus ikut campur sama seperti Zeno.

"Aku akan mengganggu tahun ke-7 mu Zeno"

Adhara berjalan keluar dari kompartemen Slytherin tapi langkah kakinya terhenti ketika melihat sosok Albus Potter di depannya.

Albus menatap sebentar manik abu Adhara dan sedikit mengusap surai platina gadis di depannya lalu melewati Adhara begitu saja.

Adhara berjalan dengan cepat keluar dari kompartemen Slytherin, pergerakkan Albus Potter tadi sangat mengganggu pikirannya.

"Ada yang mengganggumu?" Tanya seseorang sambil mencekal tangan Adhara.

"Rigel" sapa Adhara.

Rigel tersenyum dan memeluk Adhara.

"Lepaskan dia Diggory"

Bariton yang sangat Adhara kenal membuat ia melepaskan pelukkan Rigel.

"James" Adhara menatap James.

"Apa yang membuatmu keberatan, dia adikku" Kata Rigel.

"Aku tunangannya" James menarik lengan Adhara dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya, enggan membiarkan teman satu angkatan-nya itu menyentuh Adhara.

Rigel tertawa kecil dan berjalan maju satu langkah sehingga jarak nya dengan Adhara hanya beberapa centimeter saja.

"Menjauh Diggory!"

"Aku sepupunya" Rigel mencium pipi Adhara singkat.

James hampir melayangkan pukulan nya pada Rigel jika Adhara tidak memeluk nya.

Rigel melambaikan tangannya pada James.

"Hufflepuff akan menang di pertandingan Quidditch nanti"

"In yours dream" teriak James.

"Dia kakakku James" Adhara mendongak dan menatap James.

"Diggory itu meresahkan"

........

Adhara, Albus dan Scorpius duduk bersama sambil menyantap makanan mereka, sudah terbiasa sejak mereka berada di tahun pertama selalu bersama.

Albus tak merasa canggung lagi duduk bersama dua Malfoy, tapi tatapan nya tak bisa lepas pada Gadis yang duduk di sebelahnya.

"Ada yang mengganggu pikiranmu Albus?" Tanya Adhara.

"Yah" kata Albus.

Scorpius seketika menatap Albus.

"Apa itu? Apa tentang ayahmu lagi?" Tanya Scorpius.

"Tidak"

Adhara hanya diam sambil memakan sarapannya, hingga Zeno membuyarkan konsentrasi Andra dengan duduk didepan nya.

"Dia tunangan kakak mu Potter" Zeno memberikan senyum tipis pada Albus.

"I know" Albus benci pemuda di depannya itu, Zeno bisa membaca situasi sama seperti Rigel Diggory setiap kali Albus mencuri pandangan dari Adhara.

"Zeno matamu menyebalkan" Kata Adhara.

Adhara tahu kakak nya itu tengah mengintimidasi Albus.

Zeno terkekeh "Aku lebih suka Gryffindor dengan Slytherin... bukan Slytherin dengan Slytherin" Kata Zeno.

"Darah Rosier mu menyebalkan Brother" Albus tersenyum miring.

Scorpius tiba-tiba terbatuk yang membuat Adhara dan juga Zeno menatap pemuda itu.

"Maaf" Scorpius tersenyum kikuk.

"Melihat Rose lagi" Adhara beranjak dari duduknya dan Scorpius hanya tersenyum malu.

"Darah Potter mu sedikit aneh ketika kau berada di Slytherin" Balas Zeno tak kalah sengit.

.......

Harus berapa kali Adhara menegaskan kalau James miliknya, rasanya sangat menyebalkan ketika milikmu disentuh tanpa izin, ah tidak Adhara takkan memberi izin pada siapapun yang ingin menyentuh James.

Gadis yang sama, menyebalkan. rasanya Adhara ingin memotong tangan gadis itu atau semacamnya agar membuat gadis itu jera.

"Apa yang membuatmu kesal" Irene Macmillan datang sambil menyodorkan sebuah apple hijau pada Adhara.

"Bisa kau menyuruh ayahmu menuliskan satu halaman penuh Daily Prophet kalau James Potter milik Adhara Malfoy?" Tanya Adhara sambil menggigit Apel pemberian Irene.

"Minta sendiri pada ayahku" 

"Yah kau benar, aku harus datang ke rumahmu dan meminta langsung pada Uncle Ernie lalu masuk kedalam kamarmu dan menghancurkan isi kamarmu" Adhara menatap tajam Irene, sedangkan gadis itu masih santai.

"Jika cemburu datang saja padanya dan lakukan hal gila, jangan hanya diam" Irene melangkah pergi dan melambaikan tangannya pada Adhara.

Adhara mendengus tapi ada benarnya juga, Adhara melangkah untuk menghampiri James yang tengah menyandarkan tubuhnya di dinding lorong bersama teman Gryffindor nya.

"Adhara" kata James pelan saat melihat Adhara sudah berada di depannya.

"Boleh aku membawa milikku ini?" Adhara menarik dasi James yang membuat pemuda itu terkesiap, tanpa memperdulikan tatapan dari teman James.

"Kau cemburu lagi?" James menahan lengan Adhara membuat mereka berhenti berjalan.

Adhara melepaskan tangannya dari dasi James.

"Dia menyentuhmu"

James harus ekstra sabar dengan sifat Adhara.

"Can l fuck you?" Sambung Adhara.

James shock setengah mati, gila Adhara benar-benar gila. Apa Malfoy semuanya seperti itu?.

"Babe please" James memelas menatap wajah Adhara, tapi gadis itu tetap mengintimidasinya.

"Aku milikmu.. yah aku milikmu Adhara" James menyerah dan berhambur ke dalam pelukkan gadisnya.

"Rasanya aku ingin mengurungmu James"

James bisa gila lama-lama, Adhara menyiksanya.

🍑

See you on next chapter 👋

Malfoy Fiance 2 : 𝐉.𝐒.𝐏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang