nb : dimohon untuk membaca author's note di akhir, terima kasih 😉
[ Jongho X Yeosang ]
Yeosang baru saja mendapat telepon dari San untuk segera datang ke rumahnya. Demi Tuhan, Yeosang ingin segera pulang dan menjatuhkan diri di kasur sekarang, tetapi ketika mendengar San menyebut nama Jongho, Yeosang tahu ia tidak punya kuasa untuk menolak.
"Jongho kenapa?" Tanya Yeosang begitu ia sampai di rumah San.
"Berkelahi sama temennya."
"Lagi?"
San mengangguk sementara Yeosang menghela napas. Ini sudah kesekian kalinya lelaki itu terlibat perkelahian dengan temannya dan Yeosang rasa Jongho belum kapok.
"Dia ada di kamar dan belum mau makan, kayaknya berkelahi kali ini paling parah, deh." Ucap San sambil menyerahkan kotak P3K pada Yeosang, "Coba diajak ngomong ya, Sang?"
Yeosang mengangguk kemudian membuka pintu kamar Jongho, menampakkan lelaki yang lebih muda tengah duduk membelakangi Yeosang di tepi tempat tidur.
"Kak Yeosang ngapain ke sini?"
Wow, Yeosang tidak menyangka ia akan disambut seperti itu.
"Aku khawatir, Jongho. San bilang, kamu berkelahi lagi." Yeosang bergerak mendekat, namun Jongho bergerak menjauh.
"Aku gak mau Kak Yeosang lihat aku dengan keadaan kayak gini."
"Kamu udah pernah berkelahi sebelumnya, Jongho. Aku gak akan kaget."
Dan Jongho mengalihkan wajahnya untuk menatap Yeosang, membuat lelaki yang lebih tua mematung melihatnya. Wajah Jongho terlihat berantakan, mata kirinya lebam, terdapat darah kering dihidungnya, serta sudut bibirnya yang sobek.
"Udah kubilang, Kak Yeosang bakal kaget." Pandangan Jongho jatuh pada kotak P3K yang Yeosang genggam, tetapi ia memilih diam.
Yeosang menghela napas, kemudian berjongkok dihadapan Jongho, "Look at me, please?"
Jongho menggeleng.
Jemari Yeosang mengusap pipi Jongho dengan hati-hati, membuat lelaki Choi itu balik menatapnya.
"Aku obatin ya?"
Dan Jongho mengangguk tanpa ragu.
"Kali ini kenapa lagi?" Tanya Yeosang sambil menuangkan alkohol pada kapas di telapak tangannya.
Hanya gumaman rendah yang keluar dari bibir Jongho.
"Biar aku tebak, Han pelakunya?"
"Iya."
"Kalian itu gak bosen apa berkelahi terus?" Yeosang mulai mengobati wajah Jongho, "Udah berapa kali kamu berkelahi sama dia dan udah berapa kali aku ngobatin kamu setelahnya? Lain kali, obatin luka kamu sendiri!"
"Tapi aku mau diobatin sama Kak Yeosang."
Bagaimana bisa Yeosang menolak permintaan Jongho saat ini? Ia berhenti sejenak, menatap wajah babak belur kekasihnya yang masih terlihat tampan. Terdapat sedikit bercak merah di seragam putih abu-abu Jongho. Pasti efek dari perkelahiannya dengan Han.
"Kamu itu udah mau lulus, Jongho."
"Kak Yeosang udah sering ngomong gitu."
"Ya makanya aku ngomong lagi biar kamu bisa fokus belajar, bukannya berkelahi sama Han!"
"Kak Yeosang tahu kan kalo bukan aku yang mulai duluan? Aku juga gak pernah melawan Han."
Terkadang, Yeosang tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Menjalin hubungan dengan adik temannya sendiri yang notabenenya masih duduk di bangku kelas dua belas sementara status Yeosang sudah menjadi mahasiswa. Dan sekarang, ia harus menghadapi sikap kekanakan pacarnya.
"Kak Yeosang marah?"
Mengabaikan pertanyaan Jongho, Yeosang kembali mengobati wajah pacarnya itu.
"Kak.."
"Stop talking, I'm almost done."
Kedua bibir Jongho langsung terkatup rapat. Ia sedikit meringis ketika Yeosang menekan kapas dengan betadine pada sudut bibirnya.
"Aku tahu kamu orang baik tapi kalo kamu berkelahi lagi, aku mohon, melawanlah. Dari segi fisik, kamu udah pasti menang melawan Han, Jongho."
"Gak semuanya harus diselesaikan pakai kekerasan, Kak."
"Dan kamu mau selamanya dibuat babak belur kayak gini?" Yeosang bergerak mundur, menatap hasil kerja kerasnya mengobati wajah sang pacar yang kini tampak sedikit lebih baik, sedikit. "Jangan berkelahi lagi."
"Mengalah bukan berarti kalah, Kak."
"Iya, terserah kamu."
Jongho tersenyum, "Makasih ya, Kak, udah datang ke sini ngobatin aku. Aku sayang Kak Yeosang."
"Sama-sama, Jongho." Mau tak mau, Yeosang balas tersenyum, "Even when you're annoying the fuck out of me, I still love you."
Detik berikutnya, Jongho berdiri lalu meraih pinggang Yeosang, "I know you're mad at me but will a kiss change your mind?"
"Gak! Bibir kamu sobek, gak usah cium-cium."
"Kan aku bilang cium bukan lumat?"
Kedua tangan Yeosang dengan cepat mendorong Jongho agar menjauh dari dirinya, "Udah ah! Aku mau pulang."
Jongho tertawa melihat wajah kekasihnya yang memerah, tetapi itu tidak menghentikannya untuk kembali meraih pinggang Yeosang, "You're warm."
"Does that feel so good?"
"Yes," Kedua lengan Jongho merengkuh tubuh Yeosang semakin erat, "So good."
----
A/N:
HALOOOOOO selamat datang di buku kedua ATEEZ ONESHOT BXB 🎉🎉🎉
Jadi, aku itu bikin goal kalo buku oneshot pertamaku mencapai 20k++ reads, aku bakal bikin buku kedua. Dan..... ini dia!! Akhirnya buku ini terwujud juga. Aku mau ucapin banyak terima kasih untuk readers yang udah mampir, vote, comment, dll. 20k is a lot of number and I'm very thankful for that 🥰
Buku ini akan sama seperti buku sebelumnya. Akan ada smut, fluff, angst, dan kalo nanti ada sensitive content pasti aku kasih warning 🙏
Ini (agak) penting. Jadi, selama aku menulis oneshot tentu ada beberapa oneshot yang bener-bener aku suka. Bukan artinya yang lain jelek, aku hanya merasa beberapa oneshot ini spesial.
Mulai sekarang, kalau kalian lihat ada tanda ⭐( bintang ) di judulnya, berarti itu adalah oneshot spesial yang aku maksud.
Terima kasih sudah mau baca 🤗
-yeosha
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ ONESHOT (BXB) VOL. 2 ✅
FanfictionKumpulan oneshot tentang couple para member ATEEZ, but this one is more interesting 😍 _____ - bxb - written in bahasa Indonesia - 🔞 © yeoshazel