TOD

811 125 8
                                    

Jangan lupa vote!!!
Happy reading ✌🏻❤️

***


Setelah sampai ditempat tujuan, Chimon sempat menaruh curiga kepada dua pemuda dihadapannya ini. Ini adalah sebuah apartemen, tapi punya siapa?

"Udah sampe nih?" tanya Chimon tanpa ragu.

"Udah, gih masuk yang punya ada didalem" sahut Drake kalem.

"Emang yang punya siapa sih? kenapa juga gue harus kesini?"

"Nanti aja tau, sini ikut gue" dengan cepat Ohm membawa Chimon masuk dan diarahkan kesebuah kamar, rasanya sepi tak ada kehidupan disini.

"Jangan bilang lo mau macem-macemin gue?" tuduh Chimon sambil menunjuk Ohm dan Drake.

"Ogah, gue masih suka cewek, gatau kalo si Drake nih" itu Ohm yang langsung diberi tatapan tajam oleh Drake.

Malas berdebat dengan mereka Drake dengan cepat membuka pintu kamar itu, menampilkan sosok pemuda berlesung pipi yang menjadi bahan pembicaraan ciwi-ciwi sekolah saat ini. Drake dan Ohm mengintruksikan agar Chimon mendekat dan menyuruhnya untuk duduk ditepi ranjang Nanon itu.

Entah setan dari mana Chimon Mendaratkan tangannya di dahi Nanon.

"Anjir kaget" kaget Chimon saat memegang dahi Nanon.

Sang empunya hanya melenguh, menggeliat dalam tidur nyamannya merasa terganggu, lalu dengan cepat Nanon membuka matanya ingin protes namun dihadapannya sekarang adalah pria manis jadi ia mengurungkan niatnya.

"Panas kan?" tanya Nanon dengan lugunya.

"Emm"

"Badan doang yang gede tapi fisiknya lemah" ejek Chimon.

"Manusiawi Mon" ucapnya.

"Kirain manusiababi"

Kali ini Nanon yang mengehela nafas. Ternyata memang tidak mudah meluluhkan seorang Chimon Wachirawit.

"Makan dulu sana" suruh Chimon.

"Suapin dong"

"Gak!" ketus nya.

"Kalo gitu gue gak mau makan"

"Yaudah jangan makan" Chimon kok diajak berdebat? Ya pasti kalah lah.

"Kok gitu sih by?"

"Dibilangin gue bukan babi, gue Chimon. Lagian lo baru gitu doang gak mau makan, mati tau rasa lo"

"Heh mulutnya, gak boleh gitu sama orang sakit" melihat Nanon yang memulai aksi bucinnya Ohm dan Drake memutuskan meninggalkan mereka, setelah menaruh bubur yang sempat mereka beli di atas nakas.

Dengan segala perdebatan dan Nanon yang bernegosiasi akhirnya dengan terpaksa Chimon menyuapi Nanon agar ia bisa cepat kembali, walaupun untuk kembali kesekolah ia akan telat yang penting dia keluar dari tempat ini. Ia juga bingung kenapa ia mau saja 'diculik' kesini?

"Cepetan makan ish, kaya bayi mesti dirayu dulu" ucap Chimon jengah, sambil menjejalkan banyak bubur kedalam mulut Nanon.

"Lo nyuapin gue kaga ada rasa manusiawinya heran gue, manis-manis gini galak bener, ada yang mau sama lo?"

"Bacot, cepetan makan atau gue tinggal?"

"Iya-iya"

Melihat Nanon yang menurut begini ada rasa senang dalam hati Chimon artinya ia bisa cepat bebas dari sini "Aaaa~buka mulut yang lebar, pesawatnya datang" Entah mengapa Chimon jadi begini...

***

Selesai menyuapi Nanon, Chimon hendak berpamitan ia akan kembali kesekolah namun Nanon merengek kepada Chimon. Bagaimana bisa ia berubah manja dengan orang yang baru ia goda kemarin pagi? Secepat itukah kak cupid memanah? Berapa kali cupid harus memanah Nanon sampai ia jatuh cinta berkali-kali?

"Monn~ diem disini aja ya" kata Nanon sambil memegang tangan mungil Chimon itu.

"Gue harus balik kesekolah, lepasin napa"

"Gakboleh, lo harus diem disini pweesee" Nanon sudah mengeluarkan jurusnya membuat raut wajah imut, seperti kucing yang minta dipungut, jika Nanon mengeluarkan ekspresi ini dihadapan ciwi-ciwi dipastikan mereka jatuh pingsan mungkin tak bernyawa... skip tapi tidak mempan dengan Chimon, pertahanannya kuat.

"Non!" bentak Chimon, namun Nanon tidak bisa dibantah ia menarik tubuh mungil Chimon agar masuk kedalam pelukannya, mengunci setiap pergerakan Chimon lalu mendusalkan wajah diceruk leher Chimon.

Nyaman itu yang dirasa Nanon, baru pertama kali ini, Nanon merasa deg-degan memeluk orang, apa ini jatuh cinta yang sebenarnya?

Pasrah sudah Chimon ia tidak bisa memberontak, ia pun lelah juga akhirnya dia diam. "Jantung lo berisik banget anjir risih dengernya"

Nanon melihat wajah Chimon sesaat "Lo manis kalo nurut" lalu menjawil pelan hidung Chimon "Lo juga gak sependiem biasanya"

Akhirnya ruangan ini senyap dengkuran halus yang dikeluarkan oleh keduanya mendominasi, sedangkan diluar Ohm dan Drake masih seperti kambing conge.

"Kok lama sih Ohm?"

"Makan ++ kali ya?" sahut Ohm asal ia sedang memainkan salah satu game diponselnya.

"Maksud lo Nanon makan Chimon?" kaget Drake "Gak bisa dibiarin Ohm cepetan grebek, siapa tau bisa ngikut"

Drake menarik paksa tangan Ohm membuat game yang dimainkan Ohm jadi kalah "Anjing lo Drake"

Saat keduanya sudah membuka pintu yang mereka dapatkan adalah pemandangan orang tidur sambil berpelukan. Sopankah begitu?

***

"Anjir bosen" Ohm menghela nafas panjang, Chimon sudah pulang sejak tadi sisa mereka bertiga goleran dikasur Nanon.

"Main lah kuy" Drake mengusulkan.

"Gue gak ikut masih sakit" Nanon mengelak.

"Cih cupu" ejek Ohm kepada Nanon.

"Udah semua ikut pokoknya" Drake bangkit dan mencari-cari botol bekas, tak lepas dari pandangan Nanon dan Ohm.

"Ngapain si lo?" tanya Nanon penuh curiga.

"Sstt" Drake menyuruh mereka untuk diam sebentar dan setelahnya ia menemukan barang yang dicarinya "Ketemuu" katanya girang.

"Botol bekas?" Ohm bertanya tak tau apa yang akan dilakukan Drake.

"TOD" ucap Drake lalu tersenyum miring.

"..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

Fyi:
Cupid merupakan salah satu dewa yang abadi dan mampu mempermainkan perasaan yang dimiliki oleh manusia.








Classic Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang