Soft

617 111 3
                                    

Jangan lupa vote!!!

Happy reading ✌🏻❤️

***

Dikelas Chimon terpantau ramai, pasalnya guru yang mengajar belum datang. Fiat sendiri celingukan mencari Chimon karna lelaki manis itu belum ada dikelasnya.

"Kemana sih tu anak, heran gue ngilang mulu" gumam Fiat, ia kesepian tidak ada teman mengobrol:(

Sang ketua kelas menghampiri Fiat karna melihat Fiat ngomong sendiri kan jadi serem "Yat? Chimon mana?" tanya Pluem Purim sang ketua kelas.

"Eh? Chimon gatau gue, alpa in aja udah palingan bolos" sahut Fiat asal, dan Pluem hanya menggelengkan kepalanya.

"Chimon sekarang deket sama Nanon ya?" tanyanya lagi.

Fiat membolakan matanya, ketua kelas yang terkenal kaku tidak pernah mendekati cewek ini tiba-tiba bertanya hal yang menyangkut soal Chimon.

"Kenapa emangnya? Cemburu? " tanya Fiat blak-blakan.

Pluem jadi gugup sekarang "E-enggaklah ngapain juga?" sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Terus kenapa?"

"Cuma takut aja Chimon ketularan virus-nya Nanon" Fiat hanya menganggukan kepalanya dan ingin bertanya lagi, namun guru sudah datang terpaksa ia mengurungkan niatnya bertanya.

***

Dua pemuda itu sekarang berada ditoilet untuk membersihkan toilet :) mereka itu murid yang patuh kok jadi langsung saja pergi ketoilet sekalian berolahraga.

"Asik nih toilet sepi"

"Ribut lo, cepetan bersihin toiletnya gue gak mau lama-lama ngeliat lo" sinis Chimon.

Nanon sigap dan sekarang ia sudah menyiramkan lantai toilet dengan air dan dengan senang hati pula Chimon menyiram Nanon. enggacanda!

Chimon sudah siap dengan pewangi lantai ditangannya, kerja mereka rapi awalnya namun saat Chimon hendak mengambil kain pel ia oleng hampir saja terjatuh dengan sigap Nanon menangkap badan mungil itu membawanya kedalam dekapannya. Tangan Chimon juga sedang memegang gayung berisi air tadi dengan tidak sengaja Chimon melemparkan gayung itu kearah atas dan mengenai Nanon...

Sadar dengan posisinya Chimon dengan cepat melepaskan diri dari Nanon "Ish lepasin gue"

"Mon basah nih"

"Ya maap gue kaget"

Dengan tidak peduli Chimon melanjutkan kegiatannya yang tertunda itu, ia mengepel bagian luar lantai kamar mandi saja, biarkan Nanon mengambil pekerjaan yang sepantasnya.

Bosan Nanon tidak ada suara dari keduanya Nanon keluar membawa gayung berisi air lagi, memperhatikan Chimon sebentar, wajahnya yang serius itu tampak menggemaskan dengan peluh dipelipisnya. Bucin mah mau bagaimanapun tetap indah kelihatannya.

"Mon" panggil Nanon.

"Hm?"

"Mon"

"Ck, apa sih?"

"Mon liat sini deh"

Chimon menoleh kearah Nanon, kemudian Nanon menyipratkan air tepat mengenai wajah Chimon.

"Nanooonn" teriak Chimon.

"Mwhehe maap Mon, lo lucuu"

"Apanya yang lucu cobak?!" heran Chimon.

Chimon merebut gayung berisi air itu dari Nanon dan melakukan hal yang sama dengan yang Nanon lakukan. Ujung-ujungnya mereka bermain siram-siraman walaupun kerjaannya selesai, tapi lebih lama dari normalnya.

***

Bel istirahat sudah berbunyi sedari tadi, disinilah mereka sekarang Chimon dan Nanon berada dikantin dan dimeja yang sama menjadikan mereka pusat perhatian. Bagaimana si playboy sekolah bisa bersama seorang pendiam seperti Chimon itu, sangat menarik untuk diperhatikan.

Mereka sudah memesan makanan, Chimon sudah terlebih dahulu makan, namun Nanon hanya melihat Chimon saja tampak menggemaskan. "Makan Non, lo gak bakal kenyang ngeliatin gue aja" tanpa melihat kearah Nanon.

"Lo lucu Mon" kata Nanon tersenyum hingga menampilkan lesung pipinya.

"Aneh"

Hingga tiba-tiba Nanon memegang kepalanya lagi, ini hanya akal-akalan Nanon ingin membuat Chimon khawatir. Merasa tak ada perlawanan dari Nanon membuat Chimon mendongakan kepalanya "Non kenapa?"

"Pusing Mon"

Chimon pikir karna ia menyiram Nanon tadi, kan Nanon belum sepenuhnya pulih. Lalu Chimon menatap Nanon dengan tatapan bersalahnya "Aduh lo sih ngajakin main air. Trus sekarang gue harus gimana? Kita ke UKS aja ya? "

Nanon hanya tersenyum melihat Chimon khawatir terhadapnya, tapi senyuman itu membuat Chimon merasa tambah bersalah lagi "Nonn, jangan senyum-senyum aja"

Nanon terkekeh "Terpesona lo?"

Dengan cepat Chimon memukul lengan Nanon dan dihadiahi ringisin pelan dari Nanon "Kenapa dipukul sih Mon, sakit nih"

"Eh iya-iya maaf Non, sini gue suapin"  entahlah Chimon hanya ingin melakukannya.

Chimon mengambil alih makanan Nanon, dan setiap suapan itu diterima baik oleh Nanon.

"Bagus ya lo, gue cariin dari tadi ternyata disini asik banget suap-suapan lagi" Sinis Fiat yang tiba-tiba saja datang, karna mendengar bisikan-bisikan dari ciwi-ciwi yang membicarakan mereka berdua.

"Ih Fiat diem jangan berisik, Nanon pusing" Chimon berubah jadi soft adalah anugrah bagi Nanon. "Alasan buaya aja nah itu Mon, lo kok mau..."

"Fiat?" Oaujun datang menyela pembicaraan Fiat tadi.

"Eh Jun?"

"Bareng yuk, tinggalin aja mereka nih"

"Ayok-ayok" begini saja Fiat kalem, lalu mereka meninggalkan Chimon dan Nanon.

Baru saja Chimon hendak menyuapi Nanon lagi Ohm dan Drake datang dengan tidak sopannga "Widih, cepet nih" kata Drake sambil menyenggol lengan Ohm.

"Sabi kali traktirannya" Ohm menaik-naikan alisnya menggoda mereka berdua.

"Gue pesenin, kalian yang bayar, mau makan apa?" tanya Nanon pada Ohm dan Drake.

"Mana bisa gitu monyedd" sahut Ohm, pandangan Drake sudah beralih ke lelaki manis disebrang sana.

"Gue duluan bree" kata Drake sambil menepuk pelan pundak Ohm.

"Wehh kemana?" Ohm melihat Drake berlari kearah Frank, salah satu murid dikelasnya itu.

"Lah semua pada bucin..."




















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

Setelah di baca ulang, kalimatnya kaku banget jujur 😭 tapi males revisi. Jadi ah sudah lah. Maaf keun kalo g enak dibaca🥲





























Classic Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang