Naruto ... Gomen Na ??
"Naru tidak mau pulang?" tanya Kurama, mereka sedang menikmati hembusan angin di tengah padang bunga dengan Naruto yang berbaring berbantalkan paha Kurama.
Naruto menggeleng. "Naru mau bersama Nii-chan saja...." jawab Naruto.
Kurama mengusap kepala Naruto. "Kenapa? Bukankah tadi Naru bilang Naru ingin menghabiskan waktu dengan Kaa-san dan Tou-san?"
Naruto diam, menatap jauh kesana. "Naru ingin.... tapi... bagaimana kalau mereka berbohong?"
"Berbohong?"
"Um.... Bagaimana kalau mereka kembali seperti dulu?"
Kurama tersenyum. "Kenapa Naru berpikir seperti itu?"
Naruto menggeleng, tanda tidak tau.
"Hei, Naru... bukankah Naru sudah melihat sendiri kesungguhan Tou-san? Bagaimana Kaa-san mencoba memperbaiki kesalahannya? Dei dan Karin yang sudah sangat perhatian dengan Naru? Naru masih tidak percaya?"
Naruto diam, hatinya bimbang, tapi membenarkan ucapan sang Kakak di dalam hati. Tidak ada kebohongan yang ia lihat dari perilaku keluarganya.
"Mereka sudah menyesal, Naru. Dan mereka tidak akan mengulangi kesalahan mereka lagi" tambah Kurama meyakinkan Naruto.
Naruto mendudukkan dirinya. "Naru... mau pulang" ujarnya pelan.
Kurama tersenyum, dia memeluk Naruto. "Itu baru adik Nii-chan yang Nii-chan kenal.."
"Naru-chan.... bangunlah.. Kaa-san merindukan Naru"
Naruto menoleh mendengar suara itu. Suara Ibunya.
"Saa, Naru sudah dipanggil, bukankah sudah saatnya Naru kembali?" Kurama bangun, mengulurkan tangannya dan membantu Naruto berdiri, kemudian menuntun adiknya itu mendekati sebuah cahaya yang merupakan sumber dari suara tadi.
"Naru... Tou-san disini, Naru tidak ingin membuka mata Naru?"
Naruto kembali menatap cahaya itu, langkahnya terus menuju cahaya itu tanpa menyadari Kurama sudah tidak di sampingnya. Saat kurang dari beberapa langkah lagi ia akan masuk ke dalam cahaya itu, barulah Naruto sadar, Kurama sudah tidak di sampingnya, ia menghentikan kakinya dan membalikkan tubuhnya, mendapati Kurama masih berdiri di sana, mengantarnya dengan senyum yang terpatri di wajah tampannya.
Naruto berlari ke arah Kurama, memeluknya erat. "Nii-chan, maafkan Naru belum bisa menemani Nii-chan disini" isak Naruto dalam pelukan Kurama. Kurama membalas pelukan Naruto mencium pucuk kepala Naruto sayang.
"Tidak apa, Nii-chan akan tetap mengawasi dan menunggu Naru di sini, jadi, cepatlah kembali,"
Naruto mengangguk, ia melepas pelukannya dan mengusap kedua matanya. "Sayonara... Nii-chan" ujarnya sebelum kembali berbalik dan berlari menuju cahaya itu.
'Kaa-san Tou-san, tunggu Naru'
'Naru... Nii-chan akan terus mengawasimu.. jadi.. berbahagialah disana, Adikku.
.
.
.
.
.
Kushina yang kelelahan menjaga Naruto seharian tertidur di sofa, sementara Minato sedang menuju rumah sakit setelah mengurus beberapa hal. Kushina terlelap hingga tidak menyadari Naruto telah membuka matanya perlahan.Ya, Naruto membuka matanya setelah hampir 2 minggu tidak sadarkan diri selesai operasinya. Selang terpasang di mulut Naruto, memasok oksigen ke dalam paru-parunya. Dan berbagai alat lain menempel untuk memantau perkembangannya.
Setelah menyesuaikan penglihatannya dengan lampu di atas kamar rawatnya, Naruto menolehkan kepalanya untuk mencari keluarganya. Kemana keluarganya? Bukankah mereka telah berjanji untuk di samping Naruto sampai Naruto kembali membuka matanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto, gomen... na?
FanfictionNo description. Just read it. Naruto dan chara lain milik om Masashi! Bluu cuman pinjam charanya ajaaa Peringatan! Sasuke disini agak OoC ya, tidak seperti Sasuke pada umumnya di cerita lain. Okeeeeehhhhh