R

1.3K 171 30
                                    

Warning!! Mature area!!

Adegan 18+ aku tulis lumayan intens dan detail di chap ini, so please be wise ya kalian!!
.
.
.

Jam tiga sore, Beomgyu sudah menanti kepulangan Taehyun ditemani beberapa jenis makanan yang memang sudah Beomgyu siapkan guna sambut suami kesayangan.

Duduk tenang sembari menonton video di aplikasi kotak merah bertombol Play ditengahnya, hingga menghabiskan sekitar beberapa durasi menit. Sampai akhirnya, suara bel rumah terdengar menggebu.

"Iya!! Sebentar!!"

Dengan hati-hati, ia melangkah sedikit susah menuju pintu depan rumah. Seketika, jantung Beomgyu mencelos hebat melihat Taehyun berdiri membelakangi pintu. Semakin tegap saja bahu si suami, potongan undercut nya juga perlahan memanjang.

"Hei, masuk Tae." Ucapan Beomgyu terdengar lembut menyapa telinga, dan Taehyun pun membalikkan tubuh sembari merentangkan tangan. Ingin peluk.

"Ugh, gembulnyaa.. Kalau gini aku jadi ngga perlu khawatir kamu nggak teratur makannya, kan?"

Beomgyu menyengir kaku dalam dada Taehyun, membenarkan perkataan si suami barusan.

"Gak mau masuk? Aku udah masak banyak kaya yang kamu pesen tadi di telfon, Tae.."

Kepalanya menyembul dari dada sang dominan, mendongak lucu tatap kedua bola mata bulat Taehyun.

Taehyun yang nggak tahan gemas, segera angkat tubuh Beomgyu dalam gendongan. Membawa tubuh keduanya pada meja makan, lantas Beomgyu di dudukkan pada bagian meja yang kosong akan makanan.

"Kamu duduk disini aja, biar aku yang ambilin makan. Satu piring buat berdua, deal?"

Diam-diam Beomgyu merona merah, wajah Taehyun amat begitu dekat sehingga Beomgyu gak kuasa melihat. Terlalu tampan katanya, pun baru sadar Taehyun melepas piercing juga kontak lensanya hari ini. Semakin panas-dingin lah Beomgyu.

Taehyun memposisikan diri duduk di kursi, tepat menghadap Beomgyu biar mudah menyuapi. Ditangannya, sudah ada piring berisi makanan porsi dua orang. Dengan telaten, Taehyun mulai menyendokkan suap demi suap untuk Beomgyu. Tentu gak lupa juga buat dirinya sendiri.

"Ta-Taehyun, kalo makannya udah, kamu mau nyapa adek nggak?"

<>

Lagi, Beomgyu digendong Taehyun yang sudah sama hilang kontrolnya.

Kamar mereka kini jadi tujuan, bukan lagi kamar Gyuhyeon di lantai bawah. Senantiasa berpagut lidah hingga Beomgyu terbaring sepenuhnya di atas kasur, dengan lengan mengalungi leher Taehyun.

"Udah lama ya, kita nggak ngelakuin ini?"

Dibalas semi anggukkan oleh Beomgyu, "Hati-hati ya, Tae? Takut kamu neken adek~"

"Nggak, sekarang, ride me, please? Kamu yang di atas. Biar adek gak ke tekan." Taehyun tersenyum teduh, coba meyakinkan Beomgyu agar mau menurutinya.

Dikecup lembut pelipis sang submissive, gak lupa beri pelukkan ringan supaya si manis nggak menegang takut.

"Malu, Taehyun-"

"It's okay, kamu sama aku udah beberapa kali nyoba bukan?"

Beomgyu lagi-lagi mengangguk pasrah, sudah kepalang nafsu dia. Rindu Taehyun juga, jadi buru-buru mengiyakan.

Jemari besar Taehyun mengelus punggung tangan yang lebih mungil, seolah memberi kata semangat lewat tindakkan. Dia yang dapet enak, jadi gak mau nolak.

Ray Where stories live. Discover now