T

1.1K 170 43
                                    

Dua hari saling mendiami, lama-lama buat Taehyun makin didera frustasi. Meski begitu, mereka berdua itu lucu. Ngambek gak jelas mirip bocah yang silangkan kedua tangan didada kemudian memalingkan muka saat berpapasan sekalipun dalam lingkup rumah. Oh, dan jangan lupa juga satu gertakan gigi layaknya anak kecil musuhan.

Ya, bagaimana? Namanya juga masih berjiwa labil. Beomgyu malas meladeni, Taehyunnya kelewat gengsi. Tapi, jangan bilang Taehyun, ya? Beomgyu itu, diam-diam setiap malam sebelum tidur pergi mengendap-endap. Telusuri kamar yang Taehyun tempati, kemudian menarik tangan berurat lelaki itu guna raba perutnya.

Padahal mah, Taehyun masih terjaga. Sembunyikan senyum kala Beomgyu menggosok pipinya dengan diameter telapak tangan besarnya. Setelahnya, Taehyun buru-buru kembali berakting tidur dirasa Beomgyu sudah hengkang dari kamar.

Sialnya, untuk malam ini berbeda. Ketika pria berbadan dua itu hendak membuka pintu kamar perlahan, Taehyun sudah cekali pergelangan tangan si manis dari belakang.

"Tidur disini. Kamar Gyuhyeon udah aku kunci dari luar, kuncinya aku yang pegang."

Beomgyu berbalik badan cebikkan bibir, hampir menangis saat bertemu tatap wajah dingin Taehyun. Beomgyu sebal kuadrat.

"Big No. Kamu bau, lepasin."

Tentu Beomgyu kalah telak, Tehyun begitu gesit menarik pinggangnya sampai perut Beomgyu menempel dengan Taehyun.

"Yakin bau? Terus yang kemaren-kemaren malem meluk aku erat banget itu siapa? Kayanya sih beruang bunting, mana langsung kabur lagi. Gak tau apa yang disini kelimpungan nahan kangen? Suruh beruangnya tanggung jawab gih."
Taehyun menjauh, ciptakan jarak membiarkan Beomgyu pergi. Sengaja juga, ingin lihat reaksi si manis.

Kepala kecil Beomgyu menunduk, malu menjalar lingkupi suasana sekitar.

Terisak pelan, Beomgyu meraih ujung lengan kaos 3/4 Taehyun lalu meremasnya kencang. "Dasar binatang laknat!" Umpat Beomgyu tepat pada leher yang lebih tinggi.

Iya, pelukkan mereka. Capek juga ngambek terus, gak baik.

Punggung sempit diusap lembut, Taehyun mempersilahkan Beomgyu memukuli pelan bahunya sebagai pelampiasan kesal.

"Taehyun jahat banget ya? Mulutnya gak bisa di rem. Nanti Taehyunnya aku marahin, oke?"

Berhasil, Beomgyu tertawa kecil di sela tangisan. Namanya juga gengsi minta maaf, jadinya ya begitu. Beomgyu maklum, kok.

"Taehyun, biar jatuhnya ngga jadi fitnah, aku pengen ngrepotin kamu beneran." Tanpa menatap, Beomgyu bicara enteng dengan tangan menggambar pola abstrak di bisep sang pria Kang.

"Hah, gimana gimana? Ini udah jam 11 malem lho, kamu mau apa?"

"Sereal rasa daun bawang."

<>

Berhubung semua minimarket sudah tutup, Taehyun baru bisa mengabulkan keinginan suami tercinta pagi ini. Lepas dirinya jogging pagi di area perumahan, dirinya mampir dan sangat berlega hati bisa jumpai apa yang diidamkan sang suami.

Karena menduduki posisi limited edition, sereal rasa daun bawang itu hanya sisa dua kotak tadi di rak minimarket.

"Kamu mau coba? Enak lho, kaya makan krupuk bawang gitu tapi kuahnya susu."

Tawaran Beomgyu ditolak mentah-mentah. Mencium baunya saja tadi Taehyun sudah mual, sialan.

"Habisin kamu aja, hehehe. Oh iya, Gyu. Hari ini aku gak mau tau, pokoknya mau habisin waktu 24 jam sama kamu. Kemaren kita gagal quality time," ucap Taehyun penuh penekanan.

Ray Where stories live. Discover now