FLS 1

24 11 2
                                    

SIPENIKMAT HALU, MAKLUM GAK BERPENGALAMAN JADI BANYAK TYPO. NAMANYA JUGA MANUSIA, GIMANA SIH? GATAU DAH

•••

"Thanks, kak" ucapnya tersenyum manis.

Agnes segera berlari memasuki gedung kampus nya. Ia menghembuskan nafas panjang setelah sampai dikelas. Gadis itu segera mencari kedua teman nya, Shiren dan Yenna.

"Kenapa sih, sampai ngos-ngosan gitu?" Tanya Yenna heran

"G-gue... Hosh... Hosh...----

"Gausah nanti aja, liat nafas lo hampir putus gitu"

"Kurang ajar! Gak putus juga Yennanjing" Umpat Agnes, terlihat wajah polos Shiren yang menahan tawanya.

Yenna memutar malas bola mata, dan segera beralih kembali pada buku tebal ditangan nya.

"Ish kak Jason anterin gue lagi" bisik Agnes dengan wajah melasnya.

"Bagus dong dianterin cowo ganteng" sahut Shiren tanpa dosa, tersenyum pula lagi.

"Tolot" umpat Yenna melotot

"Kenapa?"

"Kalo lo di tembak cowo terus lo tolak mentah-mentah dan malah buat si cowo terus deketin lo gimana? Lo risih ga? Ngerasa gak enak ga?"

"Ya kalo ganteng ngapain gue tolak, tolol dong" Ucapnya mengidik bahu.

"LO BILANG GUE TOLOL!" Pekik Agnes tak terima, tanpa sadar semua orang teralih melihat. Agnes menunduk malu dan menyengir canggung hingga masing masing kembali pada kesibukannya.

"Lo kenapa triak triak si Nes, buat malu aja"

"SHIR----

"Selamat pagi menjelang siang semuanya, mari kita lanjutkan materi Minggu lalu"

Agnes mengembuskan napas panjang. Percakapan mereka terpaksa berhenti karena salah satu manusia tergalak tiba, si dosen killer.

•••

Agnesia Maruby, Agnes. Ya begitulah kira kira panggilan nya. Gadis cantik yang penuh pesona, bahkan ketika senyum saja Agnes mampu membuat para cowo jatuh cinta pada pandangan pertama.

Gadis yang terkenal akan kedinginan nya, cantik cantik tapi manusia es. Paling tidak Agnes akan memanjangkan kalimat nya dengan orang orang terdekat.

Tapi ketika dengan Shiren dan Yenna, itu sudah takdir alam. Tak dapat ditolak mulut nya akan se-berisik dan sekeras toak.

Sekarang tiga manusia unik itu tengah bersantai disalah satu cafe dekat kampus mereka. Unik? Ya ketiga gadis random yang masing masing memiliki sifat jauh berbeda. Entahlah walau tidak satu frekuensi tapi tiga human itu berhasil menjalankan pertemanan nya selama dua tahun.

Yenna si-gadis manis pintar dan penggila belajar itu. Yenna sudah sibuk sendiri dengan laptop dan buku tebalnya itu. Oh tak lupa juga kacamata bulat nya. Tapi segila gilanya belajar Yenna juga bukan kutu buku. Jadi kacamata nya ya tidak seperti kutu buku, satu hal lagi Yenna itu gadis yang modis.

Terlihat berbeda Shiren dengan anteng menyeruput milkshake strawberry milik nya. Wajah Shiren tak henti henti berbinar kesenangan saat air berwarna merah itu yang kebetulan nya adalah minuman favorit nya masuk begitu saja kedalam mulut Shireen.

"Dih, dasar kanak kanak. Balik ke TK sana, malu malu-in lo jadi Mala" Cibir Agnes

"Jahat banget sih lo, gue bilangi----

"Jihit bingit sih li, giwi bilingin mimi biri tiwi risi li" Ucap Agnes memotong pembicaraan Shiren, Agnes mengucapkan kata yang sama ketika Shiren ucapkan saat gadis itu dibully Agnes, tega banget:(

"AGNESIA!"

"Gausah teriak childish, malu malu-in gue lo. Ntar jatuh pula images seorang Agnesia Maruby yang cantik jelita membahana penuh pesona ini" Cerocoss Agnes dengan PD nya

"Berisik tau ga?" Yenna membuka suara, lihat siapa yang memiliki penghormatan manusia beku dan siapa yang patut dinilai sebagai manusia beku itu, huh dasar malu maluin saja.

Hening! Semua nya diam tak berniat bersuara yang berakibat fatal membangunkan gen manusia campur singa itu. Yah Yenna menang, Manusia setengah singa itu dapat mengerjakan laporan nya dengan tenang.

Oh saya berbohong, ehe. Tentu tidak semudah itu Ferguson. Mana bisa cewe childish itu diam, huh kiamat yang ada.

"BAD LIAR, BAD LIAR, NAW YOU NOW~~~" Nyanyi Shiren dengan suara cempreng nya, pede saja gitu menyanyi langsung ke rap dengan suara cempreng yang lebih cocok untuk anak TK, bener kan omongan Agnes Shiren itu lebih cocok jadi anak TK. Biar ntar main pesta pesta teh gitu sama masak masakan, pasti seru deh mana shiren nya juga suka lagi.

"Shiren bego!" Bisik nya tertahan, Agnes segera membekap mulut gila yang berani bernyanyi didepan banyak orang gini, mana cempreng lagi. Sialan, batin Agnes!

"Gue nyanyi Nes, gimana bagus ga sih? Oh mau gue nyanyi lagi ya? Iya iya. BAD----

Agnes mendelik tajam, mimpi apa sih Agnes punya teman modelan begini. Kalau aja bisa dijual ke shoppe mungkin udah dijual kali ya. Ah enggak dari pada jual teman mendingan jual ginjal teman kan? Hehe terbesit niat setan dipikiran Agnes.

"Lo! Lama lama ginjal lo gue jual deh Ren, sumpah"

"Jual aja, ada dua kok" Ucap nya enteng.

Agnes kembali mendelik, harus bagaimana sih ngadepin temen modelan shiren ini. Polhoss nya gak ketulungg>.< Eitt dah bukan polhoss deh tapi gubluk, tolot, sama peak juga.

"Kenapa si----

"Agnes"

Shiren berhenti berbicara, tiga cewe itu berbalik menatap orang yang dengan lancangnya memegang pundak Agnes.

"LO!"

•••

DUH SIAPA SIH? LANCANG BANGET SIH GAPUNYA ETIKA BANGET, MAIN PEGANG PEGANG AJA!

Kiw liat selanjutnya Geanggprenss👇

Jadi readers jangan pelit pelit amat, divote gitu atau komen.

Follow aku juga sekalian, tancuuu( ◜‿◝ )♡

First Love SubstituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang