Giselle-2(Revisi)

2.3K 349 46
                                    

Sorry for typo's
Males edit ulang hehehe



Renjun termenung dikamarnya dia sebenarnya sudah sadar jika suatu saat posisinya akan segera diambil oleh sang pemilik yang sah. Haechan Park,nama orang yang selalu dibanding bandingkan oleh Mingyu dengan dirinya. Meski kedua orang tua angkatnya terlihat menyayangi tau kah kalian Renjun lelah menghadapi semua tuntutan yang mengharuskan dirinya se-sempurna Haechan. Bahkan ketika Taeyong menekannya untuk belajar dia merasa ingin menyerah tapi dia juga tak mau ditinggalkan oleh orang tua angkatnya ini.

Menghela nafas panjang dia melihat jam ditangannya masih jam 7 malam dan Renjun memilih untuk berjalan jalan di sekitar komplek perumahanya sekalian mendinginkan otaknya. Renjun berjalan cukup jauh dan kini dia terduduk dibangku taman sembari memperhatikan seseorang tengah bermain basket.

"Awas!!"pekik orang itu namun Renjun yang tengah melamun tak mendengar teriakan itu hingga..

Bukk!!

Bola basket itu mendarat di kepala Renjun hingga dia merasa pusing dan mengaduh kesakitan.

"Aww!"ringis Renjun memegangi kepalanya.

"Kau baik baik saja?"tanya orang itu yang terlihat sangat khawatir dengan kondisi Renjun.

"Apa kepalamu sakit?"Renjun memicingkan matanya menatap tajam pria itu dan mendorongnya hingga terduduk ditanah.

"kau tanya ini tidak sakit huh? Coba saja rasaka sendiri. Bodoh!"umpat Renjun sembari memegangi kepalanya. Yang diumpati malah tersenyum dan berjongkok menyesuaikan tingginya dengan Renjun.

"Maaf"satu kata yang membuat Renjun menatap tepat dimata pria itu terlebih sentuhan lembut di kepalanya membuat Renjun sedikit terpana olehnya.

"Namaku Lucas, sekali lagi maaf!"senyum manis itu membuat jantung Renjun berdesir aneh.

"T-tak apa"ringis Renjun dan memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

"Maaf lancang tapi kenapa kau melamun di taman semalam ini sendirian pula?"tanya Lucas yang kini duduk disamping Renjun.

"Hey..aku tau kita baru bertemu tapi sepertinya aku memang butuh teman untuk mendengar masalahku"Lucas kini menyamping menatap Renjun tapi tatapan gadis itu lurus menatap lapang basket didepan sana.

"Ceritalah,anggap aku tong sampah yang menampung semua keluh kesahmu hari ini"

"Kau memang terlihat seperti tong sampah bagiku."kekeh Renjun dan Lucas juga ikut tersenyum melihat senyuman itu dari wajah cantik Renjun.

"Baiklah sesuka hatimu saja"

"Kau memiliki masalah?"tanya Lucas dan yang terdengar hanya helaan nafas gadis itu saja.

"Menurutmu apa aku bisa hidup tanpa menjadi bayangan orang lain?"

"Aku lelah harus berpura pura menjadi orang lain. Aku ingin menjadi diriku sendiri. Aku ingin diakui karena itu aku. Apa aku bisa seperti itu?"Lucas tersenyum dan menatap Renjun dengan senyum yang tak luntur sesenti pun.

"Jadilah dirimu sendiri. Kau tau lakukan semua hal yang menurutmu itu nyaman untuk kamu lakukan terlebih untuk kebahagiaanmu sendiri jangan merasa kamu melakukan satu hal tapi untuk orang lain. Itu tidak bisa membuatmu bahagia"Renjun termenung dengan nasihat yang Lucas katakan dan tersenyum tanda terima kasih karena sudah memberikan saran untuknya meski mereka tidak saling mengenal.

"Tapi apa aku bisa? Jika aku menjadi diriku sendiri apa Dunia tidak akan membenciku?"

"Jika dunia membencimu sekalipun aku akan diam disini dan mengatakan hidupmu hanya milikmu bukan milik orang lain. Kamu berhak bahagia dengan caramu sendiri"Ucap Lucas dengan mata mereka yang saling bertatapan.

Another[Markhyuck GS]-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang