Haechan benar benar mengejar ketertinggalannya selama ini bahkan dia sudah mengikuti ujian persamaan. Terapi dengan dokter Hong pun masih berlanjut kadang diantar Mark ataupun Mingyu. Dan kali ini terapinya diantar oleh Mark, Mingyu ada rapat dadakan karena kakeknya datang mendadak.
Meski sudah sering bertemu Mark tetap saja dia belum bisa menerima Mark ada disekitarnya. Entah kenapa walaupun Jaemin sering berkata kasar dan meracau tak jelas dia langsung bisa menerima gadis bar bar itu. Sedangkan Mark mereka juga sama sama tak bisa berhenti mengoceh tapi Haechan belum bisa menerima lelaki itu. Terlebih Mark suka sekali menggoda Haechan tak jarang membuat pipi Haechan bersemu merah.
"Haechan-ah.. Kenapa jika konsultasi bersama Mingyu kamu selalu tertawa dan terlihat bersemangat. Kenapa jika diantar dengan Mark kamu selalu terlihat kusut."tanya Dokter Hong yang mengamati sikap Haechan selama ini.
"Aku tidak suka dengannya. Terlalu banyak bicara"Jawab Haechan singkat saat dokter Hong memberi pijatan pada kaki kanannya.
"Jangan terlalu benci nanti jatuhnya suka loh"kekeh Dokter Hong menggelengkan kepalanya seraya mengingat dirinya sendiri.
"Suka? Aku memang tidak suka dia. Terlalu berisik"Jawaban polos Haechan mengundang gelak tawa dokter Hong.
Polos sekali anak ini,batin dokter Hong.
"Maksudku-"belum sempat dokter Hong melanjutkan kata katanya pintu ruang terapi terbuka memperlihatkan Mark dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya itu.
"Lihatlah pangeranmu sudah tiba"bisik dokter Hong dan entah kenapa membuat semu merah di pipi gadis 17 tahun itu. Melihat perubahan wajah gadis itu membuat dokter Hong terkekeh pelan.
"Dasar anak muda"batin dokter Hong.
.......
"Coba jalan menghampiri Mark secara perlahan. Mark diam disanalah!"ucap dokter Hong dan Mark menurut saja dia bahkan tersenyum kearah Haechan yang mulai mengikuti arahan dokter Hong agar berjalan tanpa menyeret kakinya.
Perlahan namun pasti Haechan mulai melangkah menghampir Mark. Dalam hati dia ingin segera sembuh dan bisa berlarian lagi bersama Mingyu dan jangan lupakan dia ingin berlari menghampir kedua orang tuanya dan memeluknya dengan erat.
Namun baru empat langkah Haechan berjalan, keseimbangan gadis itu hilang dan berakhir terjatuh dilantai. Dokter Hong dan Mark hendak menghampiri Haechan untuk membantu gadis itu berdiri atau sekedar duduk di kursi. Tapi Haechan segera melarang keduanya untuk mendekat. Entah kenapa rasa percaya diri akan kesembuhannya berubah ketika kakinya masih saja lemas sekedar melangkah menghampiri mark dengan normal.
"Hiks..."isakan Haechan membuat Mark khawatir dengan keadaan adik sahabatnya itu dengan cepat Mark memeluk Haechan agar bisa bertahan.
"Tak apa..jangan terlalu terburu buru. Aku dan Mingyu akan selalu disampingmu"Mark berusaha menenangkan Haechan dengan mengelus sayang rambut gadis itu.
"Hiks-"Haechan masih saja menangis jika dia tak bisa berjalan normal lagi maka tak akan ada harapan untuk gadis itu memeluk kedua orang tuanya.
"Tenanglah.. Namanya juga dalam proses penyembuhan. Kita berdoa pada tuhan jika kamu bisa melewati semua ini. Tenanglah...kita makan ice cream sepulang dari sini. Mau kan?"mendengar kata ice cream membuat mata Haechan memicing tajam.
"Kenapa dengan mata mu itu?"tanya Mark dan tangan kananya mengusap wajah Haechan yang berurai air mata. Mark terkekeh melihat wajah masam Haechan apa dia salah bicara dan mendapat tatapan tajam seperti itu?
"Kau pikir aku anak kecil huh!!"Mark gemas sekali dengan Haechan bolehkah dia mencium pipi gembil itu? Eh.. Tapi nanti Singa betinanya akan marah pada Mark jika tau itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another[Markhyuck GS]-End
Romansa[Revisi!!!] Park Haechan adalah anak yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Seorang ayah pandai bermusik dan Sang Ibu ahli dibidang tarian ballet. Haechan dari kecil dituntut untuk sempurna menjadi ballerina oleh kedua orang tuanya dan gadis...