Hari ini Haechan terlihat bahagia. Bagaimana tidak pagi ini dia dibangunkan oleh nenek cantiknya dan sarapan bersama sang kakek dan juga kakaknya dengan masakan buatan sang nenek. Bahagia? Tentu saja makanya dia terus tersenyum saat keluar dari apartemen dengan bekal makan siang ditangan kanannya. berulang kali Haechan mengucap syukur pada tuhan dan kalo boleh menawar dia juga ingin makan makanan yang dibuat ibunya.
"Pasti Renjun sedang menyantap makanan yang dibuat ibu. Apa makanan ibu masih sama enaknya seperti dulu?"Mata Haechan menerawang ke balik kaca jendela mobil Mingyu.
"Mau bawa susu untuk di kelas? Kita mampir dulu sebentar,habis itu kakak antar kamu ke kampus?"Haechan mengangguk dan dengan perlahan Mingyu memarkirkan mobilnya di depan minimarket dekat kampus Haechan.
Keduanya turun dan Mingyu merangkul sang adik sambil terus menggoda dan mencubiti pipi chubby Haechan."Hentikan! Sakit!"rengek Haechan,Mingyu sih hanya ketawa ketawa dan mulai membawa kantung belanjaan.
"Kak Mingyu? Sama Donghyuck? Apa dia kekasihnya? Ha..menarik sekali!"kekeh Renjun yang melihat Haechan dibalik rak alat tulis.
Saat di kasir Renjun sengaja menunggu keduanya dan betapa terkejutnya Mingyu dan juga Haechan saat melihat Renjun disana.
"Renjun?"gumam Haechan dan melirik kearah Mingyu. Seolah memberi isyarat untuk Haechan lebih tenang,Mingyu berjalan didepan Haechan menyembunyikan sang adik dibalik punggungnya."Kakak!!!"pekik Renjun dan saat hendak memeluk mingyu dengan cepat pria itu menahannya.
"Apa?!"
"Hai hyuck! Kenalkan ini kakakku apa kamu kekasih kak Mingyu?"Sejenak Haechan menoleh kearah Mingyu dan mendapat satu anggukan darinya.
"Eummm...."Haechan bingung mau menjawab apa hingga Renjun menyela ucapannya.
"Waaah benarkah? Astaga!! Ternyata kamu kekasih kakakku. Tolong jaga kakakku ya, oh iya hyuck ayo kita ke kelas bersama!"Haechan menoleh kearah Mingyu dan memberikan makanan ditangannya sembari mengamgguk.
"Yang benar belajarnya ya,sayang. Kakak harus meeting bersama Grandpa"satu kecupan di pucuk kepala Haechan diberikan Mingyu dan langsung pergi tanpa menyapa Renjun. Sakit sekali rasanya diabaikan terus oleh Mingyu. Sangat berbeda sekali perhatiannya ketika dengan Haechan. Membuat sudut hatinya menggerutu bagaimana bisa Donghyuck lebih akrab dengan kakaknya.
"Ayo pergi!"ajak Renjun seolah melupakan perlakuan berbeda Mingyu barusan.
"Oh iya Hyuck,aku bawa bekal untukmu yang dibuat oleh ibuku. Katanya terimakasih sudah mau berteman denganku"Haechan tersenyum matanya mulai berbinar dan mengucapkan terima kasih pada Renjun.
"Terima kasih,tapi aku membawa bekal. Granny yang memasakkannya untukku"Renjun menoleh kearah haechan dengan tatapan menyelidik.
"Granny? Kau juga punya granny?"Haechan mengangguk sembari tersenyum bagaimana hebohnya sang nenek saat menyiapkan makanan untuk dirinya.
"Granny,aku juga memanggil nenekku dengan ssbutan Granny"Haechan langsung sadar dan mrnoleh keaeah Renjun yang menatapnya curiga.
"Bukankah Granny panggilan yang universal?"kilah Haechan dan segera diangguki oleh Renjun.
"Benar juga!"
"Pulang kuliah nanti, ayo main ke rumahku. Ayah sedang libur dan dia mengajak kita ke rumah kaca miliknya. Bunga matahariNya sangat cantik cantik,tapi sayang aku tak menyukai bunga itu. Aneh!". Haechan menoleh saat Renjun mengatakan aneh pada bunga cantik itu.
"Itu kan bunga kesukaanku. Apa ayah masih mengingatnya?"batin Haechan tersenyum kecil mengingat bunga kesukaannya masih terawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another[Markhyuck GS]-End
Romansa[Revisi!!!] Park Haechan adalah anak yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Seorang ayah pandai bermusik dan Sang Ibu ahli dibidang tarian ballet. Haechan dari kecil dituntut untuk sempurna menjadi ballerina oleh kedua orang tuanya dan gadis...