Haechan merasa senang lihat sekarang dia tengah melihat jalanan menuju Seoul. Mingyu tersenyum melihat tingkah sang adik dengan jahil dia menurunkan Jendela mobil hingga Haechan tertawa karena hembusan angin yang kencang menerpa wajahnya.
"Kak.. Kemarin aku tak menikmati semua ini saat ke Seoul."ucap Haechan menatap Mingyu yang sedang mengemudi.
"Kamu ke Seoul?"Haechan mengangguk dan menerawang mengingat kembali pertemuannya dengan kedua orang tuanya yang bahkan mengusirnya.
"Kemarin aku menonton kompetisi Ballerina dan aku.. "
Ckiiitttt....
Haechan terdorong kedepan karena Mingyu mendadak menginjak pedal rem nya. Beruntung Haechan tidak terluka.
"Kau menonton kompetisi itu? Bukankah disana ada..""Ya..mereka ada,bahkan mereka mengusirku tapi mereka tak mengetahui rupaku. Rasanya sakit kak..aku ingin seperti dulu lagi. Aku ingin ibu dan ayah menyayangiku kembali"nada sendu Haechan membuat Mingyu emosi. Bukan emosi karena Haechan pergi ke kompetisi itu, dia emosi karena Haechan diusir oleh orang tuanya.
"Dengarkan kakak.. Kau jangan sampai bertemu mereka lagi. Kakak ingin kamu fokus dulu pada kesembuhanmu. Setelah itu aku akan membawamu pulang ke rumah Granny"
"Tidak...aku ingin bisa dekat dengan ibu dan ayah,jangan bawa aku ke rumah granny"mohon Haechan. Mau tak mau untuk kali ini Mingyu harus menuruti Haechan.
"Baiklah.. Ingat kata kakak jangan sampai orang lain tau kamu dulu sebelum kamu siap bertemu mereka dan kakimu juga sembuh total"Haechan mengangguk saja. Dia ingin Mingyu tak terlalu berlebihan padanya.
"Baik,kak"gumam Haechan dan kembali menoleh kearah jendela mobil menikmati semilir angin yang disebabkan kaca itu terbuka dengan lebar hingga menerbangkan rambut panjangnya.
Mingyu tersenyum dan mengusak rambut Haechan dengan sayang.
"Setelah di seoul kita potong rambutmu dan kita ubah sedikit gaya mu ini. Aku ingin adikku yang cantik ini terlihat sangat cantik dari orang lain." Haechan mengangguk saja toh selama ini dia selalu menginginkan ini dan akhirnya untuk pertama kalinya Dia diperhatikan mingyu secara detail."Terserah kakak"Mingyu gemas melihat adiknya ini. Dari bayi hingga sekarang kenapa dia selalu menggemaskan dimatanya.
"Jika terserah aku bagaimana dengan mewarnai rambutmu dengan hijau neon"Mata Haechan membulat terkejut dan makin menambah kadar menggemaskan dari sosok mungil disampingnya ini.
"Huh?!"Mingyu tertawa puas sekali dan membuat Haechan cemberut kesal sampsi sampai dia mencubit perut kakaknya yang sangat jahil itu.
"Ish..menyebalkan!!"dumal Haechan dan akhirnya selama perjalanan Mingyu terus saja menggoda adik kecilnya hingga sesekali Haechan memukul kesal kakak kandungnya itu.
Renjun tengah belajar dengan giat untuk ujian akhir dan ujian masuk universitas. Dengan otak yang pas pasan membuat Renjun harus ekstra belajar dan menghapal segalanya. Baekhyun dan Chanyeol bahkan memberikan tutor terbaik di Korea hanya untuk mengajari Renjun belajar. Sangat berat bagi Renjun jika ingin mengantikan sosok sempurna Haechan di keluarga itu. Kadang dia merasa memang tak pantas berada di rumah itu. Segala hal harus perfect! Dan kadang Renjun lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another[Markhyuck GS]-End
Storie d'amore[Revisi!!!] Park Haechan adalah anak yang terlahir dengan sendok emas di mulutnya. Seorang ayah pandai bermusik dan Sang Ibu ahli dibidang tarian ballet. Haechan dari kecil dituntut untuk sempurna menjadi ballerina oleh kedua orang tuanya dan gadis...