[21]

1.2K 242 16
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Junkyu terkekeh menyadari posisinya dan Mashiho yang kini sangat menguntungkan; iya, menguntungkan bagi dirinya. Dapat dirasakannya degup jantung Mashiho dengan jelas karena posisi pemuda manis itu yang menindihnya sehingga kedua dada mereka menempel lekat.

GREP

"Kalo minta dipeluk mah bilang, gak usah sok-sokan narik gitu." Bisik Junkyu di samping telinga Mashiho setelah membawa sebelah lengannya merengkuh pinggul Mashiho sehingga pemuda manis itu tidak dapat berkutik. 

"Kyu, lepasin gue!" Mashiho berusaha bangkit dari posisinya saat ini, wajahnya sudah merona sempurna dan Mashiho rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi.

"Gamau. Lu bilang tadi rumah lu lagi kosong kan?" Junkyu mulai menggoda Mashiho, rasanya menyenangkan melihat pemuda manis yang sering mengomel ini menjadi lemah dan tidak bisa berkutik dalam pelukannya.

"Iya terus kenapa kalo rumah gue kosong?! Gue minta ditemenin bukan minta diapa-apain!" Mashiho memukul dada Junkyu dengan sebelah tangannya, tenaganya sudah habis akibat sejak tadi mencoba membebaskan diri.

"Cium dulu." Pinta Junkyu sambil menunjuk-nunjuk bibirnya sendiri dengan sebelah tangannya yang bebas.

"Gamau." Mashiho memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Yaudah kalo gitu lu diem di sini, gue mau tidur." Junkyu pun mulai memejamkan kedua maniknya sambil masih memeluk erat tubuh mungil Mashiho.

Mashiho menarik nafas panjang sambil menggigit bibir bawahnya, ia ragu tapi masa sih ia harus menjadi bantal guling bagi pemuda menyebalkan di bawahnya ini? Hhh.

Setelah meneguk salivanya beberapa kali dan menarik nafas panjang, Mashiho pun akhirnya mulai menempelkan bibirnya ke bibir Junkyu sembari memejamkan kedua maniknya erat-erat. Junkyu pun kembali membuka mata dan tersenyum miring menyaksikan Mashiho yang tengah menciumnya saat ini. Tak ingin membuang kesempatan begitu saja, Junkyu pun menggunakan tangannya yang bebas untuk menahan tengkuk Mashiho sehingga ciuman mereka makin dalam. Junkyu menggigit bibir bawah Mashiho hanya agar pemuda manis itu membuka kedua belah bibirnya dan ia bisa menyusupkan lidahnya guna mengeksplor rongga mulut Mashiho.

"Eunghh..." Lenguhan halus Mashiho lontarkan saat merasakan tangan Junkyu yang memeluknya mulai bergerak masuk ke dalam pakaian yang dikenakannya dan meraba area punggungnya.

"Jun... Kyuh..." Mashiho akhirnya berhasil mendorong dada Junkyu dan melepaskan tautan bibir mereka, menciptakan sebuah benang saliva yang tersambung di antara bibirnya dan Junkyu. 

Mashiho pun segera menetralkan nafasnya yang masih terengah dan segera bangkit dari tubuh Junkyu, kemudian merapikan lagi pakaiannya yang baru saja Junkyu buat berantakan. 

"Gila lu!" Mashiho mengomel dan mengambil sebuah bantal sofa hanya untuk dilemparkan ke wajah Junkyu, yang sayangnya dapat ditangkap oleh Junkyu dengan baik.

"Dih, ngomel padahal tadi desah?" Goda Junkyu sambil terkekeh pelan, memang sengaja menggoda Mashiho karena ia senang melihat ekspresi kesal pemuda manis itu. 

"GAK YA!" Mashiho menolak mengakui bahwa Junkyu tadi memang sudah berhasil membuatnya mendesah, bahkan nyaris hilang kendali. 

"Yaudah, maaf, dah skarang gue mau tidur." Dan Junkyu pun mengubah posisinya menjadi memunggungi Mashiho dan kembali memejamkan kedua maniknya. 

Melihat Junkyu yang terlelap, Mashiho pun mengambil remote AC dan menyalakan pendingin ruangan tersebut dengan suhu sedang hanya agar Junkyu dapat terlelap dengan nyaman tanpa merasa kepanasan. Kemudian ia pun berjalan ke arah kamarnya guna meletakkan tasnya. 

INTRÉPIDE || jilix ft. mashikyu (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang