🌻Part 66: Riri Tersiksa Nasya Tertawa

44 2 15
                                    

HAPPY READING❤

Niol terus menghubungi Bima. Pria itu khawatir dengan keadaan istrinya yang sampai saat ini sulit dihubungi. Apalagi, El belum juga menghubunginya tentang keberadaan Riri.

"Ayo Bima, angkat panggilan saya."

Tak lama, Bima langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Bima.

"Ah, akhirnya kamu angkat. Iya, Bima. Saya mau minta tolong kepada kamu. Tolong cari dimana keberadaan istri saya sekarang. Ponselnya tidak bisa dihubungi, El bilang kepada saya, Riri tidak ada dirumah maupun dirumah temannya. Saya khawatir, tapi kini El sedang mencari dicaffe biasa. Tapi sampai saat ini tak ada informasi dari El." Sebisa mungkin, Niol menjelaskan itu semua dengan tenang dan pelan. Padahal hatinya ingin sekali memaki siapa saja.

"Maaf, Pak. Tadi saya sedang berada di kamar mandi. Apa mungkin ibu Riri hilang, Pak?"

"Ap-a, hilang?" Niol sedikit tak percaya. Apa iya Riri hilang.

"Iya, Pak. Bisa jadi ibu hilang. Saya akan mencari bersama yang lainnya. Kalau begitu, saya ijin tutup teleponnya, Pak."

"Ah, baik Bima. Saya minta tolong, cari istri saya terlebih dulu. Saya akan terbang pulang pagi ini juga. Terima kasih Bima."

"Baik, Pak. Kalau begitu hati-hati dijalan."

Tut.

Niol langsung bergegas pergi untuk menemui Brian. Ia akan meminta bantuannya untuk membeli tiket.

Sedangkan El, kini tengah mencari Riri disetiap tempat yang sering wanita itu singgahi.

Selepas dari caffe, ternyata Riri tidak ada. Menurut karyawan yang tahu, Riri pulang sekitar dua puluh menit yang lalu, mengendarai taxi. Hanya itu yang mereka tahu.

El langsung bergegas ke rumah teman Riri, ke tempat nongkrongnya, ke rumah orang tua Niol, ke rumah Mami dan Papinya. Tapi hasilnya nihil. Riri benar-benar tidak ada. El bingung harus mencari kemana lagi. Ia khawatir dengan keadaan adiknya.

"Ri, kamu dimana sayang? Abang cari kamu kemana-mana juga kamu nggak ada," ujar El terdengar lirih. Raut wajah frustrasinya kini mendominasi.

El memejamkan matanya sejenak. Ia mulai berpikir, dimana lagi adiknya selalu singgah.

Tak lama, El membuka matanya, dan langsung bergegas pergi ke suatu tempat.

Semoga kamu ada di sana, Dek.

El langsung menancap gas motornya melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.

Tidak butuh waktu lama, El tiba disuatu gang kecil menuju rumah seseorang yang dulu pernah datang ke rumah Riri dan mengaku kenal dengan Riri. Karena suatu hari, Riri pernah datang ke rumahnya dan membantu dirinya.

"Ini beneran gangnya kali, 'ya?" ujar El menimbang tentang gang tersebut.

Akhirnya, El memutuskan untuk masuk dan mencari rumah tersebut.

NIORI [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang