🌻Part 33 : Perahu Berlayar dan Berlabuh

127 52 312
                                    

HAPPY READING❤

Entah sudah berapa lama dan seberapa sering, mereka dekat? dan sering pulang bersama? Ah, mereka tak tahu, awal mulanya pun tak tahu bagaimana. Yang pasti, diantara mereka ada satu rasa, dan getaran aneh yang sulit diungkapkan.

Sepanjang perjalanan pulang. Tak ada satu kata pun yang terucap dari mulut masing-masing.

Entahlah, apa yang mereka lakukan sepanjang perjalanan. Apakah mereka sedang telepati?
Ah, apa benar itu bisa? Mustahil bukan?

Sudah lama dan sudah bosan akan keheningan, akhirnya Galyi membuka suara.

"Ekhem! Ra?" tanya Galyi kepada Tiara yang ada di samping kemudinya.

Tiara pun segera menoleh pada Galyi yang sedang mengemudi.

"Kenapa, kak?" tanya balik Tiara.

Galyi tiba-tiba gugup, apa yang harus ia bicarakan jika sudah seperti ini? Ah, entahlah apa itu! Yang terpenting, suasana tidak mencekam seperti tadi.

"Emm- Iya! Gue mau tanya sesuatu sama, lo! Tapi, lo jangan aneh 'ya? terus jangan bilang sama orangnya?"

Tiara semakin penasaran, apa yang dimaksud oleh laki-laki ini.

"Emmm ... Maksudnya, kak?"

"Gini, gue kan sering liat El, sama Nadia! Gue, cuma mau tanya. Mereka ada hubungan ya dibelakang, kita?" tanya Galyi santai. Sebenarnya, bukan itu yang ingin Galyi tanyakan, tapi kenapa kata-kata itu yang keluar dari mulutnya.

Tiara heran, mengapa Galyi menanyakan hubungan El dan Nadia? Apakah laki-laki ini cemburu? Jika benar cemburu, lalu dirinya bagaimana?

"Emmm ... Aku, nggak tahu, kak! Soalnya, Nadia nggak pernah cerita apa-apa sama, kita. Emangnya kenapa, kak? Kak Galyi, cemburu?" ujar Tiara pada Galyi.

Galyi dibuat bingung oleh pertanyaan Tiara.

"Mana ada, gue cemburu sama, Nadia? Yang ada, gue sukanya kan sama, lo, Tiara!" batin Galyi.

"Ah, nggaklah. Mana ada, gue cemburu. Gue, nggak suka sama, Nadia! Gue juga bukan tukang tikung sahabat kali," ujar Galyi sembari mengusap belakang lehernya, tanda ia sedang gugup.

Tiara hanya mengangguk paham. Pasalnya, ia tak tahu apa yang Galyi maksud. Jika tidak cemburu, lalu kenapa ia menanyakan hubungan Nadia dan El? Ah, entahlah, Tiara terlalu gengsi dengan hati dan perasaannya.

Rasa aneh yang sering hadir saat dirinya berdekatan dengan Galyi, semakin gencar ia rasakan. Entah mengapa, pesona diri Galyi, beda sekali dimata Tiara. Sepertinya, Tiara menyukai Galyi.

"Semakin gue deket, semakin hati gue nggak karuan. Kadang, rasa nyaman selalu gue rasakan, saat bersama dia! Entah mengapa, rasanya gue nggak mau jauh dan berpaling dari, dia. Ya Tuhan, rasa apa ini? Tolong, perjelas rasa ini." batin Tiara sembari menyandarkan tubuhnya kekursi mobil, dan pokus kedepan.

***

Tring ... Tring

Suara gelas kaca yang berbenturan dengan sendok itu terdengar jelas. Pasalnya, El adalah sipelaku kebisingan tersebut. Sedangkan Nadia, ia hanya geleng-geleng kepala menghadapi laki-laki didepannya ini.

NIORI [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang