Malam ini tepat pukul 12 malam, suara dentuman musik yang kencang dan juga wanita yang sibuk berlenggok ria di hadapan pria hidung belang membuat suasana club' terasa sangat ramai
Yah di sini lah Arga berada, dengan secangkir wine dan rokok yang terapit di dua jarinya, hari ini dia hanya ingin menyendiri
"Tolong satu cangkir lagi" ujar Arga kepada bartender dengan name tag Erlang
Baru akan meminum wine nya tiba tiba
Bugh..
Arga tersungkur kelantai bar, darah segar mengalir dari sudut bibir nya
"Maksud Lo apa anjing"
Cowo dengan rambut berantakan itu menarik kerah baju Arga bersiap menghantamkan pukulan lagi
"Lo nanya maksud gw apa ha, di rumah sakit bokap Lo lagi sekarat berharap anak anjing nya ini datang jenguk dia tapi lihatt, anak GK tau diri itu lagi sibuk main di club "
"Terus apa hubungan nya sama lo hah? Lagian di sana ada istri jalang nya yang selalu siap ngurusin dia"
"Wanita yang lu sebut jalang itu nyokap gw anjing,dan ibu tiri Lo!"
Pertengkaran kembali terjadi, yah pria itu adalah Sean, anak dari Renata( ibu tiri Arga)
Selama ini Arga dan Sean adalah sodara tiri namun mereka berusaha menyembunyikan status itu
Sean menarik Arga keluar dari tempat haram itu
"Lo mau bawa gue kemana ha"
Sean tak menghiraukan pertanyaan Arga dan terus menyetir tak peduli dengan luka yang dia rasakan akibat bertengkar dengan pria itu
Kini sampai lah mereka di sebuah rumah sakit milik keluarga William
"Minggir anak pungut" ujar Arga menyambar bahu tegap Sean
Sean hanya menggelengkan kepalanya melihat adik bangsat nya itu
Arga terdiam menatap pintu berwarna putih dengan tulisan UGD , ayah nya kini sedang terbaring lemah dengan infus yang terpasang di tangannya, cowo bermata elang itu menatap sendu ayah nya dari luar pintu, enggan untuk masuk ke dalam
"Ngapain bediri di sini bego, masuk sono" Sean mendorong bahu Arga kencang
"Mah, ini Sean udah bawa Arga ke sini"
"Arga sini sayang" Renata tak ada hentinya bersikap lembut kepada Arga walau pria itu bersikap tida pantas terhadapnya
"Arga" panggil William lemah, pria paru baya itu menyuruh Arga untuk berdiri di samping nya
"Maafin papah, papah GK bisa jadi orang tua yang baik buat kamu, maafin papa karna selalu memarahi kamu" William memegang tangan putra tunggal nya sambil menangis
Hati Arga bak teriris ribuan pisau melihat pria yg dulu menjadi tamengnya kini terkulai lemas, ingin rasa nya menangis dan memeluk ayah nya namun dia tidak ingin terlihat cengeng
"Dari dulu papa gak perna peduli sama mama, papa GK perna peduli sama keluarga kita, bahkan belum lama setelah mama meninggal, papa justru menikah dengan perempuan itu. Di mana papa saat keluarga kita berduka ha"
Arga perlahan menitihkan air mata nya, hati nya tak kuasa ketika mengingat kejadian itu lagi"Selama ini kamu salah, bukan kamu aja yang merasa kehilangan mama, sampai sekarang papa merasa bersalah atas meninggalnya mama kamu"
"Maksud papa apa?
"Penyebab kematian mama kamu karna musuh papa, saat itu bisnis papa sedang di masa kejayaan nya dan beberapa rekan papa berusaha menjatuh kan bisnis yang sudah lama papa bangun, sampai suatu hari mama kamu mengalami kecelakaan, kecelakaan itu bukan tanpa sebab, salah satu orang suruhan rekan papa menyabotase mobil itu hingga mengakibatkan rem mobil blong, mama kamu mati di tempat dan tidak bisa di selamat kan lagi"
Wiliam semakin terisak kala mengingat kematian istri tercinta nya
Arga terkejut mendengar perkataan papa nya, rasa bersalah menyelimuti hati nya saat ini
"Dan soal ayah menikah dengan Tante Renata, itu di karna kan wasiat dari mama kamu. Dia tidak ingin kamu hidup sebagai anak yatim dan tidak memiliki kasih sayang seorang ibu" lanjut William
Isak tangis tak kuasa Arga bendung lagi, ia merasa bersalah dengan ibu tiri nya, selama ini sifat kasar nya telah banyak menyakiti hati Renata
Renata menangis mendengar penuturan William, rahasia yang selama ini ia simpan rapat rapat kini di ketahui oleh anak anak nyaSean, pria itu juga terkejut mengetahui alasan kenapa ibu nya menikahi wiliam, Sean berusaha. Menenang kan ibu nya yang tenga menangis
Sementara itu, genggaman di tangan Arga kini kian melemah, pria itu manatap bedside monitor yang menunjukan detak jantung ayah nya menurun
"Dokter... Dokter.. tolongin papa saya dok" Arga berteriak memanggil dokter takut sang ayah kenapa kenapa
Arga, Renata dan Sean di suruh menunggu di luar selagi dokter menangani pasien
Arga tak ada henti henti nya berdoa demi keselamatan ayah nya, sedangkan Renata, wanita itu terisak melihat kondisi berharap agar semuanya baik baik saja
"Ya Allah semoga papa GK kenapa Napa, maafin Arga yang sudah jadi anak durhaka, tolong kasih Arga satu kesempatan untuk menebus semua kesalahan Arga, amin" ujar Arga sambil menitihkan air mata
Perlahan Arga mendatangi Renata, dan memeluk ibu tiri nya
" Maafin Arga mah, Arga udah jahat sama mama dan papa hiks" untuk pertama kali nya, Arga memanggil Renata mama, dan panggilan itu membuat Renata menangis
"Mama udah maafin kamu, sekarang yg terpenting berdoa semoga Semua bakal baik baik aja dan papa bisa melewati masa kritis nya"
Sementara itu
Seorang gadis sedari mondar mandir, rasa nya ada sesuatu yang membuat nya tak nyaman, jam menunjukan pukul 1 malam namun ia tak kunjung tertidur
Pikiran nya terus tertuju pada Arga, entah perasaan apa ini yang pasti icha merasa gelisah
Hingga akhirnya suara dering telpon Icha berbunyi dan terpampang nama arga
" halo Cha" Isak tangis terdengar Dari seberang telpon
"Lo kenapa ?" Icha khawatir mendengar suara Arga yang terdengar menangis
"Bokap gw masuk ruma sakit, please ke sini, gw butuh Lo"
"Gw ke sana sekarang "
*******
Hai hai autor balik lagiii, Alhamdulillah selesai lagi
Besok insyaallah bakal rajin upload,btw sekedar info yaaBedside monitor itu monitor yang bisa mengukur detak jantung pasien, yang kaya di film Indosiar, komputer klo pasien nya meninggoy trus garis lurus
Kira kira papa nya Arga gimna ya??
Menurut kali harus sad end or happy end?
Butuh saran nya guyss
Btw terus baca yaa, jangan bosen
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA ANANTA
أدب المراهقينDia.... Arga Ananta Pradipta si cowo dingin dan tak berperasaan, semua yg dia lakukan semata mata hanya untuk mengambil perhatian ayah nya, menjadi seorang broken home dan hidup sendirian adalah masalah terbesar dalam hidupnya hingga suatu saat dia...