The Neighbour

2.9K 220 37
                                    

Baby Steps!

A JaeYu Fic

.

[❗Ini cuma fiksi, jangan kebawa ke reality ya~ ]

Enjoy the ride!

.

.

.

.

Ponsel berdering bertepatan ketika Nakamoto Yuta sedang memasukkan sederet kode pengaman pada pintu gedung apartemen. Dia tidak terusik; sebelah tangan masih asyik menekan tombol-tombol selagi yang satu lagi mengaduk-aduk kantong jaket guna mengambil gawai yang masih menjerit memekik.

"Ya," pungkasnya segera setelah telepon dijawab, "udah sampai, kok."

"Belum masuk?"

Lampu mesin pengaman itu menyala biru, kemudian sepasang pintu kaca tersingkap ke kedua sisi. Yuta melangkah masuk sebelum pintu kembali merapat.

Bayang-bayang Yuta tercermin kabur pada permukaan pintu besi di sisi kiri. Display pada bagian atas menunjukkan bahwa lift sedang berada di lantai lima. Yuta pun memencet tombol agar lift turun ke posisinya.

"Udah, baru banget. Sekarang lagi di depan lift."

"Oke." Pria itu terdiam sebentar. "Gak ada kejadian apa-apa di jalan pulang tadi, kan?"

Yuta separuh meringis separuh tertawa. Matanya berputar dengan gemas. "Ten! Heran deh, kok lebih parno kamu daripada aku!"

Rasanya Yuta bisa bayangkan Ten mengendikkan sepasang bahu cantiknya itu dengan wajah yang diusahakan tetap datar. Padahal jujur saja... Ten tidak pandai menutupi kecemasannya. Paling tidak dia selalu gagal menipu Yuta.

"Cowok itu gak waras, sih."

Haish... Masih itu saja yang dia katakan. Padahal ini sudah bulan kedua sejak Yuta pindah ke sini. Tetap saja kebiasaan Ten tidak berubah, ya?

Kadang Yuta jadi kasihan lihat Ten. Cowok asal Thailand itu hidupnya lebih tidak tenang daripada Yuta meskipun sebenarnya Yuta lah yang punya masalah.

"Oi oi, ingat loh ini apartemen yang kamu rekomendasikan sendiri. Katamu pengamanannya lebih bagus dari kosan lamaku. Nih udah aku turutin pindah ke sini, gak apa-apa mesti engap-engapan bayar sewanya tiap bulan supaya kamu juga tenang. Tapi kalau kamu masih suka parno gitu mending aku pindah lagi aja ke tempat yang lebih murah gak sih?"

"Sembarangan!" Ten jadi sewot."Pokoknya kalau dia masih ganggu, kamu tinggal bareng aku aja."

Percakapan sejenak diinterupsi oleh denting lift kala ia akhirnya terkuak. Segera si tampan menapak ke tengah-tengah kotak besi sempit itu, lalu menanggapi.

"Iya, tinggal bareng kamu pasti aman. Galak gitu siapa yang berani ganggu."

"Nyenyenye. Bilang makasih dulu ke Ten Lee."

"Makasih, Chittaphon Leechaiyapornkul yang tampan~" sebut Yuta dengan dilebih-lebihkan.

Tepat detik itu seseorang menahan pintu lift dari geraknya menuju terkatup. Lantas Yuta menengadah.

Oh, ternyata cuma tetangganya yang mau naik lift juga. Kebetulan sekali.

Yuta mengangguk kepada sepasang ayah dan anak itu. Berdiri lebih rapat lagi ke dinding walau ruang yang ada masih cukup lebar buat menampung mereka berdua.

Baby Steps! [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang